17. True Love [End]

881 73 4
                                    

"Ji," panggil Somi pada Umji yang sedang duduk di meja belajarnya.

Umji menoleh, "iya?"

"Aku mau ngomongin sesuatu," ucap Somi mengalihkan perhatian Umji dari buku fisikanya. Ia menatap Somi serius lalu mendengarkannya perlahan.

"Aku udah ikhlas."

Umji menaikkan salah satu alisnya, ia tak mengerti apa yang dibicarakan Somi.

"Maksud kamu?"

"Kalian harus bersama, itu keputusanku Ji," ucap Somi mendekat ke arah Umji. Umji masih tidak mengerti apa maksud perkataan Somi. Entah mengapa kata-katanya cukup sulit untuk dipahami olehnya. Apakah ini pengaruh rumus fisikanya tadi?

"Aku masih belum paham Mi."

"Kamu kenapa ga pernah dengerin hati kamu sendiri Ji??" Somi meninggikan sedikit suaranya. Umji menganga tidak memahami apapun. Ia bahkan bingung kenapa Somi marah padanya.

"Kamu ngomongin apa Mi? Tentang apa?"

"Tentang Vernon." Umji terdiam mendengar nama itu disebut.

"Vernon?!?"

"Dia cinta kamu dan aku tau kamu juga cinta dia!" Somi menatap Umji getir. Kenyataan memang menyakitinya, namun memang tugas nya untuk mengenang, mempelajari, dan melupakan masa lalunya. Vernon dengan dirinya tidak akan baik apalagi membaik sekarang. Vernon sedang mencintai wanita lain. Ia ingin  Vernon bahagia dan itu cukup untuk membuatnya bahagia pula.

"Somi, kamu ngomong apa sih?" Umji memalingkan wajahnya lalu kembali fokus pada tugasnya.

"Ji."

Umji mengabaikan Somi, ia menyibukkan dirinya dengan sekumpulan tugasnya.

"Ji, please."

Umji masih tak menghiraukannya. Umji tak ingin membahas hal ini. Ia sudah cukup tersakiti. Ia tak ingin Vernon menghancurkan mood nya sekarang.

"Ji, dengerin aku, please... "

Mendengar permintaan tulus Somi, Umpi pun luluh lalu berbalik menatapnya. Umji mencoba mendengarnya lagi. Ia melihat Somi sudah meneteskan air matanya.

Bullshit Som, kamu masih belum bisa move on darinya. Bagaimana mungkin aku kembali dengan Vernon? Kamu sahabatku. Batin Umji mengerang.

Somi mendekat ke arah Umji, ia menggenggam lembut kedua telapak tangan Umji dan menyatukannya menjadi satu bagian. Ia meneteskan satu persatu air matanya.

"Ji, kamu harus kembali dengan Vernon. Aku mohon," ucapnya membuat Umji terkejut.

"Vernon ngancem kamu?" Tanya Umji tak percaya apa yang dilakukan oleh Somi di hadapannya. Namun ia menggeleng.

"Som, Vernon cocok sama kamu. Dia juga suka kok sama kamu. Jangan khawatirin aku, aku cuman nganggep dia temen kok," Umji mencoba menenangkan Somi. Namun itu tak merubah pemikiran Somi.

"Ji, kamu sesekali harus egois dengan dirimu sendiri. Kamu cinta Vernon. Aku tahu itu. Vernon cinta kamu dan kalian lebih pantas bersama." Somi masih menjatuhkan cairan bening dari matanya. Ini menyakitkan, tapi ia yakin ini hal paling benar yang ia lakukan selama hidupnya.

"Berjanji sama aku. Selama ini kamu selalu memenuhi janji aku. Sekarang kamu harus tepati janji aku," ucap Somi menatap Umji yang mulai berlinang air mata.

"Berjanjilah kamu akan bersama Vernon selamanya Ji."

Umji terdiam lalu menjatuhkan air matanya. Ia memeluk Somi. Ia tahu ini berat untuknya. Ia memang mencintai Vernon, entah sudah berapa kebohongan yang ia lakukan pada hatinya. Hari ini, Somi mengungkapkan kebenaran hatinya. Walaupun ini seharusnya membuatnya senang, tapi ia tetap tak tega dengan sahabatnya tersebut. Somi telah berkorban banyak untuknya.

[✓] FROM A FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang