5. Miss

3.5K 469 148
                                    

Budayakan vote ⭐️




Junghee :
Cepatlah, pelangan hari ini lumayan banyak.

Aku menerima satu pesan dari Junghee, salah satu pesan emergency menurutku. Kasihan kalau Junghee sendirian melayani pelanggan di hari yang lumayan terik seperti ini. Sudah pasti bukan? Cuaca salah satu penentu ramainya coffetea.

Bahkan tenggorokanku jadi kering, aku ingin minum icetea, huumㅡ ehmmm.

Aku merapikan catatanku dan menyimpannya di ransel, aku harus bergegas. Sebelum akhirnya aku dihadang oleh beberapa wanita cantik.

"Hey? Soogi-ssi. Apa kebetulan kau mengenal Dr. Kim?"

Pertanyaan macam apa itu? Danㅡ jawaban seperti apa yang harus aku katakan?

"Hm? Aku? Kenapa kau bertanya padaku?" Jujur aku bingung, kenapa hal itu jadi penting untuk para wanita itu?

Wanita itu melihatku dari ujung kaki sampai ujung kepala. Mungkin sedang memberiku nilai.

"Hmㅡ Jadi kau benar-benar tidak kenal Dr. Kim secara pribadi ya? Ya sudah, pergilah."

Lisa? Dia repot-repot sampai menyapaku hanya karena dokter Kim? Kupikir gadis populer sepertinya tidak akan pernah bicara denganku.

"Hum." Jawabku sekilas lalu kembali fokus pada tujuan.

Hey guys! Aku harus bergegas kalau tidak ingin diomeli Junghee.

Dan sungguh sial. Entah siapa yang menyandung kakiku saat aku akan keluar dari pintu kelas.

BRUAK!

Aku tersungkur dengan begitu keras dan hal itu mengundang tawa beberapa mahasiswa yang melihat.

"Yak! Gwenchana?" Seseorang menolongku berdiri.

"Uhmm. Aku tak apa." Ucapku sembari membersihkan siku dan juga lututku.

Ah! Celana hitamku sampai berdebu.

Dan pria itu pun membantuku untuk membersihkan debu di lututku.

"Ya! aku beneran tidak apa-apa." Ucapku lalu menoleh pada pria itu.

Dr. Kim?

"Apa kau tidak cukup tidur? Kau pucat." Ucap pria itu sembari membenarkan kacamatanya.

Sialan sekali.

Apa dia pura-pura hilang ingatan?

Kupikir aku memerlukan banyak makanan bergizi saat ini untuk memulihkan energiku. Dia yang membuatku hampir kehabisan darah tadi malam.

Dasar penghisap darah!

"Ya sepertinya aku kurang tidur, Dr." Ucapku sembari nyengir kuda.

Dr. Kim mengeluarkan susu kotak dari tasnya lalu menyodorkannya padaku.

"Hm?" Aku bingung.

"Untukmu. Maaf, soal tadi malam." Ucap Dr. Kim.

Aku tak menerima susu kotak itu lalu mulai berjalan saat beberapa pasang mata mulai memperhatikan kami.

Tapi dokter Kim malah menarik lenganku untuk berhenti dan ia membalik tubuhku untuk menghadapnya.

"Dokter?" Aku melayangkan pertanyaan protes untuknya.

"Oke, kau tidak mau memaafkanku. Tapiㅡ terimalah ini. Aku tidak ingin kau sakit."

Oke fix! Aku agak baper kali ini.

TRIVIA : Love | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang