2-7

1.2K 146 25
                                    

Jihyo terbangun, hal yang pertama ia lihat adalah Jungsu yang menangis di gendongan Wonwoo.

Ketika melihat Jihyo membuka mata, Jungsu langsung ingin didekatkan oleh Jihyo.

Jihyo masih memandang sekitar dengan kebingungan, karena seingat dia, terakhir ia berada di apartementnya sendiri.

Jungsu memeluk Jihyo sambil sesengukkan.

"Jungsu, eomma gwenchana sayang. Jungsu kenapa menangis?" Jihyo mengelus punggung kecil Jungsu dan seketika ia menyadari ada alat infus berada disana.

Jungsu menatap Jihyo dengan linangan airmatanya, Jihyo dengan cepat menghapusnya. Lalu Jungsu memilih menidurkan dirinya memeluk Jihyo.

Jihyo menatap Wonwoo yang masih berdiri disamping ranjangnya.

"Kenapa aku bisa disini, oppa?"

"Saat aku ke apartementmu, ahjumma yang ada disana panik dan langsung menarikku untuk masuk kedalam dan melihatmu yang tergeletak dilantai. Kamu pingsan Jihyo"

Jihyo hanya mendengarkan sambil mengelus kepala anaknya.

"Kata dokter kamu hamil" ucap Wonwoo yang membuat Jihyo membelalakan matanya.

"Kamu terlalu capek dan stress makanya bisa pingsan seperti itu" lanjut Wonwoo.

"Aku sudah mencoba menghubungi Jung~"

"Jangan!" Potong Jihyo tiba-tiba membuat Wonwoo berhenti berbicara dan menatapnya kebingungan.

"Jangan beritahu dia, oppa." Jihyo memohon

"Lalu, jangan beritahu dia soal kehamilan ini juga" lanjut Jihyo.

Perkataan Jihyo membuat Wonwoo mengernyit tidak suka. Ia sendiri merasa tersinggung, kenapa adiknya tidak boleh tahu kalau istrinya sendiri hamil?

Jihyo menyadari pandangan tidak suka Wonwoo, dengan cepat ia berkilah
"A-aku ingin memberinya surprise,oppa"

Tak lama dokter masuk keruangan Jihyo.

"Aku akan memeriksa pasien" izin dokter pada Wonwoo yang segera disetujui.

Ketika dokter ingin memeriksa Jihyo, Dokter melihat Jungsu yang tertidur disamping Jihyo memeluk erat ibunya.

Jihyo tahu kalau dokter tersebut ingin memeriksanya, segera saja memperbolehkan walaupun ada tangan kecil Jungsu yang memeluk perut ibunya tidak sampai melingkar sepenuhnya.

Setelah memeriksa,

"Tolong dijaga istrinya, Pak.. Untuk tidak memikirkan hal yang berat" ucap dokter pada Wonwoo.

"Maaf saya bukan suaminya, saya kakak ipar."

"Oh, maaf kalau begitu" si dokter nampak tak enak.

"Apa saya boleh pulang dok?"

"Tentu saja, anda hanya kelelahan dan stress saja bu, lain kali harus dijaga berhubung ada janin yang sedang hidup dirahim ibu"

"Terima kasih dokter saya akan menjaganya."

.


Wonwoo datang ke apartement Junghyo awalnya hanya ingin memberikan dokumen yang diperlukan Jungkook dan sekalian ingin menengok keponakan lucunya, Jungsu, setelah itu sorenya ia harus terbang ke Jepang karena ada urusan bisnis disana.
Wonwoo ingin menunggu penerbangannya sambil bermain bersama Jungsu, tetapi semua itu hanya rencananya karena realita berkata lain. Ia harus mengantar Jihyo kerumah sakit karena melihat Jihyo pingsan di apartementnya. Setelah mengantar Jihyo, Wonwoo menjemput Jungsu.

I Would [Complete]Where stories live. Discover now