Malam itu,bulan bersinar sangat terang. Terlihat seorang gadis berambut hitam panjang sedang berdiri sambil menatap langit. Hembusan angin malam menerpa rambutnya yang hitam. Mata merahnya menatap cahaya bulan,membuatnya terlihat semakin anggun.
Entah apa yang dia pikirkan. Dia terlihat merindukan seseorang.
"Ayah..." lirihnya
Ternyata gadis itu merindukan ayahnya. Lascrea terlihat sangat merindukan kehadiran ayahnya. Tapi dia tak bisa berbuat apapun. Dia hanya bisa menatap langit,berharap dapat mengobati rasa rindu pada ayahnya.
Lascrea mengingat saat ayahnya masih bersamanya. Saat itu ayahnya memerintahkan dirinya untuk selalu menemui raizel di mansionnya. Dia tidak mengerti mengapa ayahnya selalu melibatkan dirinya dengan sang noblesse. Padahal lord terdahulu mengetahui sifat putrinya yang kaku dan dingin sama seperti sang noblesse.
Lascrea selalu menuruti perintah ayahnya. Bahkan saat dia ditugaskan untuk menemui raizel dan dia harus duduk berhadapan dengan raizel selama 3 hari lamanya. Tanpa bicara sepatah katapun.
Dia selalu merasa bingung mengapa perintah ayahnya selalu melibatkan dia dan sang noblesse. Padahal itu semua rencana lord terdahulu untuk mendekatkan putrinya dengan sang noblesse.
Namun rencana dan keinginan lord terdahulu tidak sampai tujuan. Sang lord harus tertidur untuk selamanya. Tanpa melihat putrinya bahagia bersama sang noblesse.
Setelah kepergian ayahnya. Lascrea harus mengemban tanggung jawab sebagai Lord kaum bangsawan. Pada saat dia berkuasa,banyak kepala keluarga yang berkhianat. Mereka menganggap bahwa lascrea terlalu lemah untuk memimpin. Hingga mereka memberontak. Dan memicu peperangan yang tidak hanya melibatkan kaum bangsawan,kaum werewolf pun ikut terlibat dalam peperangan.
Karena merasa dirinya tak pantas memimpin kaum bangsawan. Lascrea berpikir untuk memberikan posisinya sebagai sang lord kepada raizel sang noblesse. Sesuai dengan perintah ayahnya yang menginginkan sang noblesse untuk memimpin kaum bangsawan. Namun raizel menolaknya. Karena lascrea lebih pantas menerima posisi tersebut dibanding dirinya.
Raizel pernah mengatakan bahwa lascrea sudah melampaui ayahnya dalam memimpin. Bahkan mungkin lord terdahulu tak dapat mencapai sejauh pencapaian putrinya. Saat ini lascrea selalu di sibukkan dengan tanggung jawabnya sebagai seorang lord. Di lain waktu dia selalu berharap dapat menjalani hidup tanpa tanggung jawab yang besar,walaupun hanya sekali.
Jika dia tidak terlalu sibuk,dia akan meminta gechutel untuk mendampinginya ke dunia manusia menemui sang noblesse. Tapi sudah lama sekali dia tidak berkunjung menemui sang noblesse. Lascrea tak pernah mengetahui kabar sang noblesse saat ini.
Malam semakin larut, dan angin membuat suasana malam semakin terasa dingin. Lascrea masih menatap langit dengan tatapan dingin.
"Aku tak pernah tau keadaannya sekarang. Ku harap dia baik baik saja" ucapnya dengan pandangan mengarah ke langit.
Karena malam semakin larut, lascrea memutuskan untuk masuk kedalam dan beristirahat. Dia pun mulai melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.
****Pagi hari pun tiba. Lascrea bangun dari tidurnya. Dia pun bersiap untuk menjalankan tanggung jawabnya. Setelah selesai bersiap dia pun melangkahkan kakinya menemui para kepala keluarga.
Sesampainya di tempat yang dia tuju,lascrea langsung duduk di singgasananya. Dengan wajah dingin dan kaku. Dia menatap para kepala keluarga yang sudah menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse: Lazel Love Story
Fanfiction{Noblesse Fanfiction} Kisah cinta Cadis Etrama Di Raizel sang Noblesse termulia, dan Elga Canesis Di Lascrea sang Lord kaum bangsawan. Kedua bangsawan yang memiliki posisi tertinggi di kaumnya. Mereka saling mencintai, namun tak pernah berani untuk...