Dulu aku menyukai hujan
Sangat.
Tapi ingat itu dulu
Saat rintik rintik hujan itu menari bersamaku dan bersamanya
Harum tanah.
Irama rintikan hujan
Selalu menjadi penenang
Terlebih saat bersamanya.
Derasnya hujan selalu menjadi saksi tawaku bersamanya.Tapi ingat itu dulu,
Jangan tanya bagaimana aku sekarang aku masih suka dengan hujan.
Tapi sekarang aku lebih suka menutup telingaku dan memilih diam
Harum dan irama rintiknya kini bukanlah hal yang menenangkan.
Sekarang ia menjadi harum dan irama yang paling menyakitkan.
Bahkan saat ini hujan menjadi mesin waktu yang menakutkan.Bagaimana tidak?
Ketika ia datang hari ini harum nya menjalar diotakku mengembalikan memori yang susah payah ku hapus kan.
Iramanya membuat jantungku berdegup tak biasanya, Derasnya hujan seolah menjadi trauma.
Mengingatnya membuat mataku tak bisa membendung emosinya.
Hatiku pun demikian,
Hingga sakit itu kembali kurasakan kacau.
Bukan aku membenci hujan saat ini
Tapi itu terlalu menyakitkan untuk di rasakan
Terima kasih pernah menjadi kesukaan ku dan maaf sekarang aku sedikit membencimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penikmat Senja
PoetrySenja Memang Begitu, Ia sangat Hobi mengejek, Ia membuat ku menunggu dan pergi Begitu cepat, Tanpa tau arti penantian.