Tiga : Tertarik

7.5K 645 28
                                    

"Kau yakin menolaknya?" 

"Lain kali saja, ya Kazuto." Kata Hinata dengan senyuman kepada Kazuto.

"Jadi Bu gulu tidak mau pulang cama Kazuto?" Tanya Kazuto sedih.

Sasuke menghela napas, lalu membuka pintu. "Sudah. Masuk saja. Aku tidak akan berbuat macam-macam padamu. Aku tidak mungkin menunjukkan adegan panas kita pada Kazuto."

Untuk beberapa saat Hinata menahan napasnya karena perkataan Sasuke. Sedangkan Kazuto hanya menatap bingung Sasuke.

"Cepat masuk. Sudah kubilang aku tidak akan menun-"

"Cukup! Kau harus belajar tentang perkataan yang baik dan sopan!"

"Iya. Sekarang silahkan masuk, Bu guru."

"Aku duduk di kursi belakang saja."

Sasuke mendengus melihat Hinata mengabaikan dirinya yang sudah membuka pintu depan untuk Hinata, lalu menyeringai. "Kau membuatku semakin tertantang, Hime."

Hinata hanya memasang wajah kesal, lalu masuk ke dalam mobil. Ia semakin risih dengan Sasuke.

"Kazuto mau duduk di dekat Bu gulu." Kata Kazuto sambil duduk disamping Hinata.

Sasuke mengangguk, lalu duduk di kursi pengemudi. Selama perjalanan, Sasuke merasa dikacangi karena Kazuto dan Hinata begitu asyik mengobrol.

"Eh? Kenapa berhenti disini?" Tanya Hinata bingung saat mobil Sasuke masuk ke area restoran.

"Aku lapar." Jawab Sasuke datar, lalu keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Hinata.

Hinata menatap ragu ke arah Sasuke.

"Aku hanya ingin kita makan bersama. Apa salahnya?" Kata Sasuke.

Hinata mengerang kesal dalam hati. Kenapa pria ini malah membuatnya semakin berurusan dengannya? Ia harap ia bisa memutar waktu kembali.

"Ayo cepat Bu gulu... Kazuto juga lapar." Kata Kazuto.

"Baiklah." Kata Hinata dengan pasrah.

***

"Kau harus membawa mobil dengan hati-hati." Kata Hinata sambil memasang sabuk pengaman pada Kazuto yang terlelap tidur.

"Kau sangat perhatian padaku ternyata." Kata Sasuke sambil menatap Hinata. 

"Siapa yang bilang begitu? Sudahlah cepat pulang sana! Terima kasih untuk tumpangan dan makan siangnya." Kata Hinata sambil berdiri di depan rumahnya.

"Aku tidak bilang makanan dan tumpangannya gratis. Kau harus membayarnya." Kata Sasuke.

Hinata mendengus kesal, lalu merogoh tasnya untuk mengambil dompetnya. "Berapa yang kau mau?"

Sasuke menyeringai. "Bukan bayar dengan uangmu, tapi tubuhmu, Hime."

Hinata membelalakkan matanya dan langsung melayangkan tasnya ke badan Sasuke. Sasuke langsung mengernyit.

"Aku tidak segan-segan membunuhmu kalau kau berani macam-macam padaku!" Kata Hinata dengan mata melotot.

Sasuke terkekeh, lalu menatap intens pada Hinata. "Aku semakin penasaran denganmu, Hime. Bilang pada temanmu itu bahwa aku sudah tidak peduli padanya dan hanya ingin kau saja. Aku akan mendapatkanmu. Sampai jumpa lagi, Hime."

Hate or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang