Disclaimer: J.K Rowling
Cake
=o^o=
.
Lily adalah wanita yang peka.
Dia tahu semua hal tentang James Potter yang menyandang sebagai kekasihnya sejak beberapa tahun lalu dari mereka bersekolah di Hogwarts, dia tahu semua sifat James dan segala ke-bucin-an pria itu padanya, dia selalu sadar dengan perubahan sifat maupun sikap James sekecil apapun itu saking cintanya dia. Lily juga cepat tersadar jika James berbuat kesalahan, James pembohong yang payah bagi Lily.
Dan, akhir-akhir ini James mulai bertingkah aneh, Lily mengetahuinya. James sedikit menjauhinya, tiap berbicara pasti topiknya akan dibelokkan kalau Lily bertanya mengapa kekasihnya bertingkah seperti itu, dan James seolah menyembunyikan sesuatu dari Lily.
Kenapa Lily bisa tahu?
Dari kepekaan Lily yang memang luar biasa, terima kasih juga pada Sirius serta Remus yang dengan santainya mengatakan James memiliki suatu rencana pada pekan terakhir minggu ini nanti. Yang semakin membuat Lily tak mengerti, kenapa James harus menyembunyikan ini dari Lily?
"Ugh, James itu," rutuk Lily kesal, melempar kerikil kecil ke sembarang arah. "Dia setidaknya mau mengatakan rencananya itu kan, mengapa aku tak diberitahu? Memangnya spesial apa nanti rencananya?"
Remus yang sejak tadi terkena sasaran amukan Lily membuang napas lelah, "Namanya juga kejutan, Lil's, tentu saja dia takkan membocorkannya," ujar Remus mencoba menenangkan Lily yang seakan berniat membunuh James.
"Halah kejutan," hardik Lily menggembungkan pipi sebal, "kejutan terakhirnya bahkan gagal dan dia merencanakan kejutan lain? Idih."
"Tapi asal kau tahu, James bersungguh-sungguh menyiapkannya loh," Remus membalas sambil tersenyum kecil.
Lily masih mengabaikan perkataan Remus akibat kekesalannya memuncak melihat James dari kejauhan berjalan bersama seorang wanita, berpisah dengan wanita itu kemudian setelah bertukar pelukan singkat. Dan lalu James mendadak melihat ke arah mereka berdua, tersenyum lebar pada Lily, tapi Lily yang berada di rasa kesalnya yang paling tinggi, tidak membalas. Malahan dia mengambil batu di dekatnya dan membidik James sebentar, melempar batu itu kencang–yang ajaibnya tepat mengenai kepala James.
"Dasar bodoh!" Teriak Lily keras dan meninggalkan James yang kebingungan dan Remus yang terbahak.
=o^o=
Lily, sepanjang perjalanan pulang ke flatnya, mengutuk James dalam hati dengan berbagai macam kutukan dan umpatan. Berharap sumpah serapahnya mendadak bisa membuat James tersantet otomatis, salahkan kelakuan James yang sangat tidak biasa. Wanita bersurai merah sepunggung itu menghela napas lelah, mengambil kunci flatnya dan memasukkannya ke lubang kunci, memutarnya ke kiri.
Aneh.
Pintunya tidak terkunci.
Sontak Lily panik, dia sangat yakin meninggalkan flatnya dalam keadaan terkunci erat, entah itu jendela maupun pintu. Lily langsung menerobos masuk ke dalam flatnya, terkejut karena ruangan yang harusnya gelap menjadi terang akibat lampu menyala, bahkan agak berantakan. Lily seratus persen percaya jika dia baru saja kemalingan kalau dia tak melihat sosok yang sangat dia kenali kaget melihatnya membeku di tengah ruang tamu.
"L-Lily–!?"
Kemarahan Lily yang tadi sempat mereda kembali memuncak lagi.
"JAMES?!"
Sosok itu, James, kelabakan mengetahui Lily mengamuk sekarang, saat ini. James segera keluar dari dapur untuk menghadapi Lily yang sepertinya ingin sekali melemparnya dari flat, memang salahnya tak memberitahu Lily kalau dirinya akan mampir ke flat Lily dan menyebabkan kekacauan, tapi James melakukannya agar rencananya berjalan. Tapi gagal sebab Lily ternyata pulang lebih awal dari yang dia kira sebelumnya.
"James–kenapa kau–apa yang kau–Merlin, James!" Lily berseru marah, sampai tak menemukan kalimat yang pas agar semua kemarahannya hari ini terungkapkan, memutuskan memijit pangkal hidung untuk meredakan amarahnya.
"Lily–Lily aku bisa menjelaskannya," balas James masih setengah panik dan setengah tenang, "aku bisa menjelaskannya, oke?"
"Kenapa kau melakukan semua ini?" tanya Lily putus asa, sesaat kemudian tersadar jika tadi James keluar dari dapurnya. "James–kau tak merusak dapurku, kan?" Lily khawatir James menghancurkan dapurnya, dia mengecek dapur tapi tak menemukan tanda-tanda aneh, hanya ada peralatan memasak yang berserakan.
Dan kue diselimuti krim vanila yang masih tak merata.
Lily menoleh pada James, menuntut jawaban meski iris hijau cemerlangnya menampilkan sedikit rasa haru. "Apa ini?" tanyanya lagi, nadanya berubah agak lembut.
James mengelus tengkuknya kikuk, "Yah, kau tahu aku memiliki kejutan untukmu, kan? Harusnya tadi kejutanmu tapi kau ternyata pulang lebih awal dan kuenya masih belum selesai, dan–yah, kejutannya gagal lagi deh."
Lily merasa bersalah karena marah pada James hari ini, dia tersentuh dengan jawaban pria tersebut. "Tapi kau tak harus seperti ini juga, kita bisa membuat kue bersama-sama, kan?"
"Aku pikir–aku pikir aku bisa membuat kuenya sendiri untukmu, aku meminta bantuan pada Andromeda agar dia mengajariku resep membuat kue dan kemarin aku mencoba membuatnya lalu berhasil. Aku kira hari ini juga begitu," jelas James sedikit merona malu, sementara Lily tertawa mendengarnya.
"Well, aku berterima kasih padamu," balas Lily tersenyum manis, "lagipula memang enak kok," tambahnya kemudian setelah mencicipi kuenya sedikit.
"Ah–Lily! Itu kan belum selesai," rengek James walau dia senang Lily memujinya.
Lily hanya nyengir kecil, "James, aku mencintaimu," ungkapnya membuat wajah James makin memerah mendengarnya.
"Aku juga mencintaimu, Lil's," balas James akhirnya ikutan nyengir lebar, mendekati Lily dan mengecup kening Lily kilas, Lily terkekeh dengan tingkah James.
"Bagaimana kalau kita melanjutkan membuat kue? Adonan tersisa cukup untuk membuat satu lagi," ujar Lily pada James yang kini memeluknya dari belakang.
James mengangguk saja, "Boleh saja."
Tiba-tiba Lily memekik kaget ketika James mencolek pipinya memakai krim vanila tadi, "Kenapa kau melakukannya?" protes Lily akhirnya membalas perbuatan James tapi meleset.
"Coba saja kalau bisa, Lil's!"
Mereka berdua tertawa, sore yang indah ditutup dengan keseruan mereka membuat kue bersama-sama dan Lily melupakan segala rasa kesalnya tadi.
.
.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabbles
RandomSekumpulan Drabbles, Ficlets, dan mungkin One-shot tentang karakter Harry Potter! Vote and Comment please!