Part 18 (end)

116 9 0
                                    


" Benang yang kusut mulai terlihat rapi sedikit demi sedikit
Cahaya gelap itu kini memiliki titik cahaya terang
Rasa sesak yang aku rasakan saat ini mulai menghilang digantikan dengan kebahagiaan "

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°°•°•°•°•°•°•°

Clava POV

Aku melihat pantulan bayangan seorang wanita yg mengenakan gaun putih dengan hijab syar'i dan polesan makeup yang sangat tipis berada dihadapanku saat ini .
Senyumnya merekah, matanya berbinar-binar.

"Maa syaa Allah, cantik sekali kamu sayang"

Belaian lembut tangan bi Ina membuatku terkejut.
Aku tersenyum dan menoleh ke arah bi Ina, dan aku lihat ada Fatimah yang mengenakan gaun putih dengan cadarnya sangat cantik sekali.
Fatimah langsung memelukku begitu jga dengan bi Ina.

"Aku sayang kalian berdua, terimakasih sudah hadir dalam hidupku"

Tak terasa air mataku menetes begitu saja, dengan sigap tangan lembut bi Ina langsung mengusap.

"Bunda cantik banget hari ini"

"Kamu juga cantik sekali sayangnya bunda"

Saat ini aku duduk disebelah bi Ina dan Fatimah duduk di pangkuanku

Tak ku sangka seorang Axel yang memiliki sifat menyebalkan ternyata dia hafal surah Ar-rahman, Al-kahfi, dan Al-mulk.
Yang membuat Axel lulus dari persyaratan yang diberikan oleh kyai.

Lelaki yang pernah membuat hatiku hancur, dan kini dia juga yang memulihkannya.

Sayup-sayup aku mendengar suara Axel melantunkan surah Ar-rahman membuat hatiku bergetar.

قَبِلْتُ نِکَاحَهَا وَ تَزْوِيْجَهَا عَلَي الْمَهْرِ الْمَذْکُوْرِ وَ رَِضِْیتُ بِهِ وَ اللهُ وَلِيُّ التَّوْفِیْقِ

Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu Waliyut Taufiq.

Artinya: "Aku terima nikahnya dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah."


Di saat Axel mengucapkan kalimat tersebut, disaat itu pula aku sah menjadi istrinya.
Ada rasa bahagia yang tak dapat aku tutupi.

"Sayang bi Ina sama Fatimah keluar dulu ya"

Sekali lagi aku memeluk bi Ina dan Fatimah sebelum mereka meninggalkan kamarku.

Hari yang tidak pernah ku sangka dimana lelaki yang aku kira melupakan aku, ternyata selama ini dia masih mencari ku.

"Terimakasih sudah berusaha mencari, terimakasih sudah menemukanku, terimakasih sudah meluruskan semua kesalahan pahaman yang membuat kita berpisah selama ini"


Ya Allah terima kasih sudah mempertemukan kembali dengannya

Pintu kamarku terbuka dan memperlihatkan lelaki dengan gamis putih dengan kopiah hitam berada diambang pintu.
Lelaki tersebut berjalan kearah ku dengan senyum yang membuatnya semakin terlihat tampan.
Dia menjulurkan tangannya ke arahku
Aku segera meraih dan mengecupnya.
Lelaki dihadapanku saat ini menyandang status sebagai suamiku.
Pasangan yang aku harapkan bisa aku bawa sampai ke surganya Allah nanti

Clara AngelinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang