"Sehun samchoon, aku ingin bertemu eomma" ujar Jungsu yang terlihat tak enak memakan eskrimnya.
Sejak Sehun menjemput Jungsu, Sehun membawanya ke mall untuk bermain disana dan mengajaknya juga untuk memakan eskrim bersama.
"Bentar ya, kita telfon eomma-mu" balas Sehun sambil mengetik mencari kontak Jihyo di ponselnya.
"Cepat ya, samchoon..aku ingin segera bertemu eomma" Jungsu
Sehun mengiyakan sambil tersenyum manis pada bocah lugu ini.
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya panggilan Sehun diangkat oleh Jihyo.
Sehun sempat cemas karena Jihyo tak kunjung mengangkat panggilannya beberapa kali."Kamu dimana, Hyo? Jungsu ingin segera menemuimu"
"Aku di bawah sungai Hann, Sehun. Tolong bawa anakku kesini ya" jawab Jihyo yang terdengar serak disebrang sana.
Sehun segera meng-iyakan permintaan Jihyo.
"Eomma sedang berada di sungai hann, kajja.. kita menyusulnya" ujar Sehun pada Jungsu.
Jungsu hanya mengangguk, lalu Sehun dengan cepat menggendongnya.
.
Selama di perjalanan Jungsu terdiam, tak biasanya, karena sejak perjalanan mereka dari sekolah menuju mall, Jungsu tak henti berceloteh riang.. menceritakan hal-hal yang terjadi disekolahnya. Tetapi untuk perjalanan menuju sungai hann, dia terdiam. Tidak mengatakan satu katapun.
Sehun menyadari hal itu, ia mengusap kepala Jungsu lembut sambil menyetir.
"Kamu kenapa, sayang?" Tanya Sehun lembut
"Aku rindu eomma, eomma tak apa kan, samchoon?"
Sehun tertegun, ternyata bocah ini sedang mengkhawatirkan ibunya, ia jadi sadar, hubugan batin anak dan ibu benar-benar ada. Padahal sejak tadi Sehun tak membicarakan apapun soal Jihyo pada Jungsu, mereka sibuk bermain.
"Iyaa, dia tak apa, Jungsu"
.
Sehun menggendong Jungsu sambil mencari Jihyo. Setelah melihat Jihyo yang duduk di bangku taman sambil melihat kearah sungai hann sendirian, Jungsu minta diturunkan oleh Sehun, lalu dengan cepat bocah imut itu berlari kearah eommanya.
"Eomma!!"
Jihyo menoleh, melihat Jungsu yang memanggil, Jihyo merentangkan tangannya, menyambut Jungsu untuk memeluknya.
Jungsu dengan cepat berlari kearah ibunya lalu memeluknya.
Jihyo menaikkan Jungsu di pangkuannya, disusul Sehun yang duduk bersebelahan dengan Jihyo."Eomma, gwenchana?" Tanya Jungsu khawatir.
"Eomma gwenchana, sayang." Jihyo berushaa memasang senyum palsu pada anaknya.
Sehun melihat hal itu, wajah Jihyo terlihat sembab habis menangis. Sehun jadi geram sendiri, kenapa orang yang mempunyai kesempatan untuk memilikinya malah menyakitinya, sedangkan orang yang tak berhak malah sangat ingin membahagiakannya, seperti Sehun. Sungguh, jika ini adalah peluang bagi Sehun, ia sangat ingin mengajak Jihyo untuk bersamanya dan meninggalkan Jungkook, tapi ia takut kejadian penolakan terulang lagi. Biarkan Sehun menikmati posisinya sekarang, posisi dimana ia berada di sisi Jihyo.
YOU ARE READING
I Would [Complete]
Fanfiction[09-09-2018 s/d 21-01-2019] Mature khusus Junghyo 18+ Walaupun cerita ini udah tamat. Tolong, untuk kamu yang baca, iya kamu. Di vote ya, setidaknya kita saling menghargai. Saya menghargai kamu dan kamu menghargai saya^^