Hari kedua, lascrea tinggal di dunia manusia. Pagi ini, mereka semua berkumpul di meja makan untuk sarapan. Terlihat lascrea duduk disalah satu kursi dengan wajah murung. Sepertinya dia masih mengingat kejadian kemarin.
Lascrea menatap kearah raizel yang sedang meminum teh. Dia menatap raizel cukup lama. Membuat raizel menyadari jika dirinya sedang diperhatikan. Raizel pun menatap kearah lascrea. Melihat raizel menatap kearah nya, membuatnya menundukkan wajahnya dan kembali terlihat murung.
Raizel melihat lascrea yang tampak murung. Dia ingin bertanya apakah lascrea sedang ada masalah. Namun, karena banyak orang raizel mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Setelah selesai sarapan, mereka bangkit dan segera berangkat menuju sekolah. Sesampainya disekolah, mereka langsung berjalan memasuki kelas.
Lascrea berjalan menuju bangkunya. Dia pun duduk dibangkunya dengan wajah murung. Sui dan yuna menghampiri lascrea.
"Lascrea.." panggil sui.
Lascrea menatap kearah mereka. Dengan wajah yang terlihat murung.
"Ada apa? Kau terlihat murung" tanya yuna.
"Tidak, aku hanya.." lascrea memotong ucapannya dan mengalihkan padangannya kearah raizel.
"Kau masih memikirkan kejadian kemarin?" ucap sui.
Lascrea hanya diam. Dia tidak menanggapi ucapan sui. Bel masuk kelas berbunyi, mereka segera berjalan menuju bangku masing masing.
Saat jam pelajaran pertama, terlihat lascrea masih dengan raut wajah sedih. Lascrea menghela nafas, dia berusaha untuk melupakan semua yang terjadi kemarin. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Entah mengapa dia merasa sedih melihat raizel dengan gadis lain.
"Apa ini... Yang dinamakan cemburu" batinnya.
Raizel yang sedari tadi memandang ke luar jendela, mengalihkan pandangannya kearah lascrea. Dia menatap lascrea dengan bingung dan timbul pertanyaan pada dirinya.
"Apa ada masalah?" tanya raizel membuat lascrea terkejut.
"Tidak" jawab lascrea singkat. Lascrea tidak bisa mengatakan pada raizel tentang perasaannya saat ini.
Karena telah mendapatkan jawaban dari lascrea. Raizel kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Lascrea hanya bisa menghela nafas. Dia berusaha bersikap seperti biasa.
Jam istirahat tiba. Sui dan yuna menghampiri lascrea yang masih duduk di bangkunya. Sedangkan shinwu dan ikhan menghampiri raizel.
"Hari ini aku ada jadwal pemotretan, kalian mau ikut ke studio?" ucap sui.
"Benarkah? Kami boleh ikut kesana?" tanya shinwu.
"Ya, kalian boleh ikut"
"YEEE" teriak ikhan dan shinwu.
***
Pulang sekolah, mereka langsung pergi ke tempat sui yang akan melakukan pemotretan. Sesampainya disana, mereka melihat banyak orang yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Mereka selalu sibuk ya" ucap yuna melihat para pegawai yang sedang sibuk.
"Tempat ini tidak banyak berubah, sejak rerakhir kali kita kesini" ucap shinwu kagum.
"Ya, suasananya tetap sama" jawab sui.
"Sui.. Akhirnya kau datang juga" ucap petugas pemotretan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse: Lazel Love Story
Fanfiction{Noblesse Fanfiction} Kisah cinta Cadis Etrama Di Raizel sang Noblesse termulia, dan Elga Canesis Di Lascrea sang Lord kaum bangsawan. Kedua bangsawan yang memiliki posisi tertinggi di kaumnya. Mereka saling mencintai, namun tak pernah berani untuk...