" Getaran itu ada....
Rasa ini masih sama tidak ada yang berubah....
Namun....
Aku segera menipisnya
Berusaha untuk melupakanmu meskipun itu sangat sulit bagiku
Karena aku sadar
Langit itu di mana....
Dan bumi itu di sebelah mana...."•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
3 tahun kemudian
Author POV
Hancur, berantakan, kantung mata hitam persis mata panda, itu sosok bayangan lelaki yang berdiri di depan kaca saat ini.
Wanita yang sangat dia cintai meninggalkannya hanya karna kesalah pahaman.
Nafas panjang terdengar dari mulutnya menandakan rasa lelah yang dia alami saat ini.
Ddrrtttt....dddrrrttt... Handphone milik axel berdering ada nama Tora disana"Hmmm..." Axel mengajar telpon dari Tora dengan nada sangat lesu sudah 6 bulan semenjak Clara pergi dan Axel belum mendapatkan kabar tentang keberadaan Clara saat ini
"Lemes banget sautannya... Aku bawa kabar yang bakalan buat semangat mu kembali"
"Aku tau keberadaan Clara saat selama 6 bulan ini" Axel masih mencerna setiap kata yang disampaikan oleh Tora
Matanya melebar dan berbinar-binar, sudut bibirnya mengangkat" Dimana.... dimana kekasihku saat ini " Tora tersenyum mendengar respon dari Axel dan memberi tau dengan sangat jelas alamat tempat Clara tinggal selama beberapa tahun
"Thanks ya tor" Axel langsung bergegas untuk menuju bandara dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pujaan hatinya.CLARA POV
" RINDU...
Ya aku sangat merindukannya satu nama yang selalu kusebut di setiap penghujung do'aku...
Ya Allah...
Bolehkah aku merindukannya kali ini saja...
Meskipun dia telah menghancurkan kepercayaanku...
Akan tetapi hatiku tidak bisa berbohong rasa itu masih ada sampai saat ini... "Pandangan kosong menatap ke arah laut air mata itu terjun dengan sendirinya.
Entah kenapa air mata ini selalu turun dengan lancangnya ketika mengingat laki-laki itu.
Perasaanku masih tetap sama terhadapnya meskipun dia telah menghancurkan kepercayaanku.
Aku sangat merindukannya sungguh..Semua ingatan tentang dirinya seolah-olah berputar dengan sangat detail dikepalaku.
Mataku tertutup dan merasakan setiap moment itu.
Aku merasakan sentuhan hangat di pipiku mataku terbuka secara perlahan gadis cantik yang sudah aku anggap seperti anakku sendiri duduk di sampingku dan tersenyum kepadaku "Bunda kenapa kok nangis" aku tersenyum ke arahnya "Bunda gakpapa kok sayang"Cuaca mendung, angin sepoi-sepoi, dan laut yang menari-nari dengan indah bisa mengalihkan pikiranku.
Aku memeluk fatimah dengan erat "Bunda benar tidak apa-apa" aku hanya bisa mengangguk karna memang aku tak ingin anak kesayanganku ini tau apa yang sedang aku pikirkan.Aku merasakan air jatuh dari langit menyentuh tanganku "ayo kita masuk ke rumah sayang sepertinya sebentar lagi mau turun hujan" Fatimah menatap ke arahku lalu mengangguk.
Setidaknya saat ini pikiranku bisa teralihkan untuk tidak mengingatnya."Fatimah bunda mau buat camilan gimana kalau bunda buat cupcake Fatimah mau bantu bunda" mata Fatimah berbinar-binar mendangar kata-kata cupcake terucap dari mulutku.
"Ayo bunda Fatimah bantu buat yang warna ungu ya bunda" anakku ini memang sangat suka pada warna ungu setelah 30 menit bergelut didapur akhirnya cupcake kesukaan Fatimah sudah jadi.
"Ayo kita makan didepan sambil liat tv syg" Fatimah mengangguk "ayo bunda Fatimah bantu bawa cupcakenya" "tolong ya sayang bunda mau buat minum dulu gimana kalau es limun dikasih serutan timun"
"Oke bunda"
Aku membawakan es limun yang sudah ku buat aku melihat Fatimah tertawa saat melihat tv "liat apa sayang kok sepertinya seru sekali dan saat ini dirumah hanya ada aku dan Fatimah " Fatimah menoleh ke arahku "liat Upin Ipin bunda lucu masak ipinnya ngompol" aku duduk disebelah Fatimah dan mengelus kepalanya yang ditutupi dengan hijab berwarna ungu muda.Toktoktok terdengar seperti ada orang yang mengetok pintu "biar Fatimah yang membukanya bunda" aku mengangguk kearah Fatimah yang sudah berdiri dan siap melangkah menuju depan untuk membukakan pintu.
Entah kenapa Fatimah lama sekali membuka pintunya aku sedikit khawatir dan beranjak menuju depan untuk melihat siapakah tamu yang datang. "Fatimah siapa yang datang nak kenapa lama sekali" "ini bunda ada om-om katanya nyari orang yang bernama angel Fatimah sudah ngasih tau kalau dirumah ini gak ada yang namanya angel" ingatan dimasa lalu berputar dikepalaku mataku terbelalak melihat laki-laki yang ada didepan pintu.Lelaki berkemeja navy dengan celana kain berwarna hitam. Rambut acak-acakan, kumis dan janggut halus yang mulai tumbuh.
Lelaki yang sudah beberapa tahun mengisi hatiku
Lelaki yang sudah beberapa tahun ku rindukan
Lelaki yang namanya selalu kusebut disetiap penghujung doa ku
Iya kini dia berada di hadapanku saat ini°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Allo pembaca setia ku 😁
Sebelumnya maafkan lia yang update nya terlalu lama pakek banget🙏Aku sangat berterima kasih pada kalian yang masih menunggu lanjutan cerita ini
Lia syang kalian semua ❤️😘😘
Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote dan commentnya yah ❤️Tanda cinta
Lia
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara Angelina
RomanceDasar CEO gila mentang-mentang dia tampan,kaya berkuasa dengan seenak jidatnya dia mengecapku sebagai miliknya --Clara Angelina-- Sejak pertama kali bertemu dengan gadis itu entah mengapa pikiranku selalu tertuju padanya AKU HARUS MEMILIKINYA --Axe...