Pagi yang cukup cerah tak membuat mood Alisa membaik seperti saat ini dirinya sedang di sidang oleh Juan Papanya di meja makan perihal mobilnya yang disita polisi kemarin. Pasalnya mobil itu adalah mobil pribadi milik Papanya bisa dibilang moil itu adalah mobil kesayangannya dari sekian mobil yang ia punya.
"Lihatkan kelaluan kamu yang kekanakan sekarang mobil kesayangan Papa jadi di sita polisi! Gimana kalau sampai semalaman mobil Papa disimpan di luar tida di kerubuni, kalau ada yang lecet gimana, gimana Alisa?!"
Sambil mengaduk-aduk makananya Alisa hanya mampu terdiam dirinya sadar sekarang bahwa dirinya memang bersalah. "Maaf pah." Huuh.. sekalianya ada di rumah dan makan bareng eh malah ngoceh dasar " gerutu nya dalam hati.
"Sudahlah Pah Cuma mobil kan?" ujar Maya pada suaminya sedangkan tangannya dengan cekatan menghidangkan makanan pada piring Juan.
"Cuma Mama bilang?! Itu mobil kesayangan Papa mah "
"Ihh kenapa sih Papa lebih mentingin mobilnya daripada aku ?!" berang Alisa.
"Tapi mobil itu juga punya sejarah buat Papa Lisa "
"Sudah lah gak baik bertengkar di meja makan, Alisa habiskan makananmu nanti kamu terlambat ke sekolah"
"Tumben Mama baik" gumannya.
Sang ibu hanya bisa tersenyum kecil dirinya masih bisa mendengar suara anaknya itu.
"Awas ya kamu mengendarai sendiri, kamu berangkat sama mang ujang biar Papa mengendarai sendiri."
"Duh Papa masih aja sensi, tenang aja anaknya Sarah polisi kan? Nah minta bantuannya saja." Usulnya.
"Kamu benar mah " mendengar usulan sang istri Jan kembali berseri. Ahh istrinya ini memang selalu mengerti dirinya.
Jenggah dengan apa yang ada di hadapannya Alisa pun pamit pergi ke sekolah.
"Alisa selesai, aku pamit dulu mau berangkat sekolah"
"Yaudah hati-hati ya Lisa, minta mang uajng antar kamu" ucap sang Mama.
Alisa pun mengangguk dan menyalimi orangtuanya. Sambil menenteng tasnya Alisa menghampiri mang ujang uantuk mengantarnya ke sekolah.
****
Di kediaman rumah keluarga Darmawan berbanding terbalik dengan di kediaman Widyanto. Sang kepala keluarga Juna Darmawan sedang menyesap the buatan sang istri Sarah. Sedangkan anak tunggal mereka Vino mengoleskan selai pada roti gandum kesukaannya.
"Vin , tadi Tante Maya telpon Bunda katanya salah satu mobil Om Juan ada yang terkena razia kamu bisa kan batu urusinnya?"
"Lho Juan kena tilang Bun?" bukan Vino yang menimpali tapi suaminya Juna yang menimpalinya.
"Iya, Maya bilang kemarin mobilnya kena tilang dan sekarang masih di tahan dan katanya mobil itu mobil kesayangannya Juan."tuturnya.
"Om Juan itu siapa sih Bun?"
"Lah kamu gak tau? Om Juan itu Ayah dari gadis yang bakal dijodohin sama kamu."
Sambil mengigit rotinya Vino berfikir keras seingatnya kemarin ada 3 bapak-bapak pengendara mobil yang terkena tilang, yang pertama supir angkot, yang kedua pegawai pemda soalnya platnya merah dan terkahir bapak-bapak bertubuh sintal.
"Eum Bun apa Om Juan itu bertubuh sintal?" tanyanya hati-hati takut menyinggung.
"Hahahahahha" bukannya menjawab Ayah dan Bundanya malah tertawa terbahak-bahak sampai Vino bisa melihat iar mata yang keluar dari sudut mata Ayahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/130151325-288-k590954.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Police Husband (On Going)
Romance~Just author's imagination~ Berisi cerita ringan tak ada konflik yang pelik hanya cerita fiktif. If you interested lets read it 💞. . . . Bagaimana jadinnya jika polisi yang menilangmu ternyata orang yang akan dijodohkan denganmu ? "Ihh... Demi apa...