"Kak Joy" panggil Jihyo pada kakaknya.
Jihyo perlahan memeluk Joy yang tengah memasak karena saat ini Jihyo sedang dirumah kakaknya itu.
"Kenapa tiba-tiba manis? Mau merayu? Atau mau sesuatu?" Tanya Joy tanpa mengalihkan masakannya.
Jihyo hendak membuka mulutnya tiba-tiba
"Auntyyy!!!!! Doraemon sudah mulai ayoo nontonn" ajak Minjae menarik-narik baju Jihyo yang kebesaran dan menutupi hotpants
"Aa kajja!!"
Jihyo dan Minjae berjalan senang kearah ruang tengah, Joy hanya bisa melirik sambil menggelengkan kepalanya
.
"Minjae nonton apaaa sama aunty?" Tanya Sungjae yang tiba-tiba datang menghampiri Minjae dan Jihyo yang sedang fokus menonton tv, duduk di karpet tanpa merasa terganggu.
Sungjae yang merasa tidak diperhatikan langsung saja mengganggu putranya.
"Appaa!! Jangan mengganggu" ucap Minjae
Sungjae tetap mencoba untuk tiduran dipaha kecil anaknya itu
"Appaaaa kalau mau tidur dipaha Aunty aja. Paha Minjae kecil, kepala appa terlalu besar" Minjae mendorong kepala ayahnya karena terus mencoba tidur dipangkuan Minjae
"Appa sih senang.........." Kalimat Sungjae tidak jadi dilanjutkan karena melihat Joy sudah memelototinya dari kejauhan
.
Mereka makan dimeja makan, Minjae terlihat fokus dengan carbonara kesukaannya begitu juga dengan Joy dan Sungjae, sedangkan Jihyo hanya memutar-mutar mi-nya dengan sumpit.
"Dimakan" tegur Joy.
Jihyo hanya membalas dengan wajah yang tak enak.
"Kamu kenapa sih? Ada yang ingin dibicarakan? Daritadi aku perhatiin kamu aneh" sewot Joy karena kesal dengan kelakuan Jihyo.
Jihyo diam sejenak, tampak berpikir.. lalu ia menggelengkan kepalanya, mempermantapkan diri untuk segera memberi tahu kakaknya, apa yang sejak tadi ia pendam.
"Aku hamil kak"
Terdengar suara sumpit jatuh kedalam piring Joy, Sungjae yang mendengarnya sampai tak sengaja menjatuhkan lengannya saking terkejut.
"Anak Jungkook"
"Ya iyalah kalau bukan dia siapa lagi?!" Tiba-tiba Joy tersulut emosi.
Sungjae langsung saja menenangkan istrinya, sedangkan Minjae melihat mamanya dengan ekspresi sedikit ketakutan. Minjae tahu kalau mamanya sedang marah pada Auntynya, dengan cepat ia berlari kedalam kamarnya karena sudah menjadi kebiasaan bocah itu ketika melihat mamanya seperti itu.Jihyo hanya bisa menunduk merasa bersalah, menghadapi kakaknya saja seperti ini apalagi orang tuanya.
Joy menarik nafasnya dalam lalu mengeluarkan perlahan, guna menetralkan emosinya, mata Joy langsung menatap Jihyo dengan pandangan serius.
"Jelas, ini salah Jihyo. Aku tahu kamu menutupi ini, tapi kamu selalu mengelaknya. Iya kan?"
"Maafkan aku, aku terlalu malu"
Joy memijat pelipisnya karena ia tak tahu harus merespon apa, senang atau sedihkah?
Senang karena akan menerima keluarga baru yang sedang bergelung nyaman dirahim sang adik, atau sedih karena dia datang disaat adiknya belum memiliki hubungan yang sah dengan pasangannya.
YOU ARE READING
I Would [Complete]
Fanfiction[09-09-2018 s/d 21-01-2019] Mature khusus Junghyo 18+ Walaupun cerita ini udah tamat. Tolong, untuk kamu yang baca, iya kamu. Di vote ya, setidaknya kita saling menghargai. Saya menghargai kamu dan kamu menghargai saya^^