[16] •Assalamualaikum Imam!•

1.1K 62 33
                                    

Assalamualaikum 😃

Happy reading ♥️

-
-
-

Selesai berganti baju, Isla keluar rumah menuju tempat teman-temannya berkumpul. Baru sampai depan rumah, ia berpapasan dengan Abri. Tentu saja Isla hanya bisa menunduk.

"Kenapa menunduk begitu?" Abri mendekati Isla, dan Isla langsung berusaha tegak menatap suaminya, membuat Abri tersenyum tipis.

"Mau kemana?"

"Ke ... Kesitu, kumpul sama teman-teman." Isla sangat grogi.

"Ciahaha pengantin baru," Saudara Isla yang melihat pengantin baru itu tentu saja memanfaatkan kesempatan untuk menggoda Isla.

Isla tak tahu harus berbuat apa, jantungnya susah dikondisikan, akhirnya ia malah berlari tanpa sepatah katapun, membuat Abri tersenyum miring sambil menggelengkan kepala.

***

Isla berkumpul dengan teman-temannya. Banyak yang sudah berubah, ada yang membawa anak juga. Lucu-lucu.

"Isla, ayo selfie!" Zahra sudah berpose di depan kamera ponselnya, Isla pun langsung tersenyum berpose juga.

Setelah itu mereka berbincang-bincang tentang banyak hal.

"Nabila paling berubah deh penampilannya." Senaz mengomentari Nabila yang tengah menyuapi anaknya yang sudah berumur 2 tahun.

"Bener banget! Kamu diet ya?" Ucap Aecan.

"Enggak tuh. Semenjak hamil emang malah jadi kurusan. Hehe." Nabila masih memiliki senyum manisnya ditambah dua lesung pipi yang membuatnya semakin cantik.

"Drastis banget perubahannya. Sampai pangling." Aecan teman dekat Nabila terus berkomentar.

"Iya ana juga sempat pangling tadi, haha." Zahra menimpali.

"Padahal cantiknya masih sama, masa bisa pangling?" Ucap Cherin yang sedang menggunakan ponsel karena ia sangat sibuk dengan bisnis online-nya.

"Nggak sama ih. Makin cantik dia tuh." Aecan yang menjawab.

"Ssst, jangan lupa bilang masyaAllah." Zafira menimpali.

Menyenangkan. Banyak sekali yang berubah. Ada El-Rahma saingan Isla ketika SMP dulu, Isla dan El-Rahma selalu mendapatkan peringkat kalau tidak peringkat pertama, tentu saja peringkat kedua. Sekarang El-Rahma sedang kuliah mengejar cita-citanya. Ada Aecan mantan atlit berkuda yang sekarang menggunakan kerudung dan baju lebar menutup aurat, dan ia memilih menjadi guru olahraga berkuda namun khusus muslimah. Ada Jannah yang sudah berhasil masuk kuliah kedokteran. Dan lain-lain.

"Oh iya Jannah, gimana kamu sama ustadz Dicky?" Tanya Senaz yang sejak dulu sangat mendukung Jannah agar suatu saat bisa menikah dengan ustadz Dicky -utadz yang mengajar mereka dahulu- dan Jannah benar-benar sudah menikah dengan Ustadz itu.

Jannah langsung tersenyum.

"Ya gitulah pokoknya." Jannah tiba-tiba merona.

"Idiiih pasti kamu BaPer terus sama ustadz Dicky." Nabila tertawa. Yang lain juga terkekeh mengingat-ingat masa lalu bagaimana Jannah bisa menyukai ustadznya sendiri. Mereka pun langsung larut dalam nostalgia.

"Eh ada yang nyariin Nafisah itu di depan." Fini yang habis dari kamar mandi tiba-tiba datang.

"Mbak Naf. Dicariin suaminya itu." Ucap Isla yang sedang menggendong bayi Naf. Bayi yang satunya tidur di stroller.

"Sepertinya ana harus pulang. Yasudah ana pamit dulu, ya!" Naf berdiri sambil menggunakan purdahnya, lalu bersalaman dengan semua akhwat di situ.

"Ayo biar Isla antarkan, sekalian gendong dedeknya." Isla masih gemas dengan bayi hasil pernikahan Naf dan Rafif itu.

Ada Cinta di Jalan HidayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang