3

3.1K 75 1
                                    

Kringggg......

Bel pertanda pelajaran selesai telah berbunyi, seluruh siswa langsung cepat-cepat merapihlan peralatan sekolahnya meski sang guru belum selesai membahas pelajaran mungkin semua nya sudah mendarah daging seakan bel pulang sekolah itu suatu hal yang sangat luar biasa berfaedah.

Sama hal nya dengan siswa lain, Alisa melakukan hal yang sama yaitu membereskan semua buku dan peralatan belajarnya dengan tersusun rapih dalam tas nya. Alisa merupakan tipe cewek yang sangat apik, dia benci dengan hal-hal yang menurutnya sembrawut atau tak tersusun rapih.

Sebenarnya sendari pelajaran di mulai pagi tadi hingga sekarang Alisa sama sekali tidak menyimak apa yang guru-guru nya terangkan bahkan saat jam istirahat pun yang biasanya selalu paling semangat diantara teman-temannya karna tidak mau kehabisan makanan favoritnya yaitu Bakso Mang Jajang atau yang selalu heboh saat bercerita dan bercanda gurau dengan teman sekelasnya. Yang Alisa lakukan hanya lah diam dan melamun sesekali dia menyahut atau hanya membalasnya dengan bahasa tubuh entah itu mengangguk atau menggeleng. Tentu itu membuat teman-temannya terheran-heran.

Acha teman sebangkunya sekaligus salah satu sahabatnya tentu sangat jelas melihat perbedaan Alisa.

Akhirnya Acha menepuk bahu Alisa yang sudah rapih membereskan bukunya. "Sa, lo kenapa sih dari tadi gue perhatiin lo kayak mayat hidup ?"

Alisa menengok dan menggeleng, "Gue gak papa kok Cha"

"Tapi dari tadi lo...lo gak kayak biasanya lo cenderung diem, lo ada masalah? Kalo ada kasih tau gue siapa tau hue bisa ban.."

"Acha, Alisa kalian gak mau pulang hah?!" ucap Pak Ahmad guru ekonomi, ya memang di sekolah Alisa itu kalau mau pulang siswa nya di suruh berdiri tuk berdoa dan memberi salam pada guru lalu setelah itu siswa diperbolehkan pulang.

"Ck.. Cepet dong diri kita mau pulang nihh!!!"

"Iya, kalo mau gosip nanti aja deh pualng nga ganggu"

Ucap teman-teman sekelasnya, mungkin mereka sanggat tak sabar untuk pulang.

"Ehh... Iya pak maaf..maaf.." Acha dan Alisa langsung berdiri dan Acha meminta maaf sedangkan Alisa tetap diam.

"Beri salam!" akhirnya Robi ketua murid kelas XII IPS 1 memerintah seluruh temannya memberi salam

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu" dengan kompak mereka mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatu , silahkan kalian boleh pulang" ucap pak Ahmad.

"Terimakasih Pak". Mereka pun merapihkan bangku masing-masing.

Semua anak kelas XII IPS 1 keluar kelas keciali 4 sekawan siapa lagi kalau bukan Alisa, Acha, Nada dan Judith.

Melihat salah satu dari sahabatnya murung, mereka langsung menghampiri bangku Alisa dan Acha.

"Sa lo kenapa dah? Kusut amat tuh muka " tanya Nada.

"Hmm.."

"Ck, lo dari tadi dotanya jawabnya ham..hem..ham..hem mulu deh! Gak ada kosa kata lain apa?"

Acha sungguh dibuat kesal oleh sikap Alisa yang menurutnya terlalu cuek. Padahal sendari tadi dirinya sudah melakukan segala hal untuk membuat Alisa yang muram tak jelas itu untuk setidaknya berbicara. Tapi Alisa tak menanggapi sikap khawatir dari sahabatnya itu.

Judith yang hanya diam mulai angkat bicara, mingkin dengan suara merdu dan halus Judith bisa membuat Alisa sedikit terbuka. Karena dari keempatnya Judith lah yang paling penyabar dan lemah lembut.

"Alisa, lo kenapa. Lo ada masalah ya ? Coba kasih tau ke kita siapa tau kita bisa bantu ya? Jangan diem terus ini udah bel pulang lho" ucap Judith dengan penuh perasaan.

My Police Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang