"Emmm"
rana baru sadarkan diri dari lamanya pingsan dan berada di tempat asing
"Ouuuuh ternyata tuan putri sudah bangun"
Suara itu rana mengedarkan pandangan dan melihat sesosok yang rana kenal
"Widia"
"Ya ini aku"
"Syukurlah ternyata kamu.. aku di mana tempat apa ini"
"Hahahaha kamu bingung ya"
Rana mulai merasakan ada hal aneh dari widia apa lagi tawanya
"Kita berada di pemukiman yang jauh dari kawasan orang orang"
"Maksud mu apa widia ... pemukiman?"
"Ya agar gue bisa bikin elo sama reno jauh"
"Widia apa maksud mu aku tak paham"
"Hahahahaha dasar gadis bodoh ... elo sosoan qk paham biar gue jelasin gue qk suka elo deket deket apa lagi nempel sama reno ngerti"
"Widia kamu salah paham nanti kita jelasin dan bicara tenang ini...aku harus pergi"
rana bangkit dan akan melangkah tapi widia mendorongnya sampai terjatuh di lantai
"Elo pikir elo bisa pergi begitu saja hah qk akan gue biarin elo keluar dari sini apa lagi bertemu reno ... PENGAWAL ikat perempuan ini jika dia berusaha untuk kabur siksa dia"
"Widia apa yang kamu lakukan"
Plaaak
Tampar widia pada pipi mulus milik rana"Diam jangan banyak bicara kalaw elo berani ngelawan gue siksa elo sampai mati"
"Wi widia"
Tampa di sadari air mata rana menetes plaaak plaaak plaaak tamparan bertubi tubi itu datang lagi pada pipi mulus rana
"Menangislah hahahaha apa tamparan dari gue itu sangking enak ya ... apa mau lagi tuan putri"
plakk plaak plaaak
"Hahaha menyenangkan juga menyiksa elo tampa berdaya kaya gini"
"Menurutlah dan gue qk akan menyiksa elo atau gue akan lebih parah lagi ngerti... kalian pengawal bawa dia ke ruang bawah tanah"
perintah widia dan melangkah keluar dari ruangan itu
"Awasi terus ... gue akan ke pusat kota jangan sampai ada orang yang melihat jadi curiga"
"Baik nona"
widia pun pergi dari pemukiman yang jauh dari kota dia berhasil setelah menunggu waktu yang lama untuk menjauhkan reno dari cewek penggoda itu
"Gue rasa ...permainan gue akan di mulai"
🍁🍁🍁
Reno sangat amat gelisah dari pertama berangkat menaikin pesawat tapi sampai detik ini saat sampai tujuan pun masih merasa ada yang tak beres
"Hoyyy ... napa sih bengong mulu dari tadi ayo noh mobil jemputan udah mangkir"
Lukas menonjok bahu reno yang sedari tadi ucapanya tidak di dengar sakit sih di kacangin akhirnya menonjok bahu reno agak sedikit keras
"Eh set sakit"
"Dih sejak kapan elo melehoy gitu ... gue tepak bahu pelan aja berasa alay luh"
"Set gue di bilang melehoy''alay' pula yang ada elo kali"
"Elo kenapa sih sensi mabok udara lu... udah ayooo mau istirahat"
"Eh sakit monyetttt"
Teriak reno menahan sakit pada telinganya yang di jewer lucas sampai ke arah mobil
"Gila sakit cas main jewer jewer aja"
Ngomel reno memegangi telinganya
"Bodo ... dari tadi gue ajak ngomong kaga di jawab sih kesel gue mana wita di hubungi qk di angkat tumben"
"Eh ... elo beneran sama temenya rana waaaahh ko gue ketinggalan nih udah sampai mana"
Tanya reno penasaran ternyata tebakan rana bener lucas dan wita ada hubungan sekalian aja menjailinnya
"Apaan sih loh sejak kapan kepoin gue"
"Wah qk mau kasih tau gue nih ceritanya"
"Berisik"
"Wah lu sama bos sendiri-..."
"Tapi kenapa ya tuben banget telpon sma chat gue qk di bales dari tadi"
Reno tadinya sempet ingin berpikir positif aja jika rana sedang sibuk di sanah menjalankan pekerjaannya dengan wita
"Udah gue juga sama qk ada lagi kabar dari rana semenjak berangkat tadi mungkin mereka sibuk"
Ucap reno menenangkan sahabatnya meski sendirinya dari tadi gelisah banget
"Ya semoga"
Mereka larut dalam pembicaraan bisnis yang akan mereka bahas dalam rapat besok
🍁🍁🍁
RANA_VOV
bagaimana widia begitu bencinya sama aku memperlakukan aku seperti tahanan di sini dan rasa tamparan di pipi ku begitu sakit pedih sampai saat ini bekas pukulan bertubi tubi dari widia aku benar benar takut saat ini
"Bagaimana perempuan itu"
Itu suara perempuan aku nyakin itu widia aku pura pura tertidur saat pintu di buka dengan keras
BRAAAK
"Heh tuan putri bangun"
Widia menjambak rambut ku kasar sampai aku kesakitan ini bukan widia yang aku kenal dia dulu sangat baik pada ku tapi kenapa dia memperlakukan ku seperti ini
"Kasihan sekali elo ini menderita hahaha"
"Wi wid widia le lepas saak sakit"
Ucapan ku dengan serak
"Apa gue qk denger"
"A aku mohon le lepaskan"
"Lepaskan hahaha ... baiklah gue akan berbaik hati sama elo"
Saat widia melepaskanya kepala ku terbentur sesuatu hingga gelap yang ku rasakan saat ini
Rana pingsan setelah terbentur tembok dengan begitu keras hingga darah mengucur dari dahinya
"Jika wanita ini masih sadar kasih makan gue qk mau lihat dia mati dengan cepat"
Yang hanya di angguki bbawahanya
selamat menikmati jangan lupa voce dan komen ya 🤗🖒🖒
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MASA LALU
RomanceCinta yang dulu pernah terbenam kini muncul lagi ke permukaan dengan segala komplik jalan cerita cinta mereka ...