Awas typo(s) bertebaran!!!
Tak terasa Vino dan anak buahnya telah sampai pada titik utama jalan yang akan diadakannya razia kendaraan. Sebagai pemimpin dalam kegiatan ini Vino mengomando kepada anak buahnya untuk memulai kegiatan penertiban lalu lintas.
Tak sedikit pengendara motor atau mobil yang melangar, rata- rata pengendara sepeda motor yang Vino tilang karena banyak yang tidak menggunakan helm knalpot bising bahkan ada yang tidak menggunakan plat motor.
" Dan, di sebelah sana ada supir yang beradu argumen dengan anggota kepolisian." lapor salah satu anggotanya.
"Siapa anggota kita yang bertugas? " tanya nya.
"Ajudan komandan, Dan "
"Oh Iwan? Baik lah saya akan menyusul ke sana."
Setelah membereskan surat tilang yang ia bawa Vino menghampiri Iwan yang masih saling adu argumen.
"Anda tau kan kalau muatan yang ada di atap angkot anda melebihi batas?! Itu bisa menyebabkan kecelakaan!!! " seru Iwan karena sudah dongkol dengan supir angkot yang terus ngotot bahwa muatanya itu biasa saja.
Sambil membawa buku tilang Vino berjalana menghampiri Iwan dan sopir angkot dengan gagah dan sangat karismatik membuat siapa saja yang melihat nya akan jatuh hati.
"Selamat sore, maaf ada apa ini ?" ucap Vino.
"Siap Dan, izin berbicara bapak supir ini mengangkut muatan lebih dari kapasitasnya dan saat saya akan melakukan tindak tilang beliau tidak terima."
Mendengar penjelasan dari Iwan, Vino pun mengecek angkot yang kelebihan muatan itu dan ternyata benar angkot itu kelebihan muatan.
" Angkot bapak memang sangat kelebihan muatan dan itu sangat berbahaya, apa bapak tidak memikirkan keselamatan banyak orang dan terutama bapak sendiri ?"
Pertanyaan Vino sebenarnya biasa saja namun aura yang terpancar dari Vino sangatlah membuat orang yang melihatnya menjadi gemetar termasuk supir angkot tersebut.
" Ya..ya saya tau itu salah tapi pak sa..saya kan ngejar setoran, bapak-bapak sekalian ini enak digaji pemerintah dan uangnya sudah pasti selalu ad, lah apa kabar sama saya pak ?!" tutur si supir.
"Saya tau tapi kalau bapak kecelakaan siap juga yang nanggung akibatnya? bapak kan, malah bapak akan rugi berkali-kali lipat."
"Ehh enak banget ya bapak ngomong coba bapak di posisi saya !!!"
Vino pun tak ambil pusing diam-diam saat supir angkot itu terus mengoceh Vino meneliti dompet milik sang supit dan
Gotcha!!!
Vino menemukan nya di saku belangan celana yang akan dengan mudah diambilnya.
srekk
"Wehhh apa-apa nih" kata supir angkot yang sadar bahwa dompetnya diambil.
"Bapak telah melanggar ketertiban lalu lintas dengan membawa muatan lebih serta plat nomor kendaraan yang sudah melebihi batas waktu penggunaan, karena itu STNK dan SIM bapak saya tahan dan bapak saya tilang !"
Dengan tegas Vino menilang supir angkot tersebut.
"Tapi.. pak saya narik gimana kalau gak ada SIM samaSTNK?"
"Bapak bisa ambil kembali di kantor polisi setelah mengikuti sidang massal"
Dengan pasrah si supir akhirnya menerima konsekuensinya.
*****
Di sisi lain Alisa masih saja menghiraukan panggilan dari Mang Ujang sang supir, Alisa terus saja menyalakan musik dan bernyanyi dengan keras di dalam mobil sambil menyetir karna dia berharap dengan melakukan itu hatinya bisa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Police Husband (On Going)
Romance~Just author's imagination~ Berisi cerita ringan tak ada konflik yang pelik hanya cerita fiktif. If you interested lets read it 💞. . . . Bagaimana jadinnya jika polisi yang menilangmu ternyata orang yang akan dijodohkan denganmu ? "Ihh... Demi apa...