Queen (die) Pt. 1

32 9 4
                                    

Silahkan lihat gambar di atas terlebih dahulu. itu visual Kanna di dalam pikiranku *eyaak. Mian lama banget updatenya, soalnya tiap kali mo nulis inspirasiku terbang kebawa angin :v uda lebih dari sepuluh kali aku hapus padahal uda sampe seribu words. Merasa kurang tepat aja :" terus habis hari raya aku malah syakit, syeddih. Happy Reading guys!


"Siapa namamu?"

"Taehyungie." jawab Taehyung polos.

"Kiyowo... Eomma eodigasseo?" tangannya bergerak membelai ubun-ubun Taehyung. -lucunya ibumu dimana?-

Taehyungie kecil menatap sekitar dan menemukan perempuan cantik di bawah pohon maple yang kemerahan. Telunjuk mungilnya menunjuk pada satu arah.

Dia terdiam mendadak tanpa suara.

"Samchun, wae?" tanya Taehyungie berkedip penuh tanya lucu. -paman, kenapa?-

Dia berdiri dari posisi yang semula ia sesuaikan dengan tinggi badan Taehyung kecil.

"Yubin...."



***


Kupikir hari ini hariku akan berlalu dengan normal. Tapi ternyata tidak. Aku melihat sebuah kepala dengan rambut hitam panjang menjembul dari balik jendela kelasku. Aku bersumpah aku hampir mati tersedak jika sang pemilik kepala tidak tertawa dan melambaikan tangan padaku.

Kanna.

Saat aku dan Minji keluar dari kelas, Kanna sudah dikerubungi beberapa lelaki yang aku tahu mereka seangkatan denganku. Menjadi wanita cantik memang beresiko. Setelah mereka pergi, Kanna dengan bahagianya menghampiri kami dengan senyuman super cantiknya. Dan tebak apa yang ia katakan hingga rela datang kemari?

"Waktu itu acara ulang tahun ayahku di batalkan karena beliau ingin menghabiskan waktunya denganku sedangkan aku ingin merayakannya bersama teman-temanku. Jadi besok lusa akan diadakan acara penggantinya. Masih ingatkan piknik musim semi kita dengan Jungkook dan Taehyung yang sempat tertunda. Aku ingin mengadakan piknik outdoor kita sekaligus merayakan ulang tahun ayahku."

Setelah penjelasan panjangnya, untuk kedua kali aku hampir mati tersedak jika Kanna tidak meraih tanganku dan Minji bersamaan sambil merengek lucu mencari jawaban 'iya' dari kami.


Aku melirik Minji, aku tidak mau pergi.

Minji meliriku, aku juga tapi sebenarnya kalau Taehyung ikut aku juga tidak masalah untuk ikut.

Aku membuang muka, sekarang aku alergi dengan nama Kim Taehyung semenjak kejadian di taman... Aku bukan tipe yang teman makan teman. Taehyung punya Minji.

"Mianhaeyo sunbae, tapi mulai besok aku akan pergi ke Beijing. Sepertinya oppaku sudah menemukan tambatan hati." Minji menatapku. Aku hampir lupa kalau Minji sudah memberi tahuku berita ini jauh-jauh hari.

"Jinjjayo? Shin-sshi, chukkahamnida." Kanna menjabat tangan Minji. Setelah ini pasti akan ada pesta mewah diantara konglomerat Seoul.

"Aku ingin sekali ikut, sunbae. Tapi maafkan aku. Sekarang hanya tinggal Yubin yang akan ikut." Minji melirikku setengah terkikik.

"Oh, ahahaha. Kamsahamnida Shin Minji-sshi..." Aku tertawa terpaksa nan hambar. Akan kubalas nanti sesudah dia berangkat ke Beijing.

"Iya, sayang sekali. Aku akan mengabari orang tuaku akan berita bahagia dari keluarga Shin. Kalau begitu Yubin sampai ketemu lusa." Dan Kanna pergi begitu saja dari hadapan kami.

Silent SpringWhere stories live. Discover now