Chapter 1

3K 189 179
                                    

Author pov

Sepasang sahabat sedang asik mengobrol di atas motor. Itu sasa dan raizel, yah mereka berdua sedang berangkat ke sekolah dan hari ini adalah hari pertama mereka menjadi anak kelas 11 SMA.

"Raiii kira-kira kelas gue tetep atau gue pindah?" ucap sasa dengan nada gelisah

"pindah, soalnya lo bego" sahut raizel

"aaa raizel gue seriusss!!"

"yaa gue juga serius, lo bego, jelek, bau gak ada yang mau hahahaha"ejek raizel

"HEH GUE TUH PUNYA PACAR, LO AJA TUH CEPETAN CARI BOSAN GUE DI GOSIPIN PACARAN SAMA ORANG KAYAK LO"

"berisik lo anjing, punya pacar tapi gue mulu di susahin antar jemput juga gue terus pacar lo gunanya apa?"

"ah lo nyebelin, turunin gue. Gue naik grab keskolah" ngambek sasa.

"lah si keset kaki ngambek, udah mau telat ini bego"

Begitulah mereka , selalu saja ada perdebatan diantaranya hal sekecil apapun mau sasa yang duluan ataupun raizel. Tetapi percayalah Raizel hanya jahil untuk sahabat dekatnya,selebihnya dia akan bersikap dingin.

Sesampainya di sekolah, sasa segera berlari kecil mencari teman-teman sekelasnya. Meninggalkan raizel di parkiran setelah melepas helmnya, selain sasa ngambek dia juga takut pacarnya akan melihatnya.

Sasa memiliki pacar,Adrian namanya yang mungkin bagi Raizel tidak pantas dikatakan pacar, bagaimana tidak? Kerjaan pacarnya sasa hanya membuat sasa marah,nangis,galau dan itu terus berulang, tapi sasa sangat menyayangi Adrian entahlah sasa memang menyayanginya atau hanya tidak ingin berstatus jomblo.

Raizel sudah bergabung dengan teman kelasnya, begitu pula dengan Sasa. Raizel sedang bercerita sama temannya dan terkadang bercanda dengan tingkah gilanya. Sasa sesekali melihat ke sahabatnya itu

"dasar cowok gila" gumam Sasa.

"apaan sa?" Tanya Elena.Lo liat gak tuh Rai? Gila banget tolol" jawab Sasa.

"hahahaahah yah emang kelakuan sahabat lo kayak gitu kan kalau sama teman dekatnya,kalau ke orang lain mah boro-boro dingin banget" tawa Elena

"kenapa sih lo gak sm Rai aja? Daripada sama Adrian, makan hati mulu?" Tanya Chantika

"hahahahaaha lo gimana sih kalau ngomong juga difikirin. Masa iya gue sama dia? Yang ada lo ngapain tolak Raizel dulu?haha" balas sasa.

"bego lo malah balik nanya" kata Chantika cemberut.

Tiba-tiba Adrian datang

"sini lo!" ucap Adrian dengan tatapan tajam sambil menarik tangan sasa kuat.

"aww sakitt rii" keluh Sasa.

Adrian membawa Sasa ke dekat gudang sekolah, tempat Adrian selalu memarahi dan melukai sasa. Adrian itu gila, Adrian itu psikopat.

"Gue.gak.suka.lo.sama.Raizel." ucap Adrian dengan penuh penekanan

"Oke,kita bisa ngomongin ini tapi plis lepasin tangan aku duluu" pinta sasa meringis. Ini benar benar menyakitkan.

Adrian melepasnya, terlihat tangan sasa memerah akibat dari cengkraman tangan Adrian. Iya, Adrian memang melepasnya namun ia beralih menjambak rambut sasa.

"gue tegasin, gue gak suka lihat lo sama Raizel! denger gak?"

"dia itu sahabat gue, lo apaan sih!"

Adrian semakin emosi, dia tidak suka jika sasa lebih membela Raizel,dan juga untuk pertama kalinya sasa melawannya. Adrian menarik dagu sasa keras.

Complicated.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang