Lapar

718 84 0
                                    


Disclaimer: J.K Rowling

Warning: modified canon, DraRry's family

=o^o=

.

.

"Anak-anak, ingat ja-"

"-jangan merepotkan siapapun, jangan berbuat kacau, jangan melakukan ulah, duduk diam seperti anak kecil sambil berguling-guling di karpet untuk mengusir kebosanan. Kami tahu, Mum."

Ketiga bocah itu memutar mata mereka bersamaan ketika sang sulung memotong perkataan Ibu mereka, memandang malas orang tua mereka yang sudah bersiap-siap akan pergi melalui perapian.

"Oh sayang, kami hanya pergi untuk sementara, sampai senja nanti mungkin baru saja akan kembali. Mum sudah menyuruh Aunt Hermione untuk mengecek kalian beberapa jam sekali, dan bila kalian butuh sesuatu, kalian bisa memanggilnya melalui floo."

"Yes, Mum," balas Lily, si bungsu keluarga Malfoy, yang membuang napasnya lelah.

Scorpius –anak tertua, melipat kedua tangannya di depan dada. "Aku bisa menjaga kedua adikku tanpa harus diawasi Aunt Hermione, Mum," ujarnya sebal.

Pria dengan rambut pirang platina itu terkekeh kecil, "Malah kami meragukan hal itu, Scorp," balasnya.

Scorpius mendadak tersedak, Albus meliriknya.

"Sebaiknya kita segera pergi, Harry, sampai jumpa anak-anak." Draco mengacak ketiga surai anaknya, sedangkan Harry mengecup kening masing-masing anaknya sebelum mereka berdua akhirnya menghilang di balik perapian.

Ketiga bocah itu kini saling bertatapan.

Albus yang pertama bicara. "Aku akan membaca buku di ruang tamu," ujarnya lalu pergi.

"Aku akan membersihkan kamarku," tambah Lily ikut pergi ke arah kamarnya.

"Dan aku akan mengerjakan tugas," gumam Scorpius mulai mengeluarkan botol tinta, beberapa perkamen, dan pena bulu.

Sibuk dengan kegiatan masing-masing, mereka tak sadar bahwa waktu berlalu sangat cepat, dari pagi hari hingga sore hari. Yang pertama sadar jika sekarang akan memasuki senja adalah Lily, gadis kecil itu turun ke bawah karena perutnya mendadak berbunyi ketika mau menutup tirai kamarnya untuk penutupan (?) bersih-bersih kamar.

"Scorpy, Al, kalian tak lapar?" tanyanya menaikkan alis ketika dua Kakaknya masih ditenggelamkan dengan aktivitas mereka.

Albus menutup bukunya, dia meregangkan tubuh sebentar sebelum menguap. "Kau benar, kita melewatkan makan siang," jawab Albus melihat jam dinding yang kini menunjukkan angka setengah 5.

"Sepertinya Mum dan Dad akan pulang terlambat," tanggap Scorpius mulai membereskan peralatan yang tadi berserakan di lantai rumah.

"Aku lapar," keluh Lily pergi ke dapur untuk mengambil apa saja yang bisa dimakan di sana, "bahan-bahannya ada, tapi aku tak bisa memasak! AAAAH! AKU AKAN BELAJAR MEMASAK SAJA NANTI BERSAMA MUM!!" Jeritnya frustasi, salah satu akibat karena kelaparan.

"Tunggu, bagaimana kalau kita meminta tolong pada Aunt 'Mione saja? Atau Uncle George! Mereka kan bisa memasak," usul Albus bersemangat.

Scorpius mengibaskan tangannya, "Uncle George pasti sibuk mengurusi Oliver dan James, apalagi dia harus membantu Uncle Fred untuk menutup toko mereka. Lalu Aunt 'Mione, tadi dia datang berkunjung, membawa sesuatu dan meletakkannya di atas meja ruang tengah."

"Tidakkah kalian berpikir bahwa itu makanan?"

Sekali lagi, ketiganya kembali bertatapan.

"ITU MILIKKU!" Albus langsung berlari, mengambil kesempatan ketika kedua saudaranya masih mematung.

"ALBUS ITU CURANG! KUE-KUE ITU MILIKKU!" Disusul dengan Lily dan Scorpius mengejar Albus yang sudah dekat dengan meja ruang tengah, di atasnya terlihat keranjang berisi kue-kue kering.

Kalah gesit, Lily mengambil keranjang itu, tapi dengan mudah diambil oleh Scorpius.

"HAHA! SEKARANG INI MENJADI MILIKKU!" Scorpius berteriak senang, Albus dan Lily mencoba menggapainya.

"SCORPY AKU LAPAR! BAGI-BAGI!"

"AKU JUGA LAPAR! JANGAN DIKUASAIN SEMUA KUE ITU!"

"DITAMBAH AKU YANG SEDARI TADI BERPIKIR KERAS KARENA TUGAS-TUGAS BODOH ITU!"

"TAPI SETIDAKNYA BAGI KAMI KUENYA! BUKAN KAU SAJA YANG SANGAT KELAPARAN!"

Scorpius malah memberikan remah-remah kue itu, lalu menyeringai.

"SCORPIUS KAU TAK ADIL!" Albus menjinjit, ingin merebut keranjang itu, tapi tetap tak berhasil.

"SCORPIUS AKU AKAN MENGADUKANMU KE DAD!"

"DASAR PENGADU! AMBIL SAJA KALAU BISA, PENDEK!"

Lily dan Albus makin kesal, sama-sama tersindir dengan ejekan Scorpius, akhirnya mereka malah perang melempar barang-barang rumah hanya karena keranjang kue itu.

"Kids? Apa-apaan ini?!"

Scorpius, Albus, dan Lily meneguk ludah mereka paksa ketika mendengar suara yang familiar, mereka langsung berhenti saling melempar barang.

"O-oh, sore Mum, kukira kalian akan pulang telat, h-hehe," sapa Scorpius gugup.

"Kenapa kalian melakukan ini?" tanya Draco malah menahan tawanya, dia melirik ke arah Harry yang menatap nanar ruangan yang kini seperti kapal pecah.

Lily nyengir tak bersalah, secara serentak mereka menunjuk keranjang yang tetap berisi kue-kue tak tersentuh sama sekali.

Tawa Dracp pecah, dia tertawa lebar menepuk-nepuk punggung Harry. "Mereka kelaparan, Love! Sama sepertimu bila kelaparan, bisa mengamuk!"

Harry menghela napas lelah, menatap ketiga anak yang kini cengengesan, dan tersenyum maklum sambil facepalm. "Harusnya aku tadi juga menyuruh George untuk mengawasi mereka sekalian," gumamnya pasrah.

"Hehe, peace, Mum!"

.

.

End

DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang