Raizel dan Lascrea berjalan beriringan. Lascrea berjalan di depan Raizel dengan wajah datarnya. Raizel yang melihat ekspresi wajah lascrea hanya bisa diam. Dia tidak ingin membuat Lascrea semakin marah. Selama perjalanan mereka saling diam, hingga sesuatu mengejutkan mereka.
Lascrea menghentikan langkahnya begitu pun dengan Raizel. Mata mereka tertuju pada sosok monster yang sedang mencabik-cabik seseorang lalu melahapnya.
"Mutan" ucap Lascrea yang tidak percaya melihat makhluk di hadapannya.
"Errr.." mutan itu pun menyadari kehadiran Raizel dan Lascrea.
Lascrea menatap tajam mutan itu.
"Errr.. Siapa kalian?" tanya mutan itu.
"Kau tidak perlu tahu siapa kami!" Lascrea hampir tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Aku mencium darah bangsawan di tubuh kalian.. Terutama di tubuh mu Nona.." mutan itu tersenyum seringai pada mereka.
"Apa kau yang memangsa orang-orang di desa ini?" tanya Lascrea.
"HAHA.. YA, AKU YANG MEMANGSA MEREKA.. DAN SEKARANG GILIRAN KALIAN.." teriak mutan itu.
"Beraninya kau.." Lascrea sangat marah mendengar ucapan mutan itu.
Dia pun langsung menyerang mutan itu. Namun, serangan Lascrea meleset. Mutan itu membalas serangan Lascrea dengan kukunya yang tajam. Lascrea berusaha menghindar, tapi tubuhnya langsung terkena serangan dari kuku tajam mutan itu.
"Hahaha... Mungkin kau yang akan aku makan lebih dulu Nona.." mutan itu tertawa melihat Lascrea kesakitan.
Lascrea tidak percaya kenapa serangannya bisa meleset dan dengan mudah di lukai oleh mutan itu. Sekarang dia berusaha menahan rasa sakit yang di timbulkan luka tersebut. Melihat Lascrea kesakitan, Raizel pun segera turun tangan.
Saat mutan itu hampir mendekati Lascrea, Raizel langsung menyerangnya. Karena mendapat serangan dari Raizel, mutan itu pun berbalik.
"Beraninya kau menyentuhnya.." ucap Raizel dengan wajah marah.
Mutan itu membalas serangan Raizel. Raizel pun kembali menyerang mutan itu. Mereka saling menyerang satu sama lain. Hingga mereka mulai merasa lelah. Raizel terlihat kelelahan, nafasnya terengah-engah. Saat Raizel sedang lengah mutan itu pun menyerang Lascrea. Raizel sangat terkejut, dia pun kembali mengerahkan kekuatannya untuk melindungi Lascrea.
"Jangan menyentuhnya.." Raizel terlihat semakin marah.
Mutan pun tertawa mendengar ucapan Raizel.
"Lascrea menghindar lah.. Biar aku saja menghadapinya.." Raizel tidak ingin Lascrea terlibat pertarungan.
"Apa maksudmu? Aku tidak akan membiarkanmu bertarung sendirian.." jawab Lascrea.
"Tapi kau terluka.." Raizel mulai mencemaskan Lascrea.
"Aku baik-baik saja.. Tolong biarkan aku membantumu, Raizel.." ucap Lascrea.
Raizel pun menghela nafas sejenak.
"Baiklah.. Tapi kau tidak boleh lengah.." Raizel pun mengizinkan Lascrea bertarung bersamanya.
Lascrea mengeluarkan Ragnarok miliknya. Dia pun langsung menyerang mutan itu hingga lengannya terpotong. Hampir saja dia merasa puas dengan serangannya, namun beberapa detik kemudian lengan mutan itu kembali pulih. Mutan itu membalas serangan Lascrea, Raizel pun segera menghentikan mutan itu.
"Berlutut.." ucap raizel.
Mutan itu langsung berlutut di hadapan Raizel. Tubuh mutan itu seakan di kendalikan oleh Raizel. Mengendalikan mutan itu membuat tenaganya terkuras, perlahan mata Raizel mengeluarkan darah.
"Cukup Raizel.. Kau sudah mengeluarkan banyak tenaga.." Lascrea terlihat mengkhawatirkan keadaan Raizel.
"Biarkan aku yang menyelesaikannya.." sambung Lascrea.
Lascrea kembali bangkit dan menyerang mutan itu. Raizel pun lengah karena melihat Lascrea melakukan serangan. Hingga membuat mutan itu lepas dari kendalinya. Lascrea berusaha melukai mutan itu, namun setiap kali dia berhasil melukainya maka lukanya dengan cepat pulih.
"CUKUP!! KALIAN BERDUA MEMBUANG WAKTU KU.. LEBIH BAIK LANGSUNG SAJA KU MANGSA KALIAN.. MULAI DARI KAU NONA.." ucap mutan itu sambil membalas serangan Lascrea.
Lascrea mulai kewalahan menghadapi mutan itu. Tanpa di sadari, tiba-tiba dia merasa tubuh bagian belakangnya sakit. Ternyata mutan itu berhasil melukai Lascrea dengan menusuk bagian perutnya. Sekujur tubuh Lascrea di penuhi darah, dan perlahan tubuhnya mulai terjatuh. Raizel langsung menghampiri lascrea dan memeluknya.
"Aku mohon bertahanlah.." raizel mengkhawatirkan Lascrea.
"Raizel.. Maafkan aku.. Aku hanya merepotkan mu, aku begitu lemah untuk melawannya.." Lascrea berusaha bertahan.
"Kau tidak perlu minta maaf.. Kau tidak merepotkan ku, kau tidak lemah Lascrea.. Kau wanita yang kuat, kau harus bertahan.. Maaf, karena aku tidak bisa melindungi mu.." air mata raizel pun mengalir, dia tidak sanggup melihat Lascrea kesakitan.
"Raizel.. A-aku mencintaimu.. A-aku tidak pernah membencimu.." ucap Lascrea sambil menahan rasa sakit.
"Beristirahatlah.." Raizel membiarkan Lascrea beristirahat di pelukannya.
Dengan tatapan marah, Raizel mulai mengumpulkan tenaganya. Raizel menyerang mutan itu dengan Blood field. Dia mengarahkan serangannya pada mutan itu, hingga mutan itu tidak bisa berbuat apapun. Perlahan, mutan itu pun lenyap. Raizel menguras banyak tenaga untuk mengeluarkan Blood field. Tubuhnya pun perlahan jatuh ke tanah. Namun dia tetap memeluk Lascrea.
"Kita akan segera kembali ke Lukedonia, Lascrea.." ucap Raizel.
Raizel pun menggunakan sisa tenaganya untuk berteportasi kembali ke Lukedonia. Dia menggendong Lascrea dengan erat. Dengan sekejap mereka pun meninggalkan tempat itu.
Setibanya di Lukedonia, terlihat Frankenstein dan Gechutel sedang berdiri di pintu gerbang istana menanti kepulangan Raizel dan Lascrea. Raizel pun tiba di Lukedonia bersama Lascrea yang berada di pelukannya. Melihat kepulangan mereka, Frankenstein dan Gechutel langsung menyambut mereka. Namun, mereka sangat terkejut melihat keadaan Raizel dan Lascrea yang terluka parah.
"Tuan.. Apa yang terjadi?" tanya Frankenstein.
"Cepat panggil tabib, aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Lascrea.." pinta Raizel dan mengabaikan pertanyaan Frankenstein.
"Baik Tuan.." Gechutel segera pergi menemui tabib.
Raizel segera membawa Lascrea memasuki istana di ikuti Frankenstein.
Bersambung..
~~~
Halo👋🏻
Sebelumnya, aku mau minta maaf ke kalian..
Aku mau Hiatus dulu🙏🏻
Alasannya, karena aku mau fokus menghadapi ujian📝
Jadi, aku bakal hiatus kira-kira dari bulan Februari ini sampe bulan April..
Sekitar 2-3 bulan🙃
Aku tau itu waktu yang cukup lama..
Tapi sekarang ini aku udah mulai sibuk bimbel..
Sebenarnya, udah dari minggu-minggu yang lalu aku mulai sibuk..
Untuk nulis cerita pun harus cari waktu yang benar-benar senggang🤧
Aku harap kalian sabar menunggu cerita ini update😉
Terimakasih.. Telah memberikan vote⭐untuk mendukung cerita ini..Selamat menghadapi ujian untuk yang akan menghadapi ujian tahun ini😀
Sampai jumpa 2/3 bulan lagi🙋🏼
Sekian👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse: Lazel Love Story
Fanfiction{Noblesse Fanfiction} Kisah cinta Cadis Etrama Di Raizel sang Noblesse termulia, dan Elga Canesis Di Lascrea sang Lord kaum bangsawan. Kedua bangsawan yang memiliki posisi tertinggi di kaumnya. Mereka saling mencintai, namun tak pernah berani untuk...