Jungkook dan Jihyo hanya bisa terduduk di belakang meja kecil yang ada di kamar kos Jihyo sambil menunduk. Disebrangnya terlihat Eunha yang masih memandang nyalang kedua pasang kekasih yang habis dipergokinya, sedangkan Yugyeom hanya bisa menatap pizza yang di pesannya jadi berantakan akibat dia yang tidak bisa mengontrol keterkejutannya.
"Tidak mau bicara juga?" Tanya Eunha pada keduanya yang sejak tadi hanya terdiam.
"Bi-bicara apa Eunha-ya?" Tanya Jihyo gugup
Eunha menghela nafas, merasa apa yang ia tanya tadi tidak didengar oleh Jihyo maupun Jungkook.
"Langsung saja kalau kau memang tak mengerti arah pembicaraanku. Sejak kapan kalian melakukannya?" Tembak Eunha, membuat Yugyeom tersedak dg salivanya sendiri setelah mendengarnya.
Jungkook pun angkat bicara
"Aku mencintainya, Ha""Aku tidak tanya itu!" Balas Eunha langsung.
"Tapi setidaknya mereka saling mencintai,sayang" ucap Yugyeom menenangkan Eunha.
Eunha mulai menerima, tapi tidak sepenuhnya.
Ia menarik nafasnya, lalu mengeluarkan dg perlahan.
"Yang pertama, jujur, aku kecewa, Hyo. Tapi semua ini adalah pilihanmu, jadi mau tak mau aku harus menerimanya. Dan yang kedua, yang paling aku takutkan" Eunha mengambil nafasnya lalu menatap Jungkook tajam
"Si brengsek ini sudah mengambil hal yang berharga darimu, dan nantinya tiba-tiba dia meninggalkanmu.""Kau tak perlu berkata seperti itu" ucap Jungkool menatap Eunha malas.
"Lalu buktikan! Dia sahabatku" balas Eunha tajam
"Eunha-ya cukup" kata Jihyo melerai mereka.
"Aku tahu, kau kecewa karna aku tak bercerita padamu sebelumnya. Maafkan aku~" belum sempat Jihyo melanjutkan perkataannya, ponselnya berdering. Terlihat bahwa kakaknya yang menghubunginya."Kau dimana? Bisa ke rumah sekarang? Minjae merengek ingin bertemu dgmu" ucap Joy ketika Jihyo mengangkat panggilannya.
"Ah, aku akan kesana sebentar lagi.
"Omma, bilang pada aunty bawa paman Jungkook sekaliannnn" terdengar dari ponsel Jihyo bahwa Minjae sedang merengek meminta Jihyo untuk membawa Jungkook.
"Bawa juga si paman Jungkook itu, astaga. Siapa lagi si paman ini, Hyo?"
Keluh Joy pada permintaan Minjae"Dia temanku, iya aku akan membawanya juga kak"
.
Eunha dan Yugyeom masih di kosan Jihyo, sejak Jihyo dan Jungkook pergi kerumah kak Joy.
"Aku masih tak habis pikir, kapan mereka melakukan pendekatan?" Tanya Eunha pada Yugyeom
"Sudahlah, kita tak perlu tahu, yang penting sekarang mereka telah menemukan kebahagiannya." Jawab Yugyeom
"Aku bahagia, sayang, ketika mereka menemukan kebahagiaan mereka, aku bahagia akhirnya Jihyo mempunyai pasangan, juga Jungkook. Tapi, mereka melakukan...... Astaga. Aku akui kita pernah berciuman, tapi.. mereka benar-benar sudah sangat jauh" kata Eunha
Yugyeom mulai mendekatkan diri pada Eunha dan menarik dagu Eunha, memaksa gadis itu menatap dirinya.
"Apa kau juga mau melakukan hal itu bersamaku?" Tanya Yugyeom dg pandangan menggoda.
"Shireo!" Jawab Eunha menepis tangan Yugyeom yang memegang dagunya.
"Jungkook yang baru beberapa hari bersama Jihyo, sudah mendapatkan semua yang dipunya Jihyo. Sedangkan aku? Hanya ciuman, dan yah memang beberapa kali aku sudah meraba~"
YOU ARE READING
I Would [Complete]
Fanfiction[09-09-2018 s/d 21-01-2019] Mature khusus Junghyo 18+ Walaupun cerita ini udah tamat. Tolong, untuk kamu yang baca, iya kamu. Di vote ya, setidaknya kita saling menghargai. Saya menghargai kamu dan kamu menghargai saya^^