Teruntuk Tuan yang telah pergi

295 21 0
                                    

Hai. Aku rindu. Ketika kita bertemu, lalu kamu menyapaku dengan membawa serta senyum manismu, meskipun yang kau ucapkan hanya sebatas namaku. Aku rindu. Ketika kamu selalu berusaha membuka percakapan di antara kita dan menceritakan tentang segala hal, walaupun yang ku katakan hanya sebatas sebuah kata, tapi kau tak pernah menyerah. Dan aku semakin rindu, saat kamu menggenggam tanganku dengan erat seakan-akan kamu takut akan kehilanganku.
Terima kasih telah memberiku waktu untuk mengenalmu, walau hanya sekejap. Terima kasih telah mengajarkan untuk tersenyum dan tertawa, meski setelahnya, kau melemparku dengan sebongkah es. Terima kasih telah memberiku kebahagiaan, walau pada akhirnya, kau tetap memberikan luka. Terima kasih telah mengajarkanku untuk menggenggam, meski kau tak pernah mengajariku untuk melepas.
Terima kasih.

Penikmat Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang