🍯Honeymoon🌝

480 26 7
                                    

Pagi di hari berikutnya, Raizel baru saja selesai berpakaian. Dia segera keluar kamar dan berjalan menuju dapur. Di dapur, Raizel menghampiri Lascrea yang sedang menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi istriku," ucap Raizel melingkarkan tangannya di pinggang Lascrea dan mengecup pipinya.

"Selamat pagi," balas Lascrea singkat.

"Hanya itu balasannya?" tanya Raizel kecewa.

Lascrea tidak menghiraukan ucapan Raizel. Dia tetap fokus memasak sarapan di depannya. Raizel merasa di abaikan, dia pun mulai bertindak. Raizel mengeratkan pelukannya, membuat Lascrea sulit bergerak.

"Raizel, lepaskan ... kau tidak lihat aku sedang menyiapkan sarapan," ucap Lascrea.

"Aku tidak peduli, jangan mengabaikanku," balas Raizel.

Raizel merebut peralatan masak yang sedang digunakan Lascrea.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Lascrea bingung.

Raizel menjauhkan peralatan masak itu dari Lascrea. Lalu dia berdiri di hadapan Lascrea dengan jarak yang sangat dekat, membuat Lascrea terpojok.

"Apa kau sudah menentukan tempat untuk bulan madu kita?" tanya Raizel.

Lascrea menghela napas sejenak.

"Sebenarnya aku bingung," ucap Lascrea.

"Kenapa?" Raizel kembali bertanya.

"Aku tidak bisa menentukan tempatnya. Kenapa tidak kau saja yang menentukannya?" Lascrea balik bertanya.

Raizel diam beberapa saat.

"Aku sendiri tidak bisa menentukan tempatnya. Aku berpikir, mungkin ada tempat yang ingin kau kunjungi. Jadi itu bisa kita jadikan tempat untuk menghabiskan waktu bersama," jelas Raizel.

"Kau sudah cukup lama tinggal di dunia manusia, dibandingkan aku  yang hanya sesekali berkunjung. Seharusnya kau bisa menentukan tempat yang bagus untuk kita kunjungi," ucap Lascrea dengan nada kecewa.

Raizel hanya bisa diam mendengar ucapan Lascrea. Selama di dunia manusia, dia hanya menghabiskan waktu bersama Shinwu dan teman-temannya. Raizel pernah mengunjungi warnet untuk bermain game bersama teman-temannya. Lascera juga sudah pernah pergi kesana. Tidak mungkin dia mengajak istrinya bulan madu di warnet untuk main game.

Tiba-tiba terlintas di pikirannya suatu tempat untuk berbelanja. Mungkin mereka bisa membeli sesuatu disana. Tapi setelah berbelanja, mereka pasti langsung pulang. Tidak ada momen yang menyenangkan. Lagipula Raizel dan Lascrea pernah mengunjungi supermarket, ketika Lascrea berkunjung ke dunia manusia. Walaupun saat itu mereka hanya membeli ramyoen dengan jumlah yang banyak. Sepertinya itu akan membuat Lascrea bosan.

"Jadi bagaimana?" tanya Lascrea membuyarkan lamunan Raizel.

"Aku serahkan padamu rencana ini. Aku senang jika kita jadi pergi. Tidak jadi pun, tidak masalah untukku. Sudahlah, aku tidak ingin memikirkannya lagi." Lascrea melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda. Dia mulai memasak sarapan.

Raizel melihat wajah Lascrea yang tampak kecewa. Rencana bulan madu yang di rencanakan untuk membuat Lascrea senang, justru sebaliknya. Sekarang Raizel tidak tahu harus berbuat apa.

***

Siang harinya, Lascrea duduk sendiri di taman istana menikmati pemandangan dan angin berhembusan. Lalu Raizel datang dan duduk di sampingnya.

"Kau marah padaku?" tanya Raizel membuka pembicaraan.

Lascrea tidak menjawab. Dia menutup matanya, menikmati angin yang berhembusan.

Noblesse: Lazel Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang