Filler : He is My First Love

32 6 2
                                    

Selamat datang di Indomaret, selamat berbelanja...

Halo Yeoreobun.

Apa kabar?

Aku kangen kalian~



Hari itu musim semi dan tekankan bahwa pagi itu masih sangat dingin. Yubin melirik pekarangan kampus barunya, masih di selimuti lapisan salju putih tipis. Yubin sudah merutuk dari pagi dan memboikot tidak akan pergi ke kampus, jika saja teman satu flatnya tidak menendangnya hingga jatuh dari kasur.

"KWON YUBIN, APA KAU MAU KITA TERLAMBAT DIHARI PENERIMAAN MAHASISWA?!"

 Yubin bersumpah, bahwa Minji adalah titisan nenek sihir yang menjelma menjadi teman satu kamar flatnya. Suaranya bahkan lebih melengking dari pada sirine mobil polisi.

Minji mendorong Yubin hingga dirinya hampir terpeleset salju di dekatnya. Rupanya Minji menyadari bahwa Yubin melamun sejak tadi. Yubin membalas dengan memukul pantat Minji, dan berakhirlah mereka berlari-lari hampir terpeleset hingga masuk ke aula raksasa milik kampus mereka. Setidaknya Yubin bersyukur bahwa mereka tidak akan melaksanakan upacara penerimaan di luar ruangan.


Suasana upacara penerimaan mahasiswa baru terlampau ramai, tipikal upacara penerimaan pada umumnya. Yubin dan Minji duduk diantara ribuan mahasiswa baru kampus mereka. Yubin memperhatikan pidato rektor mereka, namun Minji sudah seperti cacing kepanasan di bangkunya.

"Kau kenapa sih?" tanya Yubin mulai risih mendapati mata Minji justru melihat kearah lain mencari seseorang.

"Aku harus menemukannya!" jawab Minji penuh semangat.

Yubin memutar bola matanya malas, ia sudah bosan menghadapi Minji yang terlampau keras kepala akan kegilaannya pada sosok yang ia cari, "Masih mencari mereka?" tanya Yubin.

"Akan aku pertegas Yubin, bukan mereka, tapi tiga orang dari TUJUH PRIA PALING DIINCAR DI DUNIA!" suara Minji melengking hingga beberapa mahasiswa yang duduk di dekat mereka mendelik terganggu. Yubin secepat kilat membungkam mulut Minji dengan telapak tangannya.

"Bisakah kau diam? Persetan dengan tiga orang yang kau cari." Yubin menggumam marah tepat di telinga Minji.

"Yu, aku bersumpah kau akan menarik lagi kata-katamu setelah melihat mereka. Tuhan menciptakan ketujuh orang itu dengan segala kesempurnaan yang Tuhan miliki." Minji mencengkram tengkuk Yubin dan bergantian menggumam di teliganya, "TUJUH PRIA PALING DIINCAR DI DUNIA!" suara Minji melengking di telinga Yubin hingga sampai beberapa saat telinganya berdengung tidak karuan.

"Persetan dengan mereka. Tidak ada hubungannya denganku." pekik Yubin.

"Yu, kau itu jomblo. Kau bisa jadikan salah satu dari mereka sebagai pujaan hatimu." jawab Minji penuh semangat dengan imajinasinya.

"Ji, mereka itu orang kaya sepertimu. Mereka itu golonganmu bukan golonganku, bagaimana mungkin?"

"Buktinya kau dan aku bisa." jawab Minji mengedipkan sebelah matanya pada Yubin yang dijawab dengan gelengan kepala tidak habis pikir akan jalan otak sahabatnya itu bekerja.

"Yu, aku bersumpah. Kau harus melihat Park Jimin, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook dengan mata kepalamu sendiri. Mereka bak malaikat, lebih dari sempurna! Terutama Taehyung sunbae, Yubin."

"Cowo yang kau sukai sejak SMA?"

Minji menggangguk mantap, "Ya, Kim Taehyung."

"Minji, seharusnya mereka itu semester lima sekarang. Dan kau tahu, untuk apa anak semester lima datang ke upacara penerimaan mahasis baru? Berhenti mencari mereka!" gerutu Yubin jengah.

Silent SpringWhere stories live. Discover now