TRIVIA : Love | KTH

6. Pain

Budayakan vote •

•
•
•

Soogi pada akhirnya sampai di lantai dua, tempat dimana kelasnya berada. Gadis itu bergegas masuk ke kelas, tapi tak ada seorang pun disana.

Dimana mereka?

Sampai ia mendengar suara berisik dari arah koridor.

SRRRKK SRRRKKK SRRRKK

Apa itu?

Gadis itu bergegas berlari keluar, kedua bola matanya membulat tatkala menemukan si biang onar. Kali ini bukan Lisa, tapi Eunha.

Yak! Kenapa para gadis populer merepotkan diri dalam hal ini? Yang benar saja ini? Apa salahku?

Soogi terlalu naif. Masih tak juga sadar dengan apa yang membuat para gadis populer itu makin menjadi.

"Hallo!" Sapa Eunha dengan senyumnya yang ceria.

Sungguh malaikat 😍

Tapi Soogi tak bisa balik menyapanya begitu saja jikaㅡ

SYUUUUU

BRAAAAKK!!

"YAK!" Pekik Soogi lalu bergegas ke jendela.

Itu bangku dan mejaku :(

Ia hanya bisa pasrah melihat bangku dan mejanya yang kini menjadi rongsokan di halaman fakultas mereka. Jelas sekali bangku dan meja miliknya terdapat stiker warna biru muda bertuliskan namanya sendiri.

'수기'

"Pastikan kau mendapat tempat duduk untuk besok, ya~ Bye!" Eunha menyemangatinya, atau kata yang lebih tepat adalah 'membullynya'.

Gadis itu melenggang pergi setelahnya.

Apa semua gadis populer akan bersikap seperti itu?

Jadi apa yang orang-orang lihat selama ini hanyalah pencitraan?

"Baiklah, Soogiㅡ ayo dapatkan kembali bangku dan meja baru."

Apa yang bisa Soogi lakukan? Gadis itu mengambil meja dan bangku milik Eunha untuk mengganti miliknya yang telah di rusak. Kemudian pergi untuk membereskan meja dan bangku yang telah jadi rongsokan, membawa benda rusak itu ke tempat sampah.

"Uhh berat!" Keluh Soogi sembari mengangkat bangkai meja dan bangku miliknya.

Sial! Aku jadi kerja ekstra hari ini, rasanya capek sekali kalau mengingat aku harus kerja paruh waktu setelah ini :(

BRUGH

"Ugh! Aku tak sanggup lagi!"

Baru setengah jalan dan gadis itu sudah terduduk di lantai.

Ia melihat tempat sampah di hadapannya, "Kenapa tempat sampahnya jauh sekali? Aih! Bagaimana ini?"

Gadis itu jadi frustasi sendiri lalu mengacak-acak rambutnya dengan gemas.