15. They Still Love Each Other

931 160 6
                                    

Vernon masih penasaran dengan kebenaran sampai sekarang. Sebenarnya siapa yang benar? Somi? Atau Kak Chanyeol tadi? Karena pasti di antara mereka berdua ada yang berbohong dan Vernon yakin itu. Vernon menatap jam tangannya, jam tersebut menunjukan pukul 3 sore. Apa dia pergi saja dengan Somi untuk membicarakannya? Mungkin, itu ide bagus.

Vernon pun meraih handphone nya lalu menelepon Somi segera. Tapi ternyata, bukan Somi yang mengangkatnya. Wanita lain yang mengangkatnya.

"Halo??" Ucap wanita diseberang sana, Vernon terkejut dengan suara yang ia dengar.

"Halo...?" Ucap Vernon pelan, wanita di seberang sana terdiam setelah mendengar suara pria yang meleponnya.

"Ada Sominya?" Tanya Vernon pada wanita itu.

"Dia lagi mandi," jawab wanita itu membuat Vernon gugup.

"Emm... Yaudah. Tolong nanti bilangin ke dia, gue pengen ketemu dia. Pengen ngomongin sesuatu," ucap Vernon mengusap rambutnya ke belakang seraya menunggu jawaban wanita itu.

"Ohh, oke," kata wanita itu.

"Aku otw sekarang, jadi suruh dia cepetan siap-siap," ucap Vernon berjalan perlahan menuju balkon di kamarnya sedari berbicara. Setelah perkataannya selesai ia pun menatap kolam renang yang berada di bawahnya.

"Oke," singkat wanita itu. Vernon terdiam, biasanya ia tak pernah berbicara sekaku ini dengan Umji. Tapi, sekarang ia merasa tidak nyaman dan pembicaraan ini terasa canggung.

"Ji? Panggil Vernon.

"Iyah?" Sahut Umji.

Vernon terdiam memikirkan kata apa yang harus ia ucapkan. Ia kehabisan kata kata sekarang.

"Apa kabar?" Vernon memejamkan matanya menyesal. Menurutnya itu pertanyaan bodoh. Seharusnya bukan itu yang ia ucapkan. Namun, keadaan mempersulit dirinya sekarang.

"Baik alhamdulillah. Kamu sendiri?" Tanya balik Umji.

"Baik juga alhamdulillah," jawab Vernon. Vernon terdiam seraya menatap keindahan kolam renang dan sebuah taman di sampingnya. Ia tak ingin menutup sambungan telepon ini, ia masih ingin mendengar suara Umji.

"Non?" Tiba-tiba Umji memanggilnya.

"Jangan ditutup, biarin aja... " ucap Vernon lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya dan duduk di atas sofa putih yang terletak di depan TV kamarnya.

"Ohh... Oke," ucap Umji menuruti Vernon. Sesaat mereka diam. Tak terdengar suara siapapun sekarang.

"Non... " Umji kembali mengeluarkan suara.

"Iyah?" Tanya Vernon menyandarkan punggungnya di sofa nya.

"Nanti pulsa kamu habis... " ucap Umji membuat Vernon tersenyum.

"Pulsa bisa di beli lagi, momen ini yang ga bisa di beli," ucap Vernon membuat jantung Umji berdegup sangat cepat. Umji berjalan perlahan menuju ranjangnya, lalu ia duduk di atas sana. Ia menatap sebuah pintu kamar mandi yang sedang terdapat Somi didalamnya.

"Maaf yah Non," ucap Umji segera mematikan sambungan teleponnya dengan Vernon. Vernon terkejut lalu segera menatap ponselnya. Benar-benar di matikan oleh Umji. Vernon melempar handphone nya kesampingnya. Lalu ia segera mengacak-acak rambutnya. Memang salahnya dari awal, salahnya telah memulai ini semua. Sekarang ia telah menyakiti hati gadis baik yang dicintainya.

Vernon menatap sebuah foto di atas meja belajar nya. Sudah lama ia menaruh foto Umji yang telah di bingkai di seberang sana. Ia pun tak tahu. Apa hanya dirinya yang telah menganggap hubungan ini nyata? Apa hanya dia yang memiliki perasaan pada pacarnya? Apa ia yang tak dibalas rasa cintanya oleh pacarnya? Ia gila sekarang. Ia tak bisa berpikir jernih sekarang. Ia hanya ingin hubungan nya dengan Umji kembali lagi.

Ketika ia melihat jam, ia teringat sesuatu. Harusnya ia menemui Somi sekarang. Dengan begitu Vernon segera turun mengambil kunci mobil yang seharusnya tergantung di tempat biasanya.

"Bi... Kunci mobil mana?" Tanya Vernon pada pembantu rumah nya.

"Di bawa tuan Chwe tadi," ucap nya. Vernon menggigit bawah bibirnya. Sial, terus dia harus pergi bersama Somi naik motor sport nya? Seharusnya ia berpikir ulang tentang rencananya ini.

"Yaudah bi, makasih... Enon pergi yah... Izinin ke mamah," ucap Vernon segera mengambil kunci motornya lalu melaju pergi menuju rumah Umji.

-o0o-

Sesampai di rumah Umji, Vernon mengetuk pintu rumah gadis itu. Lalu beberapa detik berikutnya seorang gadis membukanya. Gadis itu tak lain ialah Umji. Vernon terkesiap melihat penampilan Umji yang santai dan natural namun mempesona baginya.

"Somi!! Vernon udah dateng!!" Teriak Umji menoleh ke belakang untuk memanggil Somi.

"Oke, bentar... " ucap Somi samar-samar.

Umji menoleh kembali dan menatap Vernon di hadapannya. Ia tersenyum setulus mungkin walaupun hatinya sedang tersakiti sekarang. Vernon menatap gadis itu tanpa berkedip lalu ikut membalas senyumannya. Hal itu terjadi beberapa menit. Hingga akhirnya Somi datang dan membuat mereka memalingkan pandangan mereka.

"Aku siaaap!!" ucap Somi turun dari tangga. Mendengar suara gadis itu Umji segera menunduk lalu berpaling menatap Somi yang sedang berjalan ke arahnya. Vernon ikut menatap Somi, ia kecewa. Somi datang di waktu yang tidak tepat.

"Ayo Non," ucap Somi pada Vernon. Vernon mengangguk, lalu Somi berjalan terlebih dulu dari Vernon dan pergi menuju motor sport di depan rumah Umji.

"Non," panggil Umji di ambang pintu, ketika Vernon sedang berada di dekat pagar rumah Umji. Vernon menoleh menatap gadis itu.

"Iyah?" Tanya nya.

"Fighting!! Semoga kalian bisa bareng selamanya yah... Aku dukung kalian berdua," ucap Umji membuat Vernon bingung. Tunggu dulu, apa Umji pikir bahwa Vernon akan pergi kencan dengan Somi.

"Ehh Ji, ini bukan yang kay-" ucapan Vernon terhenti ketika lawan bicaranya telah menutup pintu rumah lalu menguncinya.

Tapi, ini bukan seperti yang dia pikirin... Gue cuman pengen ngobrol sama Somi... Batin Vernon menatap pintu yang sudah tertutup rapat.

"Non? Ayo cepetan!" panggil Somi membuat Vernon beralih menatapnya.

"Iyah bentar," ucap Vernon lalu berjalan mendekat ke arah Somi. Mereka menaiki motor tersebut lalu segera melaju pergi menjauh dari rumah Umji.

Vernon pergi. Ia tak tahu, bahwa Umji sedang memandangi kepergiannya dari jendela dengan tangis yang semakin menjadi-jadi. Entah kenapa, ia merasa sakit melihat Vernon yang sudah menjauh dan bersama dengan wanita lain.

-o0o-

Tbc
Maaf atas lamanya update :')

[✓] FROM A FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang