Chapter 3 : Take Rights
[ J A E ]
Ku tatap pria cantik yang duduk di hadapanku ini. Tatapannya sangat datar dan sama sekali tak berminat, padahal di depan matanya sudah tersaji berbagai macam makanan.
"Makanlah." Ucapku dengan nada datar. Entah kenapa rasanya sangat sulit untuk bersikap lembut, bahkan dari suaraku saja kurasakan terdengar sangat menyeramkan.
"Tidak. Aku tidak lapar."
Aku mendengus kesal mendengar jawabannya. Ku ambil piring yang berada di hadapannya dan mulai mengisinya dengan berbagai macam lauk pauk. Setelahnya ku letakkan kembali piring itu di hadapannya dan kembali menyuruhnya makan, tapi lagi-lagi ia menolak.
"Makan atau--"
"Atau apa? Kau ingin membunuhku? Oh, atau kau ingin melemparku dari balkon kamarmu lagi? IYA?"
Hhh,,, sulit sekali rasanya menjadi orang baik. Dengan kasar aku berdiri dari dudukku dan menyeretnya keluar dari ruang makan.
"Bawa dia." Ku lemparkan tubuh kurusnya ke salah satu anak buahku yang berjaga di depan pintu ruang makan. "Sekalian saja kau tak usah makan. Selamanya." Setelah itu aku kembali masuk ke ruang makan dan duduk di kursi makan kembali. Ku tatap hidangan di depanku, rasanya sama sekali tak ada minat. Pria itu berhasil menghancurkan mood ku.
Dengan kesal aku kembali melangkah keluar dari ruang makan menuju ruang kerjaku dan duduk di kursi kerjaku. Hhh, rasanya sangat tidak nyaman bersikap kasar padanya.
[ T A E ]
Aku duduk dengan diam di atas tempat tidur besar itu. Tak ada yang bisa ku lakukan. Ya Tuhan, aku ingin pergi dari sini.
Oh, iya. Dimana ponselku? Dengan sibuk aku membongkar seluruh laci yang ada di kamar itu, tapi sama sekali tak menemukan ponselku. Dasar pria bajingan!
Ku lirikkan mataku pada remot tv yang ada di atas nakas, ku hidupkan tv dan langsung terpampang berita tentang diriku.
"Pemilik Agensi sudah mengerahkan seluruh anggotanya untuk mencari Lee Taeyong....."
Aku tersenyum mendengar pembawa berita itu berucap. Rasanya ada sedikit harapan di depan mataku.
"Jangan berharap apapun."
Aku tersentak dan menoleh, entah kapan pria itu sudah duduk dengan manis di sofa kamar.
"Peramal sekalipun tak akan tau dimana keberadaanmu." Ucap Jaehyun padaku.
Sialan. Dia berhasil membuat percaya diriku luntur. Aku sangat tau arti perkatannya itu. Aku tak akan pernah bisa lepas darinya. Selamanya!
Berlagak sedih, aku perlahan berjalan ke arahnya dan berlutut. Menundukkan kepalaku sedalam-dalamnya dan mulai pura-pura terisak.
"Aku mohon biarkan aku pergi." Ucapku dengan suaraku yang terdengar parau. Tak ada respon darinya, dia hanya diam. Sial. Rencanaku gagal kalau begitu. Dasar Jaehyun brengsek.
Dengan kesal aku berdiri dan menatapnya dengan garang, tapi entah kenapa ia menyeringai melihat wajahku. Dasar bangsat!
"Aku membencimu." Ucapku dengan lantang dan kembali naik ke atas tempat tidur, menyelimuti tubuhku seutuhnya dan memejamkan mata. Di sela-sela pejamanku, aku masih dapat mendengar perkataannya.
"Mulai hari aku tak akan menyuruh anak buahku untuk memgawasimu lagi, karena aku yang akan langsung mengawasimu, setiap pergerakanmu tak akan pernah lepas dari pandanganku Taeyong, jadi jangan pernah bertingkah yang aneh. Aku harap kejadian di masa lalu membuatmu paham."
KAMU SEDANG MEMBACA
New Boss! Dark World! [END]
FantasySeorang Boss Mafia yang arogan dan kejam, bahkan ketua Yakuza saja bertekuk lutut di hadapannya. Angkuh. Dingin. Kasar. Kejam. Sadis. Semua kata-kata kasar dan umpatan sangat cocok untuk-nya. Berkali-kali membuat masalah, namun tak ada satupun yang...