Vain

21 6 3
                                    

Taehyung langsung menyeret Yubin keluar ketika pemandangan yang lebih hebat sedang dilakukan oleh Min Yoongi pada Jimin. Yubin hanya mengingat Yoongi langsung membuka resleting celana kainnya begitu Jimin mendesah sangat keras di telinganya. Dan hanya sampai disana ingatan Yubin berakhir di ruangan itu karena selanjutnya tangan kekar Taehyung menutup mata dan kedua telinganya.

Mereka berdiam cukup lama di dalam mobil Taehyung yang masih ada di base parkir. Taehyung juga tidak tampak ingin menjelaskan apapun selagi Yubin diam melamun menatap dashboard  mobil Taehyung.

"Jadi Jimin tidak menuruti kata-katamu? Sejak kapan?" tanya Yubin serak.

"Kupikir itu bukan hakku untuk bercerita." Taehyung membuang pandangan keluar jendela.

"Apa Jungkook juga tahu tentang ini?"

"Dia tidak tahu Jimin sampai seperti itu." Jawab Taehyung membuang nafas kasar.

"Kupikir kau akan membiarkanku membeku di dalam sana. Tapi ternyata tidak. Kau mengkhawatirkanku ya?" tanya Yubin mencuri pandang ke arah Taehyung yang ikut melamun.

"Kuturunkan kau di tengah jalan baru tau rasa nanti."

Yubin tertawa sekilas, entah dapat kepercayaan darimana? Tapi Yubin tahu Taehyung tidak akan begitu padanya.

Yubin mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Ia terkejut sebuah nomor yang tak ia kenal sudah me-misscall-nya enam kali. Yubin tak merasakan getaran apapun karena ia terlalu fokus di dalam kantor Yoongi tadi.

"Kenapa?" tanya Taehyung melihat Yubin kebingungan melihat layar handphone-nya.

Yubin menggeleng dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas, "Jadi... khmm..." Yubin berdehem membersihkan tenggorokkannya yang kering, "Jimin bisex, ya?"

"Ya. Kau risih sekarang?" jawab Taehyung enteng.

Yubin menunduk kemudian menggeleng pelan, "Tidak, aku hanya sedikit terkejut barusan."

"Orang yang tahu Jimin seperti itu pasti akan jijik saat melihatnya. Tapi kau..." Taehyung menggantung kalimatnya menatap Yubin mencari jawaban.

"Tidak ada yang bisa menyalahkan cinta. Begitu juga kita." jawab Yubin dan ditanggapi dengan wajah terkejut dari Taehyung, "Ma-maksudku kita hampir membunuh seseorang karena cinta."

Yubin menerangkan maksud ucapannya gelagapan, namun terhenti saat merasakan ponselnya bergetar lagi. Dan kali ini Minji yang menelfon. Yubin mendiamkan layar handphone nya yang bertuliskan nama Minji.

"Tidak kau angkat?"

Yubin mengigit bibir bawahnya, "Nanti saja akan kutelfon balik."

Taehyung menghidupkan mesin mobilnya dan melajukannya keluar kawasan hotel.

"Sebenarnya aku tak ingin melihat ini, tapi siapkan mentalmu." kata Taehyung.

.

.

Yubin berhenti di sebuah tempat terbuka dengan banyak pepohonan tanpa daun disana. Yubin ber-wow-ria saat menyadari pohon-pohon tanpa daun itu adalah pohon bunga sakura yang telah gugur dan mulai memunculkan kuncup-kuncup daun kecilnya di bulan Mei. Yubin berjalan mendekati salah satu pohon dan Taehyung tetap mengekor tanpa suara. Taehyung mengikuti Yubin dari belakang setelah memarkirkan mobilnya di hamparan rumput seluas mata memandang. 

Yubin menyapa salah satu pohon dengan sentuhan pelan dari tangannya. Ia tersenyum menyadari pepohonan itu masih tetap indah, walau tanpa bunga berwarna soft pink yang biasanya menjadi destinasi utama setiap musim semi. Jarang orang mengetahui bahwa pohon itu tetap indah walau dengan atau tanpa bunganya yang bermekaran.

Silent SpringWhere stories live. Discover now