Extra Part

14.1K 545 27
                                        

Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.

Happy Reading!!


**
-Sweet Moment-

“aku tidak mau!!”
“kenapa, sayang? Abeonim sudah berbaik hati memberikan hadiah special untuk kita”
“pokoknya aku tidak mau! Untuk apa pergi honeymoon saat sudah ada baby Cho dalam perutku? Jadi jangan memaksaku!”
“tapi sayang…”
“kalau kau ingin pergi, pergi saja sendiri!!”

Begitulah bertengkeran singkat pengantin muda yang baru melewati acara pernikahan mereka sebulan lalu. Berita membahagiakan tentang kehamilan Jaera benar-benar mengejutkan semua orang karena tidak lama setelah pernikahan mereka, Jaera mulai memperlihatkan gejala-gejala kehamilannya. Dan ketika memeriksanya di dokter, hasilnya positif sehingga kebahagiaan mereka semakin bertambah.

Kyuhyun sangat memanjakan istrinya sejak hamil, jika sebelum hamil pria itu sudah memanjakan Jaera. Dengan keadaan Jaera yang hamil, pria itu lebih memanjakan istrinya dan lebih posesif dari biasanya. Tidak ada yang bisa menyentuh Jaera sedikitpun walaupun itu hanya Choi Minho.

Dan permasalah mereka sekarang adalah tentang tiket bulan madu yang sudah disiapkan ayah Jaera, John Janvier alias Shin Jongsuh untuk pasangan muda itu. Tapi, Jaera menolaknya karena menurutnya itu buang-buang uang saja sementara hasil dari berbulan madu sudah didapatkan Jaera yang baru berumur dua minggu lima hari itu. Kyuhyun berusaha membujuk Jaera agar tetap mengambil paket bulan madu itu, tapi Jaera tetap menolak sehingga berdebatan mereka berlangsung lama.

Mereka kesal karena terbawa hormone hamilnya juga, Jaera pergi masuk ke dalam kamar dan mengunci diri di dalam sehingga Kyuhyun tidak bisa mengejarnya.

“sudah-sudah, appa hanya ingin memberikan hadiah terbaik untuk kalian. Tapi keputusan ada di tangan kalian. Appa akan tinggalkan tiketnya pada kalian saja kalau-kalau Jaera berubah pikiran” Kyuhyun mengangguk lemah. Tuan Shin tertawa geli melihat wajah kecewa menantunya itu yang awalnya bersemangat melihat hadiah darinya.
“sabar, bujuk pelan-pelan. Dia pasti akan luluh…”
“iya, abeonim. Terima kasih hadiahnya…”
“kalau begitu appa pergi dulu”
“hati-hati di jalan…”

Setelah berita pernikahan Jaera dan Kyuhyun yang tiba-tiba tersebar luas, semuanya dibuat terkejut dengan kenyataan yang muncul bahwa Jaera merupakan putri tunggal CEO SJ Corp & Co. Tentu saja setelah semua terungkap, derajat Jaera langsung naik pangkat mengingat betapa hebat ayahnya dalam berbisnis dan merupakan perusahaan terbesar sedunia ketiga.

Dan karena pernikahan itu juga, tuan Shin mengembalikan posisi Kyuhyun ke tempatnya semula. Yang tidak berubah hanya pemilik saham tertinggi di Cho Corp tetaplah tuan Shin. Kembali lagi pada Kyuhyun dan Jaera sekarang, Kyuhyun melangkah menuju kamarnya dan Jaera di rumah baru pemberian orang tua Kyuhyun itu.

Tok tok tok

“sayang… buka pintunya… aku tidak akan membicarakan tentang honeymoon. Jadi jangan marah lagi”

Tidak banyak yang berubah dari Kyuhyun, hanya saja pria itu sekarang lebih perhatian dan lemah lembut kepada Jaera. Dan itu hanya berlaku untuk istrinya. Tapi, tingkat kemesumannya masih sama, bahkan Jaera memberikan julukan Mr. mesum untuk suaminya sendiri karena Kyuhyun selalu mencari kesempatan untuk menyentuhnya di setiap waktu.

Dan Jaera, gadis itu atau sekarang sudah menjadi nyonya itu berubah semenjak kehamilannya. Menurut Kyuhyun sendiri, sikap Jaera menjadi menyebalkan semenjak hamil. Tapi, ada satu sisi yang membuat Kyuhyun betah bersama Jaera. Terkadang Jaera ingin diperlakukan manja olehnya, bahkan sangat manja seperti anak kecil dan Kyuhyun harus menahan diri agar tidak menyerang istrinya itu.

Klik

Kyuhyun tersenyum mendengar suara pintu yang tidak terkunci itu. Perlahan ia membuka pintu kamar tersebut dan memasukkan kepalanya dicelah pintu melihat Jaera yang duduk ditepi ranjang sambil memeluk sebuah boneka teddy bear berukuran besar dengan bibir mengkerut.

“oh, my baby… maafkan aku memaksakanmu macam-macam. Aku hanya tidak enak menolak hadiah dari abeonim” ujar Kyuhyun seraya mendekati Jaera lalu berlutut di depan Jaera yang masih tidak ingin menatapnya.
“ouh… kalau kau bersikap seperti ini, aku tidak tahan untuk menyerangmu. Sudahlah, berhenti marahnya”
“aku kesal padamu!”
“iya, iya.. kesal saja, tapi jangan menghindariku lagi” Jaera menghela nafasnya sebelum menyingkirkan boneka dalam pelukannya ke samping lalu mengulurkan kedua tangannya pada Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum lebar. Itu tanda hal yang menyenangkan untuk Kyuhyun karena tandanya Jaera ingin bermanja-manja padanya. Kyuhyun pindah duduk ditepi ranjang dan tanpa babibu lagi, Jaera langsung naik ke pangkuan suaminya tanpa rasa malu. Tidak ada yang perlu disembunyikan lagi menurut Jaera semenjak mereka menikah, bahkan sebelum menikah keduanya sudah sering saling membuka baju satu sama lain.

“apa yang harus kulakukan agar istri tersayangku ini tidak marah lagi? Apakah ciuman cukup menghilangkan kekesalanmu?” Jaera tidak menjawabnya, gadis itu justru menyurukkan wajahnya pada leher jenjang suaminya. Menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Kyuhyun lalu memejamkan matanya.
“aku mau es krim yang besar”
“jangan terlalu banyak makan es krim, sayang…”
“kau bilang ingin menghilangkan kekesalanku…!” Kyuhyun dibuat mendesah pelan saat Jaera menggigit lehernya gemas. Inilah yang Kyuhyun suka. Jaera lebih agresif darinya sejak hamil.
“baiklah, sayang. Kalau begitu jangan gigit leherku kuat-kuat..” desah Kyuhyun dengan suara rendahnya. Jaera tersenyum samar di leher Kyuhyun. Dia tidak lagi menggigit kuat leher suaminya, kini lidahnya bermain dengan liar merasai leher Kyuhyun dengan lembut sehingga menimbulkan geraman kecil dari mulut Kyuhyun.
“sayang… engh… jangan… eerhh..” Jaera menjauhkan wajahnya untuk melihat ekspresi Kyuhyun yang terangsang karena ulah kecilnya tadi.
“kau tidak suka? Ya sudah..” ujar Jaera sambil berusaha turun dari pangkuan Kyuhyun, namun ditahan dengan cepat oleh Kyuhyun.
“aku tidak mengatakan apapun! Aku hanya takut menyerangmu sedangkan dokter bilang ini belum saatnya aku memasukimu”

Jaera teringat saat mereka konsultasi oleh dokter kandungan karena Kyuhyun memaksa untuk menanyakan bahaya saat melakukan hubungan badan di saat hamil muda. Dan dokter berkata untuk minggu-minggu pertama memang harus dihindari hal-hal tersebut dan itulah yang membuat Kyuhyun frustasi selama berhari-hari.

“kalau aku ingin melakukannya? Kau menolak?” Kyuhyun menelan salivanya dengan susah payah melihat Jaera yang memasang wajah sendunya. Gadis ini menggodanya! Sialan! Dia tidak bisa menahannya kalau seperti ini terus.

Jaera mulai mengecupi wajah Kyuhyun dengan lembut dan hati-hati, senyum cantik menghiasi wajahnya. Kyuhyun menahan dirinya dengan tubuh menegang. Dia ingin langsung menubruk bibirnya pada bibir tipis istrinya yang tidak lekas menciumnya itu.

“Jaera~~” rengek Kyuhyun ketika Jaera terus menggodanya dengan menciumnya bukan di bibir. Jaera terkekeh pelan hingga dia mengalah kini menempelkan bibirnya pada bibir Kyuhyun, melumatnya lebih dulu sehingga kedua tangan Kyuhyun sontak melingkari pinggang istrinya dengan mata terpejam. Akhirnya Jaera menciumnya, hal yang ingin ia lakukan sejak tadi.
“eengghh…” desahan itu keluar dari sela panggutan mereka yang merupakan milik Jaera. Itu karena tangan nakal suaminya yang mulai bermain di tubuhnya. Kyuhyun menyeringai dalam panggutan mereka lalu menyusupkan tangannya pada baju Jaera mencoba menyentuh payudara istrinya.

Dengan perlahan dia mengangkat tubuh Jaera untuk dibaringkan di atas ranjang mereka tanpa menghentikan ciumannya. Tangannya menarik ke atas baju Jaera sampai bra milik Jaera terlihat jelas. Jaera melenguh pelan dalam ciuman Kyuhyun ketika remasan lembut didapatkannya yang merupakan ulah suaminya itu. Kyuhyun melepaskan ciumannya lalu menatap tepat dimanik mata istrinya.

“bolehkah…?” Jaera tersenyum geli.
“biasanya juga kau langsung menyerangku” kekeh Jaera. Kyuhyun ikut tertawa kecil, jawaban Jaera itu semakin membuatnya yakin untuk melanjutkan kegiatan mereka ini. Ditarik baju Jaera hingga melewati kepala lalu dilemparnya sembarang arah.
“apa kau tahu, sayang? Hal yang paling kusukai saat bercinta denganmu adalah payudaramu” Jaera mencubit pipi Kyuhyun.
“sangat pas dalam genggamanku dan sangat lembut saat kuremas”
“Cho Kyuhyun!!” Jaera merona mendengar ucapan gombal suaminya yang mesum itu. Kyuhyun menurunkan wajahnya lalu meninggalkan kecupan basah di permukaan dada Jaera diberbagai tempat hingga kissmark memenuhi dada Jaera.
“kita sudah berkali-kali melakukan ini, tapi aku tidak pernah bosan untuk bercinta denganmu. Sejak pertama kali menyentuhmu, jujur aku berubah menjadi seorang pencandu sex berat. Walaupun niatku balas dendam kepadamu, tapi aku menikmati percintaan kita dulu. Sangat menggairahkan, apalagi kejadian di dalam ruang kerjaku untuk pertama kalinya kulakukan hal tidak senonoh di tempat kerja” jelas Kyuhyun tanpa menghentikan gerakan tangannya yang melepaskan celana Jaera dan menggoda pangkal paha istrinya dari luar celana dalam. Jaera dibuat mendesah pelan karena ulahnya itu.
“maka dari itu, sebutan pria mesum memang cocok untukmu!”
“ya, tapi hanya kepadamu aku mesum, sayang”
“bohong!” Kyuhyun tiba-tiba menghisap puncak dada Jaera yang entah sejak kapan pria itu melepaskan branya. Jaera memejamkan mata karena kenikmatan yang diberikan Kyuhyun. Tidak ingin kalah, Jaera melarikan tangannya menyentuh adik kecil milik suaminya.
“wow, sepertinya dia merasa sesak di dalam” Kyuhyun menyeringai mesum mendengar ucapan Jaera sambil sesekali mendesah kecil karena gerakan tangan Jaera pada kejantanannya yang masih terbalut celana.
“ya, sudah lama dia mendambakanmu. Dia merindukanmu, sayang”
“dasar…”
“kita lakukan ini dengan cepat!”

Kyuhyun melepaskan pakaiannya dan menyisakan boxernya yang memperlihatkan jendolan besar di tengah selangkangannya. Jaera tersenyum menggoda sambil mengedipkan matanya, Kyuhyun mengecup dahi Jaera gemas. Ditindih tubuh Jaera dengan tangan yang melebarkan kedua kaki Jaera perlahan.

Tok tok

“maaf mengganggu! Ada tamu tampan datang!” Kyuhyun merasa kekesalannya muncul mendengar suara yang familiar dipendengarannya itu. Dia mencoba mengabaikan suara itu dengan melanjutkan kegiatannya Jaera yang sudah setengah jalan walaupun Jaera berusaha melepaskan diri.
“HYUNG!! ADA YANG INGIN KUBICARAKAN! PENTING!”
“CHOI MINHO!!!!”

**

-Baby Cho-

Kandungan Jaera sudah semakin besar karena memasuki bulan terakhir. Dokter sudah memberikannya tanda waspada karena diperkirakan baby Cho akan lahir antara seminggu sampai dua minggu. Dan karena peringatan itu, Kyuhyun tidak pernah meninggalkan Jaera sedikitpun. Bahkan pekerjaannya sudah pindah di rumah mereka.

Seperti saat ini, jam menunjukkan pukul delapan malam. Jaera dengan perut buncitnya melangkah pelan sambil membawa segelas susu untuk suaminya yang berada di ruang kerjanya. Setelah mengetuk pintu, Jaera masuk ke dalam dan terlihat Kyuhyun masih sibuk dengan pekerjaannya namun melihat kedatangan sang istri, Kyuhyun sejenak menghentikan pekerjaannya lalu tersenyum manis.

“sayang… belum tidur?” tanya Kyuhyun lembut menghampiri Jaera yang berjalan pelan menuju sofa yang ada di dalam ruangan kerja Kyuhyun. Kyuhyun ikut duduk di sebelah Jaera yang sambil meraih gelas dalam genggaman istrinya itu lalu meletakkannya di meja.
“belum, malam ini aku ingin tidur denganmu. Maka dari itu aku membawa susu untukmu supaya cepat mengantuk” jawab Jaera licik. Kyuhyun terkekeh lalu mengelus lembut perut istrinya yang sudah membesar itu.
“apakah baby Cho nakal?” Jaera menggeleng sambil tersenyum memandangi tangan Kyuhyun mengusap perutnya.
“baby Cho sangat manis hari ini, tidak menyusahkan ommanya lagi” Kyuhyun mengecup pelipis Jaera penuh kasih sayang.
“diminum dulu susunya” kata Jaera. Kyuhyun menurut saja.
“sudah, mau tidur sekarang?” tanya Kyuhyun. Jaera menggeleng pelan dengan wajah lelahnya.
“aku baru sampai, Kyu. Biarkan aku bernafas dulu… baby Cho sudah semakin berat” kata Jaera. Kyuhyun kembali mengecupi wajah istrinya.
“terima kasih karena mau menjaga baby Cho, sayang. Aku mencintaimu…”
“sudah menjadi tugasku sebagai ommanya”
“baiklah, kalau begitu. Aku akan menggendongmu sampai di kamar” Jaera menolak karena dia sangat yakin tubuhnya sudah sangat berat karena hamil, tapi Kyuhyun berkata mampu demi Jaera dan anak mereka yang masih belum diketahui jenis kelaminnya. Itu karena keduanya sepakat untuk bermain tebak-tebakan kelamin anak mereka.
“pegangan yang kuat, omma” Jaera tersenyum lebar sambil melingkarkan tangannya pada leher Kyuhyun dan dengan sekuat tenaga Kyuhyun menggendong Jaera di depannya. Walau berat, Kyuhyun masih mampu melakukannya. Jaera begitu kasihan melihat Kyuhyun yang saat ini menggendong dua orang sekaligus, dirinya dan bayi mereka.
“kami mencintaimu, appa Kyu. Terima kasih mampu menggendong kita berdua” ujar Jaera setelah Kyuhyun menurunkannya di atas ranjang dengan nafas tersengal-sengal. Jaera mengusapi peluh yang muncul dipelipis suaminya dengan kasih sayang.
“apapun untuk kalian, appa juga mencintai kalian!”

~~

A few day later.

“Kyu!!! Kyuhyun!!!! APPA KYU!!! Akhh…”

Kyuhyun yang sedang berada di ruang kerjanya saat tengah malam terkejut mendengar teriakan Jaera di luar. Dia segera berlari dengan cepat dan melihat istrinya sudah terduduk di lantai dekat meja makan dengan kaki yang basah. Kyuhyun mengumpat dalam hati melihat hal itu. Air ketubannya sudah pecah, itu yang dipikirkannya.

“AHJUSHI HAN!! SIAPKAN MOBIL, ISTRI SAYA AKAN MELAHIRKAN!!!”
“baik, tuan”

Supir pribadi yang dipekerjakan Kyuhyun sejak Jaera hamil bulan ke empat. Kyuhyun menggendong Jaera dengan seluruh kekuatannya lalu berlari keluar untuk mencapai mobil yang sudah disiapkan supirnya. Jaera terus merintih kesakitan sambil meremas perutnya.

“cepat ke rumah sakit!!”

Di perjalanan, Kyuhyun tidak henti memberi kata-kata lembut untuk Jaera rilex dan mengatur nafasnya. Namun, Jaera terlalu focus dengan rasa sakitnya hingga menggigit lengan suaminya. Kyuhyun membiarkannya Jaera menggigit lengannya karena ia yakin rasa sakit yang ia rasakan tidak ada tandingannya dengan rasa sakit yang sedang dirasakan Jaera saat ini.

“LEBIH CEPAT!!” perintahnya pada supirnya.
“baik, tuan!”

@at hospital.

Setelah mendapat kabar dari supir yang mengantar Kyuhyun ke rumah sakit. Orang tua Jaera dan Kyuhyun datang ke rumah sakit secepat yang mereka bisa. Sementara itu di dalam ruang operasi, Kyuhyun masih setia di samping Jaera yang sudah banjir keringat dan air mata karena harus menahan rasa sakitnya.

“kenapa belum mulai juga? Istri saya sudah kesakitan, dok!!” protes Kyuhyun yang tidak tega Jaera terus merasakan kesakitannya.
“tunggu sebentar, tuan Cho. Kita harus menunggu sampai pembukaan sepuluh” balas dokter perempuan itu.
“cepat, dok. Kasihan istri saya…” ujar Kyuhyun serak. Ia bahkan sudah tidak kuasa menahan tangis melihat Jaera kesakitan untuk melahirkan buah hati mereka. Dokter itu merasa terharu melihat Kyuhyun yang seakan bisa merasakan perasaan istrinya saat ini.
“nah, kita mulai sekarang!”

Mendengar itu, Kyuhyun menghapus air matanya lalu menggenggam tangan Jaera erat. “gigit lenganku sekeras yang kau mau asalkan kau bisa menyalurkan rasa sakitmu padaku, sayang. Aku tidak apa-apa merasakan sakitnya” Jaera hanya terisak dengan tangan yang semakin menggenggam tangan Kyuhyun sangat erat. Kyuhyun berulang kali menyuruh Jaera menarik nafas dan membuangnya juga tak lupa kata penyemangatnya.
“ayo, sayang. Kau pasti bisa”
“terus, nyonya. Terus dorong… kepalanya sudah kelihatan. Perhatikan nafas anda, nyonya” di dalam ambang kesadarannya, Jaera berusaha mengikuti perintah yang dokter itu bicarakan. Kyuhyun terkadang mengusap wajah Jaera yang dipenuhi keringat dengan penuh rasa cintanya.
“terus, sayang. Baby Cho sebentar lagi lahir… semangat, sayang”

Di luar tidak kalah tegang dengan keadaan di dalam. Tuan Shin yang cemas dengan keadaan putrinya yang sedang berjuang melahirkan cucunya dan di sebelahnya nyonya Shin terus merapalkan doa untuk keselamatan cucu pertama dan putrinya. Begitu juga tuan Cho dan nyonya Cho. Minho juga datang setelah tuan Cho memberitahunya, walau dalam keadaan mengantuk Minho memaksa diri untuk datang dan melihat langsung keponakannya.

Hingga suara tangisan bayi terdengar dari dalam ruang persalinan membuat mereka semua menyunggingkan senyum penuh suka cita dan rasa syukur. Tidak lama kemudian, Kyuhyun keluar dalam keadaan berantakan dan berbagai luka di tangannya.

“b-bagaimana?” Kyuhyun memeluk ayahnya lalu menangis haru.
“putraku, putraku sudah lahir, appa… hikss…” tuan Cho menahan tangisnya mendengar Kyuhyun yang terisak dalam pelukannya.
“syukurlah. Jaera juga baik-baik saja kan?” Kyuhyun mengangguk pelan.
“hanya kelelahan setelah melahirnya putra kami” Kyuhyun tersenyum setelah menjawab pertanyaan ayahnya.

Kyuhyun lalu menatap ibunya sendu. “terima kasih karena telah berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan Kyu, omma…” Kyuhyun memeluk ibunya sangat erat. Saat melihat perjuangan Jaera di dalam, dia juga langsung teringat oleh ibunya yang pastinya juga berjuang saat melahirnya dulu.
“selamat, hyung. Sekarang kau sudah menjadi appa” Kyuhyun menoleh pada Minho yang masih menggunakan piyamanya. Kyuhyun juga memeluk singkat sepupunya itu.
“selamat kau juga sudah menjadi paman sekarang” Minho memberikan cengiran anak-anaknya.
“jadi siapa namanya?” kali ini tuan Shin yang bersuara.

Kyuhyun bergumam pelan lalu tersenyum. “Jaehyun. Cho Jaehyun”


EPILOG~


Kyuhyun berkali-kali memposisikan agar baby Cho tetap di dalam box bayinya, tapi baby Cho terus mencoba untuk keluar sambil tersenyum polos.

“baby, jangan berdiri. Nanti kau jatuh…”
“eemmm…aahaaa…” baby Cho hanya mengucapkan kata-kata yang belum bisa dipahami siapapun sambil sesekali tertawa lucu. Setiap melihat senyum dan tawa putranya, kemarahannya selalu reda dengan mudah. Apalagi Jaera sering sekali menguncir rambut putra mereka sehingga kelucuannya semakin bertambah. Terkadang Kyuhyun gemas sendiri dan menciumi anaknya itu sampai putranya menangis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“putra appa sangat nakal, apa kau sudah tidak sabar untuk bisa berlarian di taman? Tentu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



“putra appa sangat nakal, apa kau sudah tidak sabar untuk bisa berlarian di taman? Tentu saja.. tapi sekarang kita harus melihat apakah omma sudah selesai masak atau belum” ujar Kyuhyun lalu menggendong baby Cho seraya memberikan kecupan pada pipi putranya.

Di dapur, Jaera masih sibuk dengan masakannya. Kyuhyun duduk di meja makan lalu mendudukan baby Cho di meja makan. Suara baby Cho yang menyadarkan Jaera akan kehadiran keduanya.

“aw, ternyata ada putra omma di sini. Sudah sangat lapar ya? Tunggu ya, sayang. Sebentar lagi selesai” ujar Jaera lembut.
“sepertinya baby Jaehyun ingin sekali berlarian. Tadi dia berdiri di box bayi sambil berpegangan pada box bayinya sendirian”
“benarkah? Kau tidak membiarkannya jatuh kan?”
“mana mungkin! Aku justru mengomelinya karena takut dia jatuh”
“hahaha…”

Jaera melanjutkan masaknya sementara Kyuhyun bermain bersama baby Cho yang tidak pernah bisa berdiam diri di satu tempat. “Jaera…”
“hum?”
“baby Jaehyun pasti kesepian, apakah kita buat adik untuknya?” Jaera sentak memutar tubuhnya sambil menatap tajam suaminya yang menyengir bocah.
“baby Jaehyun saja baru berumur 10 bulan (maaf kalo salah perhitungan karena gak tahu, Cuma ngarang) dank au ingin baby Jaehyun memiliki adik?”
“atau lebih tepatnya aku merindukan bercinta denganmu, sayang. Sudah Sembilan bulan lebih aku puasa dan baby Jaehyun terus memonopoli dirimu setiap waktu. Kapan waktumu untukku? Memanjakanku…”
“kau cemburu pada baby Jaehyun?”
“ya!”
“dasar”
“aaa…ppaaa…”

.

.

.

“apa aku tidak salah dengar?” kata Kyuhyun sambil menatap putranya yang memainkan tangan-tangan mungilnya.
“aaaahhh! Curang!! Aku yang selalu bersamanya, tapi dia lebih dulu menyebutmu!” iri Jaera merasa kesal.

Kyuhyun tertawa senang lalu menggendong putranya dengan semangat. Baby Cho ikut tertawa bahagia ketika ayahnya itu mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi. “saranghae, baby Jaehyun!!”
“Cho Kyuhyun, kau curang!!”
“maka dari itu, kita buat adik untuk baby Jaehyun supaya nanti giliran baby Cho kedua memanggil omma untuk pertama kalinya”
“tidak mau!! Jangan menyentuhku selama seminggu!!”
“APA??!” mendengar teriakkan ayahnya yang tiba-tiba, baby Cho terkejut dan sentak menangis. Di dapur Jaera tertawa mendengar Kyuhyun yang kelagapan setelah membuat anaknya menangis.
“HUWAAAAA!!”

END

Gimana? Gimana? #angkatalis
Udh puas ya… hahaha…
Oh dan satu lagi, walaupun aku kadang bales komen, aku baca semua komen kalian loh dan kadang kayak orang gila karena ketawa sendiri pas baca setiap komentar.

Jangan lupa vote + commentnya.

Sampai jumpa di cerita lainnya! 

Love or SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang