⚠️ 15+ ⚠️ anak kecil silahkan menyingkir..
Maaf kalau berlebihan :")
🍃🍃🍃
"Kak, lucu kan ya?" Isla memperlihatkan baju yang tadi ia beli. Setelan mini dengan gambar imut menggemaskan.
"Punya anak kecil itu." Abri terkekeh, kebiasaan membuat Isla kesal.
"Eh, haha, iya-iya lucu. Lucu banget masyaAllah." Abri harus segera memuji sebelum istrinya ngambek.
"Memang, makannya itu Isla beli." Senyum Isla kembali mengembang.
"Hm iya itu pakaian bayi yang sangat lucu." Abri berbicara dalam bahasa Arab, membuat Isla mengernyit.
"Ngomong apa sih Kak? Jangan cepat-cepat!"
"Lupakan! Mandi gih, siap-siap sholat." Abri pun berdiri beranjak ke kamar mandi.
🍃🍃🍃
Selesai sholat Isya', Isla menatap cermin besar di kamar itu, menatap tubuhnya dari atas hingga bawah. Mulai merenung, kalau dipikir-pikir Abri kuat juga bisa bertahan ketika umur pernikahan mereka sudah 2 bulan lebih, padahal kata guru biologi Isla dulu, sperma laki-laki itu memiliki semacam zat api, itulah mengapa laki-laki lebih tak bisa menahan nafsu daripada wanita, dan jika tidak tersalurkan bisa membuatnya mudah marah, itu fitrah memang. Namun Abri terlihat biasa saja, membuat Isla kagum.
(Hanya pengetahuan. santai aja, wawasan pasti bermanfaat)
Isla juga memikirkan perkataan Linda beberapa hari yang lalu, saat itu Linda juga bertanya kenapa Isla belum siap? Itu karena Isla ingin menjadi perempuan yang benar-benar Sholihah dahulu dan bacaan Al-Qur'annya harus dibenahi agar menjadi ibu yang benar-benar Sholihah, lagipula Isla masih malu. Kata Linda alasan macam apa itu? Kan bisa bertahap, nanti saat bayi dikandungan bisa terus distelin murottal, sekalian Isla bisa lebih gencar menghafal selama 9 bulan masa kehamilan. Dan lain-lain, Linda berbicara macam-macam.
"Ah entahlah!" Isla pun kembali menatap dirinya di cermin, kemudian mempercantik diri. Hampir jam 8, Abri baru pulang dari masjid. Tentu saja sebagai laki-laki ia harus mengingat kewajiban untuk sholat berjamaah. Setelah memencet bel, dan memasukkan kode kamar, Abri segera masuk. Terlihat istrinya yang sedang memakan dessert di meja makan.
"Sayang? Sudah pulang? Coba cicipin deh!" Isla berseru senang memperlihatkan beberapa dessert yang tadi ia beli.
"Ini kayak ada kelapanya gitu, jadi ingat kue putu ayu, iiih jadi pingin kue pukis." Isla berceloteh tidak nyambung dengan riang. Namun Abri diam saja menatap Isla yang memesona, rambutnya diurai begitu saja, juga yang membuat terkejut, Isla menggunakan pakaian yang tadi ia perlihatkan ke Abri. Pakaian itu sebenarnya sangat imut, namun juga sangat mini ditambah yang memakai adalah perempuan seimut Isla.
"Iih sinii!" Isla gregetan melihat Abri yang hanya diam memperhatikan. Abri pun berjalan menuju meja makan, duduk di depan Isla, lalu memperhatikan wajah istrinya.
"Bibirnya kenapa jadi gitu?" Abri mengernyit melihat bibir Isla.
"Tadi Isla pakai lipstik, campur liptint, cantik nggak? Katanya bibir tebal itu lebih disukain cowok." Isla berkata sambil menyuapkan sepotong cake.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Cinta di Jalan Hidayah
SpiritualIsla Floren yang hidupnya penuh dengan kemaksiatan akhirnya peka akan sinyal-sinyal HidayahNya. Perlahan hatinya mulai melunak dan sedikit demi sedikit berubah menjadi pribadi yang baik sampai akhirnya bertemu dengan calon imam yang berakhir penghia...