Kembali

703 72 3
                                    

Pagi hari tiba, lascrea bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai bersiap, lascrea melangkahkan kakinya keluar kamar. Dia berjalan menuju dapur. Di dapur hanya ada seira yang sedang menyiapkan sarapan.

Lascrea pun duduk di salah satu kursi. Terlihat wajahnya tampak murung. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Seira terus memperhatikan lascrea yang terlihat murung. Dia memberanikan dirinya untuk bertanya pada lascrea.

"Maaf lord.. Anda baik baik saja?" tanya seira.

"Aku baik baik saja" jawabnya singkat.

Setelah mendengar jawaban lascrea, seira kembali menyiapkan sarapan. Beberapa menit kemudian, raizel dan yang lainnya datang untuk sarapan. Lascrea memperhatikan raizel yang sedang menyantap sarapannya. Saat raizel menatap kearah lascrea, lascrea langsung menundukkan wajahnya dengan murung. Raizel pun bertanya tanya apa yang terjadi pada lascrea.

Selesai sarapan, mereka segera berangkat. Sesampainya di ye ran mereka langsung berjalan menuju kelas. Di kelas, seperti biasa mereka berbincang bincang sambil menunggu bel masuk. Yuna dan sui menghampiri lascrea yang terlihat murung.

"Lascrea, kau baik baik saja?" tanya sui.

"Aku baik baik saja" jawab lascrea.

"Ada apa? Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu" ucap yuna penasaran.

"Tidak ada, aku hanya.." lascrea memotong ucapannya.

"Apa kau masih memikirkan kejadian kemarin?" tanya yuna.

Lascrea hanya diam, dia tidak bisa menjawab pertanyaan yuna.

"Sepertinya kau cemburu jika ada perempuan yang medekati rai" ucap yuna.

"Lascrea, apa kau memiliki perasaan pada rai?" tanya sui.

Pertanyaan sui seketika membuat lascrea terkejut. Bagaimana bisa mereka menanyakan hal itu padanya. Lascrea tetap diam, dia bingung harus menjawab apa.

Bel masuk kelas berbunyi, semua siswa segera kembali ke tempat duduk mereka. Saat jam pelajaran, lascrea melirik kearah raizel yang sedang melihat keluar jendela. Tidak lama kemudian, lascrea mengalihkan pandangannya. Setelah lascrea mengalihkan pandangannya, raizel pun menatap kearah lascrea. Dia melihat lascrea yang tampak murung.

***

Sepulang sekolah, mereka tidak pulang bersama. Raizel pergi bersama shinwu, ikhan, dan regis. Sedangkan lascrea pergi bersama yuna,sui, dan seira.

"Kenapa kita tidak pergi bersama mereka?" tanya lascrea.

"Karena kita berbeda tempat tujuan dengan mereka" jawab yuna.

"Memangnya kita mau pergi kemana?" tanya seira.

"Kalian ikut saja" ucap sui.

"Lalu, kemana mereka pergi?" seira kembali bertanya.

"Aku dengar mereka akan bertemu dengan gadis gadis dari sekolah Seha" ucap yuna.

Lascrea terkejut mendengar ucapan yuna.

"Itu artinya.. Raizel akan bertemu dengan gadis itu lagi.." batin lascrea.

Lascrea semakin terlihat sedih dan murung. Dia merasa sedih mengetahui raizel kembali menemui gadis itu lagi.

Sui mengajak mereka ke sebuah restoran. Mereka memesan beberapa makanan. Saat yang lain mulai menyantap makanan, lascrea hanya diam menatap makanan di hadapannya.

"Lascrea, ada apa? Kenapa kau tidak makan makananmu?" tanya yuna memperhatikan lascrea yang terlihat murung.

"Tidak ada" jawab lascrea. Dia pun mulai menyantap makanannya.

~~~

Hari menjelang sore, lascrea pulang ke rumah frankenstein bersama seira. Sesampainya di rumah frankenstein, terlihat frankenstein sedang menunggu raizel pulang.

"Dimana tuan?" tanya frankenstein.

"Tuan raizel akan pulang bersama regis" jawab seira.

Lascrea dan seira berjalan ke kamar masing masing. Lascrea memasuki kamarnya, dia mengganti pakaian seragamnya. Setelah mengganti pakaiannya, lascrea berjalan menuju jendela kamarnya.

"Hari hampir malam, tapi raizel belum juga pulang" lirihnya.

Lascrea terlihat mengkhawatirkan raizel. Tapi dia berpikir, mungkin raizel sedang bersenang senang dengan mereka.

"Apa sebaiknya aku kembali ke lukedonia malam ini.. Aku tidak ingin mengganggu ke bebasan raizel" batinnya.

Lascrea menghela nafas. Dia berjalan keluar kamar. Dan melangkahkan kakinya menuju taman rumah frankenstein. Di taman, dia menyuruh gechutel menemuinya. Gechutel pun datang menemui lascrea.

"Maaf lord.. Apa ada masalah?" ucap gechutel menundukkan badannya.

"Kita kembali ke lukedonia malam ini" ucap lascrea dengan nada dingin.

"Malam ini? Apa lukedonia sedang ada masalah?" tanya gechutel.

"Tidak, kita sudah lebih dari 3 hari tinggal disini. Aku hanya tidak ingin mengganggu ke bebasan raizel" jawabnya.

"Baiklah, kita akan kembali ke lukedonia malam ini" ucap gechutel dengan hormat.

Malam hari tiba, raizel telah pulang bersama regis. Saat ini dia sedang duduk di taman rumah frankenstein sambil meminum segelas teh. Terlihat lascrea sedang memperhatikan raizel dari jarak jauh. Perlahan, lascrea berjalan kearah raizel. Dia ingin mengatakan, jika sekarang dia akan kembali ke lukedonia. Lascrea berdiri di belakang raizel.

"Raizel.." panggilnya.

Raizel segera bangkit dan membalikkan tubuhnya menghadap sumber suara.

"Ada apa?" tanya raizel.

"Aku akan kembali ke lukedonia malam ini" jawab lascrea.

"Apa ada masalah di lukedonia?" raizel kembali bertanya.

"Tidak, aku tidak bisa meninggalkan lukedonia untuk waktu yang lama. Aku tidak ingin melalaikan tanggung jawabku sebagai seorang lord" jelas lascrea.

Raizel diam sejenak mendengar ucapan lascrea.

"Tapi gechutel bilang kau akan tinggal lebih lama" raizel terlihat tidak ingin lascrea kembali.

"Aku sudah lebih dari 3 hari tinggal disini. Dan aku memiliki tanggung jawab di lukedonia. Aku harap kau bisa menjelaskannya pada mereka" lascrea perlahan berjalan meninggalkan raizel.

"Terimakasih untuk semuanya" sambungnya. Lascrea tersenyum pada raizel. Dia segera melesat ke udara. Meninggalkan raizel yang masih berdiri menatapnya.

Kini raizel hanya bisa menatap lascrea yang telah pergi. Entah mengapa dia merasa berat jika lascrea harus kembali. Selama lascrea tinggal disini, raizel tidak banyak menghabiskan waktu dengannya. Dia lebih banyak pergi bersama shinwu hanya untuk menemui gadis dari sekolah lain.

Raizel seakan menyadari jika lascrea kembali bukan hanya karena tanggung jawabnya sebagai seorang lord. Tapi karena dia tidak banyak mengobrol dengan lascrea. Bahkan kemarin malam, raizel terlalu sibuk dengan handphonenya dan mengabaikan lascrea.

"Maafkan aku lascrea.." lirihnya.


Bersambung...

Noblesse: Lazel Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang