Pagi mendung tak seperti biasa cuaca nanpaknyaa akan membasahi bumi
"Duh kayanya bentar lagi ujan deh lihat sepertinya arah utara sudah hujan ran"
"Wah iya ... tapi qk papah sih gue suka hujan kali kali nikmatin hujan di dalem mobil kaya gini asik juga"
"Emmm aneh tapi iya juga sih adem"
"Yeee elo juga ikutan aneh kan .... eh kayanya gue kelupaan sesuatu deh"
"Apaan ran kenapa ceroboh banget sih"
"Bukan barang tapi ada yang ketinggalan tapi apa ya ..."
"Ahk jalan juga ...udah jangan banyak ngoceh gue mau pokus jalan" ran masih memikirkan ada yang tertinggal sesuatu tapi apaTing tong ting tong ...
Reno datang dengan terburu buru ingin menjemput ran takut telat
"Nak reno perlu apa ya"
"Assalamualaikum tante pagi"
"Waalaikumsalam pagi"
"Ran ya ada tante"
"Ran ... ran udah berangkat sama wita"
"Lah ko udah berangkat aja"
"emang nak reno mau janjian berangkat"
"Eh nggk tante tadinya mau saya jemput ran tapi ya sudah kalaw begitu saya pamit dulu tante assalamualaikum"
"Iya waalaikumsalam hati hati" reno mengangguk dan pamitt melesatkan mobil mewahnyaSekarang Hujan mengguyur dengan derass meneteskan air hujan ke permukaan bumi "duh dingin mana baju gue basah ran mana ya ko beli kopinya lama bener"
Sebelum hujan ran ingin membeli kopi karena dingin jadinya ran beli di sebelah kantor untung caffe kopinya dekat "ya udah ujan deres aja gimana nih gue trobos aja kalinya deket ini oke deh satu dua tiga ..." ran berlari menuju kantor niatnya agar cepet malah kehujanan alhasil baju atasnya basah dan membuat bajunya terasparan lagi karena warna baju yang di kenakan berwarna putih hingga bisa terasparan ran naik liff
"Duh dingin nih witt kopinya maaf lama ngantri"
"Wah makasih ra-... ya ampun elo hujan hujanan ran itu baj-"
"Selamat pagi" ucap reno memotong obloran wita dengan ran reno melirik ke baju atasan ran yang membuat dia melepaskan jasnya
"Eh ren-"
"Kamu mau menggoda setiap kaum adam di seluruh kantor ini"
"Hah maksudnya"
"Baju kamu ran"
"Baju saya kena-... ouh ya ampunn... re ren reno kamu lihat jelas"
"I iya mangkanya aku tutup pake jas aku untung belum banyak karyawan kantor... pake jangan di lepas mengerti" ucap reno melangkah menuju ruang kebesaranya mukanya menjadi panas ketika hal barusan {ran bodoh masih saja ceroboh baju basah menggiyurkan begitu aja qk sadar ... awas aja ada yang lihat dan sialll kenapa menegang nih junior tadikan niatnya mau negur ran soal dia lupa mau di jemput malah di kasih yang menegangkan} rutuk reno dalam hati sampai pintu kebesarannya menutup rapat
"Aduhhh gue malu bangettt reno lihat gue pake baju trasparan kaya gini"
"Elo sih pake acara ujan ujanan basah kan tuh baju untung cuman pak reno yang lihat coba yang lain nafsu tuh"
"Duh sumpah gue malu gimana donk wit"
"Nggk gimana gimana balikin itu jas seperti biasa udah beres"
"Elo enteng banget ngomongnya"
"Hehehe gue kan cuman kasih saran ... udah gue mau kerja dulu"
Ran hanya mengangguk ia hanya memikirkan reno yang melihatnya seperti ini pipi ran memanas karena malu tringg triiing triing suara nelpon mengagetkan ran
"Hallo dengan rana cahaya bisa saya bantu"
"Gue lukas gue cuman mau elo bawa hasil kerjaan waktu kemarin keruangan gue sebelum gue kasih sama reno"
"Baik" ran melangkah menuju ruangan lukas yang diawasi setiap gerak geriknya oleh mata reno dari ruang kebesarannya
took took took pintu di ketuk
"Ya masuk ... ran el- eh elo kenapa pake jas kebesaran gitu"
"Eh ini tad-" kreekk suara pintu terbuka cepat membuat rana dan lukas melihat siapa yang datang
"Elo ren tumben ada apa"
"Gue hanya ingin membahas laporan dengan ran" reno menarik tangan ran sepontan membawanya ke ruangan kebesarannya
"Re reno lepasin kenapa bawa aku"
"Kamu kerungan itu ganti baju terasparan mu itu tempat aku istirahat di sanah ada pakean aku juga cepet ganti"
"Tapi kamu qk-"
"Nggak akan cepet ganti" ran mengangguk nyakin dan melangkah setelah itu hp reno berbunyi tanda ada yang nelpon
"Ap-"
"Widia ... widia keruangan elo" tut reno mematikan hpnya cepat dan belari keruang istirahatnya dan menguncinya
"Reno apa ya-" reno menjatuhkan ran keranjang kasur posisi mereka bener bener sangat dekat baju ran yang belum seutuhnya tercancing dan terbuka menyerong ke kiri reno menelan salavianya "reno sayang kamu di dalam ini aku widia bukalah reno" ucap widia yang mengetuk pintuu ran sempat bingung kenapa ada widia ran pun coba untuk bangkit tapi reno mencegahnya hingga muka mereka sangat dekat satu inci mereka saling menatap dan melupakan suara dari luar reno semakin mendekatkan mukanya rana menutup matanya reno hanya membisikan sesuatu di telinga ran dengan serak "tetaplah seperti ini" ucap reno menahan hasratnya yang tertahan {widia sialan cepatlah pergi jangan buat gue berdosa dengan ran calon surga gue} rutuk reno dalam hati tak ada lagi suara hentakan pintu menjadi bukti seseorang keluar dari ruangannya "ran kamu tak apa bangun lah" reno membantu ran bangkit dari posisi terlentangnya "aku tak ap-"
"Cepat pakai pakaian mu" ucap reno membuka pintu dan melangkah dari dalam {sialll } reno menelpon lukas
"Elo apa apaan sih kas kenapa bisa lengah gitu... apa siall kenapa bisa ... emang qk ada yang lebih banyak lagi ... cari yang lain perketat jagaan " tut amarah reno kesal
Ran keluar masih setia dengan jas besarnya reno merilik ya
"kamu sudah selesai ran "
"U udah makasih udah mau minjemin kemejanya"
"Sama sama tapi kenapa jasnya masih di pake itu kan pasti udah basah sinih lepas"
"Nggk usah gini aja ren"
"Udah lepas qk baik ruangan berAc terus pake jas basah" reno mengambil jas basah yang di kenakan ran dan saat itu Wow sangat imut baju kemeja besar reno sangat pas di tubuh ran yang agak tinggi cocok sangat cantik "baiklah aku kembali kerja lagi ya" reno hanya mengiyakan gadis di depannya ini sangat mengemaskanTerimakasih voce dan komen selalu maaf jika ada typo 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MASA LALU
RomanceCinta yang dulu pernah terbenam kini muncul lagi ke permukaan dengan segala komplik jalan cerita cinta mereka ...