Enam : Berpisah

7K 605 42
                                        

Sasuke menatap Hinata. Entah kenapa ia tidak setuju dengan perkataan itu. Ia tidak suka ini. Haruskah ia jujur bahwa yang ia lakukan tadi malam bukan sekedar seks? Ia melakukan itu dengan cinta. Walaupun ia tahu Hinata tidak bisa menerimanya.

"Kau milikku Hime." Ucap Sasuke tegas.

"Cukup! Sudahi saja semua ini. Aku mohon. Aku akan melupakan hal ini dan kau juga harus melakukan hal yang sama. Sekali lagi kumohon."

Sasuke terdiam sejenak sambil menatap Hinata. Mata wanita itu benar-benar sungguh dalam perkataannya. Sasuke mendecih sambil bangkit dari duduknya, lalu pergi meninggalkan Hinata. Hinata hanya menghela napas lemah. Sekarang Sasuke sudah pergi. Semoga saja masalah itupun ikut pergi.

***

Hinata menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya pelan. Hari ini ia kembali mengajar. Walaupun hanya izin sehari, rasanya sudah lama ia tidak mengajar dan bertemu anak-anak didiknya.

Saat masuk ke dalam kelas. Semuanya riuh melihat Hinata kembali. Duka yang masih membekas di hati Hinata seakan meluap begitu saja dan berganti tawa riang melihat muridnya yang begitu kalut karena kemarin ia tidak masuk.

Sedangkan Sasuke di tempat kerjanya. Pria itu diam seribu bahasa dengan emosi yang naik turun. Ia tidak menyangka efeknya akan seperti ini. Dulu, ia kira hanya ingin tubuh Hinata. Tetapi, sekarang rasanya berbeda. Ada sebuah perasaan yang ia libatkan untuk Hinata.

Setiap saat ia selalu teringat bagaimana cara Hinata tersenyum, marah, membentak, terkejut, dan hal lain yang ada pada Hinata. Ia mungkin semakin gila pada Hinata. Tetapi, sekarang ia tidak bisa berbuat apa-apa. Hinata telah menolaknya dan memohon agar menjauhinya.

Mungkin kali ini Sasuke akan membiarkan Hinata memulihkan kembali keadaannya. Tapi, untuk ke depannya Sasuke tidak bisa janji untuk tidak mendekati Hinata lagi.

***

Dua Minggu kemudian...

"Hinata-san!"

Hinata menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya. "Ada apa Itachi-san?

Itachi maju selangkah agar lebih dekat dengan Hinata, lalu berkata, "Anda ada kegiatan siang ini?"

Hinata berpikir sejenak, lalu menggeleng pelan. "Tidak... Ada apa ya?"

"Saya ingin mengajak makan siang di rumah hari ini. Kalau Anda mau kita bisa pergi sekarang."

Hinata kembali berpikir sambil mengedarkan pandangannya ke gedung TK yang sudah kosong tidak ada murid. Hanya ada satpam dan petugas kebersihan.

"Baiklah." Kata Hinata, lalu berjalan beriringan dengan Itachi.

Sebenarnya Hinata ingin menolak ajakan Itachi karena ia takut bertemu Sasuke. Mungkin saja ia bertemu dengan pria itu disana, mengingat Sasuke dan Itachi punya hubungan keluarga.

Saat sampai di rumah, Kazuto langsung menarik tangan Hinata untuk membawanya masuk ke rumah dan menemui neneknya yang sedang sibuk di dapur.

"Nenek!" Sapa Kazuto dengan ceria.

Mikoto melepaskan celemeknya, lalu menghampiri Kazuto dan Hinata.

"Cucu nenek sudah pulang!" Kata Mikoto sambil mengacak rambut hitam Kazuto.

"Selamat siang, Bu." Sapa Hinata disertai membungkuk hormat.

"Selamat siang. Ayo kita ke ruang makan. Ibu sudah siapkan makan siang." Kata Mikoto sambil menuntun Hinata menuju ruang makan.

Hate or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang