Sebelas : Kecewa

5.7K 533 39
                                    

Hinata menghela napas sambil menutup pintu rumahnya. Bayangan tentang yang terjadi saat di kantor Sasuke kembali melintas di kepala. Tak bisa ia sangkal bahwa ia benar-benar kecewa. Baru saja ia membangun kepercayaan untuk Sasuke dan membuka hatinya, tapi semua itu sudah hancur seketika.

"Aku benar-benar membencinya!" Erang Hinata sambil melepaskan sepatu high heels hitamnya dan berganti menjadi sandal rumahan. "Aku harap dia tidak muncul di hadapanku lagi."

Hinata menghentikan langkahnya saat ada yang mengetuk pintu rumahnya. Ia berbalik dan membuka pintu.

"Eh! Nenek. Ada apa Nek?" Kata Hinata.

Nenek Chiyo itu yang merupakan tetangga Hinata, tersenyum lebar, lalu berkata, "Nenek minta tolong padamu untuk memindahkan beberapa barang. Besok cucu Nenek akan pulang dari Tokyo."

Hinata mengangguk. "Tentu saja. Kebetulan aku juga tidak sibuk."

Nenek Chiyo tersenyum senang. "Baiklah. Ayo ke rumah nenek."

Hinata mengangguk, lalu kembali mengunci rumahnya dan berjalan bersama nenek Chiyo. Sesampainya di rumah, Hinata langsung di tuntun ke ruang kamar yang hanya ada ranjang.

"Tolong nenek untuk memindahkan meja belajar yang ada di gudang. Lalu kursinya dan meja kecil." Kata nenek Chiyo.

"Baiklah." Kata Hinata, lalu berjalan menuju gudang yang berada di dekat dapur.

"Biar kita angkat sama-sama." Kata nenek Chiyo saat Hinata mengeluarkan meja belajar yang berbahan kayu dari gudang.

"Tidak usah Nek. Lebih baik Nenek duduk saja."

"Baiklah. Nenek akan membuatkanmu teh."

Hinata tersenyum. "Tidak perlu repot-repot."

"Sudah, tidak apa-apa."

Hinata mengangguk, lalu memindahkan pelan-pelan meja itu. Lima belas menit kemudian, semua barang-barang yang ingin dipindahkan sudah berhasil diletakkan di tempatnya.

"Hinata, coba kau lihat rumahmu. Sepertinya ada yang mencarimu." Kata nenek Chiyo.

Hinata mengerutkan kening, lalu berjalan ke arah jendela depan rumah nenek Chiyo untuk melihat rumahnya itu. Matanya terbelalak saat melihat Sasuke sedang mengetuk-ngetuk pintunya.

"Siapa dia?" Tanya nenek Chiyo.

Hinata menutup gorden kembali, lalu berbalik menatap nenek Chiyo. "Tidak tahu. Hanya orang aneh."

Nenek Chiyo tersenyum. "Kau bisa berkata seperti itu, tapi matamu tak bisa berbohong. Pergilah dan selesaikan masalah kalian. Kasihan pacarmu itu."

Hinata menggeleng cepat. "Dia bukan pacarku, Nek! Dia hanya orang asing. Aku tidak ada urusan dengannya."

"Kasihan dia. Diluar sangat dingin."

Tatapan Hinata menjadi sendu sambil menatap kembali jendela, lalu menggeleng cepat."Biarkan saja dia. Dia bukan anak kecil lagi."

"Ya sudahlah. Ayo kita minum teh."

***

"Papa belum jemput Kazuto?" Tanya Hinata pada Kazuto yang duduk sendirian sambil menunggu jemputan.

"Iya Bu gulu." Jawab Kazuto sedih.

Hinata ikut duduk disamping Kazuto, lalu merangkul Kazuto. "Mungkin papa masih sibuk kerja makanya jemput Kazuto sering telat. Kita tunggu saja, ya."

Kazuto mengangguk dengan mata yang masih fokus ke depan. Tak lama kemudian, Itachi datang menjemput Kazuto.

"Sudah lama menunggu?" Tanya Itachi pada Kazuto.

Hate or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang