Sepuluh : Ketika 'Dia' Datang

6.3K 546 50
                                    

Hinata melepaskan mantelnya, lalu berbaring menghadap Sasuke. "Mau dikompres?"

"Tidak perlu karena obat terampuh untuk menghilangkan sakitku sudah ada di hadapanku." Kata Sasuke sambil membelai pipi Hinata.

Hinata hanya terdiam membisu. Ia tidak menolak sentuhan dari Sasuke. Ia tidak tahu sejak kapan tubuh dan pikirannya bisa menerima perlakuan dan sentuhan dari Sasuke. Semuanya terjadi begitu saja dan tak bisa diduga.

"Kau sudah memikirkan jawabannya?" Tanya Sasuke.

Hinata menghela napas, lalu menaikkan selimut untuk menutupi tubuh mereka hingga ke leher.

"Tidurlah." Kata Hinata lembut.

"Aku akan menunggumu." Kata Sasuke, lalu mengecup singkat bibir Hinata dan memeluk Hinata sambil memejamkan matanya.

***

Sasuke membuka matanya perlahan saat cahaya matahari memaksa menerobos masuk dibalik tirai jendelanya. Ia terdiam sejenak, lalu menatap sekelilingnya dan mengerutkan keningnya saat tidak mendapati Hinata disampingnya.

Ia terduduk sejenak, lalu berjalan keluar kamar. Perasaan lega langsung mengalir di dadanya saat mendapati Hinata sedang sibuk di dapurnya. Aroma masakannya langsung menguar mengelilingi ruangan.

"Aku pikir kau pergi." Kata Sasuke sambil duduk di bar yang menghadap kompor.

"Karena akhir pekan, kupikir aku bisa tinggal lebih lama disini." Kata Hinata sambil menuangkan bubur ke dalam sebuah mangkuk.

"Darimana kau dapat semua bahan makanan ini?"

"Aku sempat berbelanja tadi. Nah! Sekarang makanlah."

Sasuke tersenyum, lalu menyantap bubur yang diberikan Hinata.

Hinata berjalan mengambil gelas dan menuangkan air putih, lalu memberikannya pada Sasuke.

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Perlu minum obat lagi?" Tanya Hinata.

"Sudah kubilang kalau kau obat terampuh untukku." Jawab Sasuke.

Hinata memutar bola matanya. "Terserah apa katamu saja. Aku harus pulang sekarang."

Sasuke langsung menggenggam tangan Hinata. "Jangan pergi."

"Kau sudah terlihat baik. Tidak ada alasan untuk tinggal lebih lama lagi disini."

"Aku masih membutuhkanmu dan selalu membutuhkanmu."

Hinata menghela napas, lalu ikut duduk disamping Sasuke dan memperhatikan pria itu menghabiskan makanannya.

Setelah Sasuke menghabiskan makanannya dan meneguk habis segelas air putih, ia menarik tangan Hinata untuk berjalan mengikutinya.

"Kita mau kemana?" Tanya Hinata.

"Ke tempat favoritku di apartemen ini." Jawab Sasuke.

Hinata mengangkat kedua alisnya saat sadar ada sebuah tangga kayu minimalis berbentuk spiral di antara ruang makan dan dapur.

"Aku baru tahu ada tangga disini." Kata Hinata sambil menaiki tangga itu.

Sasuke hanya tersenyum menanggapi perkataan Hinata dan terus menuntunnya hingga ke lantai atas.

Hate or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang