"Aku mau dirimu."
Hinata kembali mengerang kesal. Ia tidak mengerti jalan pikiran Sasuke. Sudah jelas-jelas ia menolaknya, tapi kenapa pria itu masih mengejarnya.
"Aku tidak mau dirimu." Kata Hinata tegas sambil bangkit dari duduknya.
Sasuke ikut bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Hinata. Sedangkan Hinata diam membeku. Ketegasan dan keberaniannya menyusut saat Sasuke menatapnya dengan intens.
"Aku akan membuatmu menarik perkataanmu." Kata Sasuke sambil menyeringai.
Hinata mengalihkan pandangannya pada Sasuke, lalu berkata, "A-aku ti-"
Perkataan Hinata terpotong karena suara guntur yang sangat keras. Hinata langsung memekik panik sambil menutup matanya dan tanpa sadar kedua tangannya mencengkram baju Sasuke.
Sasuke langsung menyeringai. "Mulutmu bisa bilang tidak, tapi tubuhmu tak bisa menolak."
Hinata membelalakkan matanya saat menyadari apa yang dilakukannya. Cepat-cepat ia mundur untuk menjauhi Sasuke. Tapi, pinggulnya langsung dirangkul Sasuke dan membuat jarak mereka semakin menipis.
"Apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku!!!" Kata Hinata panik dengan mata terbelalak sambil mendorong dada bidang Sasuke.
Sasuke semakin merangkul erat pinggul Hinata yang membuat dada mereka bersentuhan. Hinata membeku. Ia ingin melawan, tapi tidak bisa. Apalagi Sasuke merangkulnya dengan erat.
"Kau milikku, Hime." Kata Sasuke dengan nada berbisik.
Hinata menggeleng cepat, lalu berusaha mendorong Sasuke. Tapi, perlawanan Hinata tidak membuat Sasuke merenggangkan rangkulannya. Sasuke tidak melewatkan kesempatan ini. Mungkin ia dianggap jahat karena memaksa Hinata mau berhubungan dengannya, tapi ia tidak peduli lagi. Ia butuh Hinata sekarang.
Hinata membelalakkan matanya saat Sasuke melumat bibir Hinata dengan cepat, namun lembut dan menuntut. Teriakan penolakan Hinata menyatu dengan suara derasnya hujan.
Sasuke sama sekali tidak peduli dengan Hinata yang meronta dirangkulannya. Ia terus fokus pada bibir Hinata, lalu ciumannya turun ke leher Hinata. Ia menarik napas dalam-dalam untuk menyesap aroma tubuh Hinata yang menenangkan. Ia rasa ia semakin gila karena Hinata.
"Kumohon hentikan!!!" Teriak Hinata saat Sasuke menggendongnya menuju kamar Hinata yang hanya beberapa langkah dari dapur.
"Brengsek! Dasar pria kurang ajar!" Maki Hinata dengan nada membentak. Ia terus mendorong dada Sasuke sekuat tenaganya.
"Kau milikku, Hime. Malam ini dan selamanya." Kata Sasuke sambil mengunci kedua lengan Hinata dengan kuat, lalu melumat kembali bibir Hinata.
Hinata berteriak tertahan, ia semakin lemah untuk melawan lagi. Ia hanya bisa terisak. Matanya semakin kabur.
***
Hinata membuka matanya saat cahaya pagi yang mendung ingin menyelusup dari jendela kacanya yang tertutupi gorden putih. Hinata terdiam sejenak sambil merasakan kehangatan yang merangkulnya dengan erat. Lalu, beberapa menit kemudian suara dengkuran halus semakin terdengar jelas di telinga.
Dengan cepat ia menoleh ke belakang dan mendapati Sasuke sedang tertidur pulas sambil merangkulnya dengan erat. Hinata langsung berteriak panik.
Matanya lalu beralih ke tubuhnya yang polos tanpa baju. Dengan cepat Hinata melepas rangkulan Sasuke. Tapi Sasuke menahannya.
"Sebentar lagi, Hime." Kata Sasuke dengan suara rendah dan parau, lalu kembali merangkul erat Hinata.
Hinata membelalakkan matanya. Ia kembali memberontak, tapi Sasuke tetap merangkulnya dengan erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hate or Love?
Teen FictionHinata membenci Sasuke dan membuatnya menyesali pertemuan mereka. tetapi, Sasuke merasakan hal yang sebaliknya. ia merasa sangat senang mereka bisa bertemu yang membuatnya tertarik dan jatuh cinta dengan Hinata. jadi, siapakah yang menang? benci? at...