2 (Kalvino Alkaf Darmawan)

3.2K 80 2
                                    

Warning typo(s) bertebaran !!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
- - - - - - - - - - - -

Hari ini adalah hari yang begitu melelahkan bagi Kalvino Alkaf Darmawan atau lebih sering dipanggil Vino oleh rekan-rekan seprofesinya yaitu polisi. Bagaimana tidak melelahkan seharian ini dirinya terus saja berkutat dengan keadaan lalu lintas. Mulai dari macetnya ibu kota, adanya pelanggaran lalu lintas bahkan saat tadi Vino berjaga di pos polisi ada sebuah kecelakaan tabrakann motor, otomatis Vino yang bertugas pun langsung menanganinya dan di bawa ke kantor polisi setempat.

Sebenarnya pangkat Vino itu lumayan tinggi untuk masih ada di lapangan kerja. Vino sebenarnya berpangkat AKBP ( Ajun Komisaris Besar Polisi ). Namun nyatanya menurut Vino berada di lapangan kerja yaitu di jalan merupakan hal yang sangat memantang bagi Vino.

Wajar saja, sebenarnya Vino sudah harus bekerja di perusahaan Ayah nya yaitu Juna Darmawan lebih tepat nya menggantikan nya sebagai Direktur Utama. Namun Vino menolak hal itu dan bahkan dulu saat akan masuk sma Vino lebih memilih masuk ke sekokah Taruna daripada sekolah sma sederajat.

*****

Di sini lah Vino sekarang di ruang kerja nya. Mengibas-ngibaskan kerah bajunya untuk menghilangkan panas meski ruangan ber-AC dan tidak akan mempengaruhi keadaan. Vino masih terbayang-banyang percakapan dirinya dan kedua orang tuanya. Vino tahu bahwa sekarang ini umurnya sudah cukup untuk menjalin sebuah rumah tangga atau lebih tepat nya menikah. Tapi dalam benak Vino jangankan memikirkan untuk menikah, memikirkan siapa yang akan ia nikahi pun tak pernah terfikirkan.

~Flashback on~

Cklekk..

Vino baru saja tiba di rumahnya yaitu rumah kedua orang tuanya. Sebenarnya semenjak ia menjadi polisi Vino sudah tingga di apartemen nya sendiri 'aku ingin mandiri' ucapnya kala itu saat ingin tinggal di apartemen. Namun tadi siang saat jam makan siang ibu Vino yaitu Saras Darmawan meminta Vino pulang ke rumahnya karna akan ada yang dibicarakan dengan nya dan katanya itu sanagtlah penting.

Karna Vino bukan termasuk anak yang pembangkang maka tanpa pikir panjang Vino pun langsung menyetujui nya dan dia bilang akan sampai di rumah orangtuanya pada saat makan malam tiba.

Suara langkah Vino terdengar oleh sang pemilik rumah yaitu Juna Darmawan ayah Vino

"Assalamualaikum yah", salam Vino sambil menyalimi ayahnya

"Waalaikumsalam, baru pulang vin? Kok masih pakai seragam? " tanya sang ayah.

"Iya Yah tadi Vino pulang kerja langsung ke sini soalnya kalau ke apartemen dulu lama" tutur Vano sembari mendudukan diri nya di sofa.

"Bunda kemana yah? "

"Oh bunda ? Ada kok mungkin lagi di dapur. Bunda mu itu orang yang paling antusias saat kamu mau ke sini,

Makannya kamu itu jangan terlalu sering di apartemen, gak kasian apa sama bunda kamu? " tutur sang ayah.

"Ini juga Vino datang yah",

"Iya datang sih datang, tapi mesti di paksa dulu kan?"

"Sudah lah yah, yang penting sekarang anak kita sudah di sini kak? " ucap sang istri Sarah Darmawan, sembari meletakan nampan yang berisikan teh manis hangat dan cemilan.

"Eh.. Bunda" sapa Vino sembari memberi salam dan mengecup pipi ibunya.

"Ekhmm...tolong kondisikan itu tangannya coba, jangan rangkul-rangkul sembarang?!" ucap sang ayah berang.

My Police Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang