Chapter 8

1K 61 30
                                    

Tidak semua orang sanggup menerima perasaan dibuang atau terbuang.

———————————————————————

"KEBAKARAANN!!! KEBAKAARAANNN!!!" Teriak Sasa setoa' mungkin. Darka bergeming tanda belum bisa bangun.

Sasa kembali teriak "KEBAKAARRAANNN WOIII!!!!! KEBAKAARAANNN!!! API GEDEE WOII BUSEETT DAAHH"

Darka langsung terbangun dengan wajah panik.

"DIMANA KEBAKARAN WOII ASTAAGAA GITAR GUE GIMANA INI, BARRY ALLEN TOLONGIN GUEEE!!!" teriak Darka sepanik mungkin sambil meminta tolong ke Barry Allen, the flash.

Sasa tertawa terbahak-bahak melihat tingkah sahabatnya itu.

"Lo mau tau gak dimana kebakarannya?"

Darka menatap heran Sasa.

"Nih hati gue terbakar, panas nih panas." Kemudian dia keluar dari kamar

"DASAR KURANG AJAR SINI LOO!!" Darka langsung bangkit dari tempat tidurnya dan berlari menuju Sasa.

Sasa mendengar langkah kaki Darka yang terdengar seperti ingin mengejarnya, lalu iya berbalik badan, dan benar Darka sudah berjarak dekat dengannya dengan muka memerah.

"KABURRR!!!" Teriak Sasa dan langsung berlari.

Terjadilah aksi kejar-kejaran di rumah itu. Mama Rina dan Devan yang melihat hanya bisa geleng-geleng kepala. Darka pun menangkap sasa, "Gue pites juga lu." Ucap Darka sambil menarik kepala Sasa untuk dia patahkan? Hehe bercanda.

"Aduh sakit bego!" Sahut Sasa dan memukul-mukul tangan Darka. Kemudian muncul sebuah ide.

"DARKAA ADA KECOAA DARKAAAA". Darka langsung melepas Sasa. "Mana kecoa nya manaa? Huaaaa" dan ia langsung berlari.

"Anjir lah, badboy kok takut kecoa." Lalu Sasa menyusul Darka.
————————————————————————
8.56 PM

Raizel dan Khansa sedang di warung bubur ayam mas Adi

"Di sini tuh bubur ayam favorit gue sama Ai setiap habis jogging" Sahut Raizel
"Oh ya? Kalian emang sering jogging bareng?" Tanya Khansa

"Gak sering juga sih, kadang kalau Ai malas bangun gue jogging sendiri atau sebaliknya hahaha" Raizel sangat menyukai setiap pembahasan tentang Ai.

"Terus sekarang kenapa gak bareng?"

"Yah kan ada lo" jawab Raizel enteng.

Khansa menjadi gugup mendengar jawaban Raizel dan ia terus-terusan menatap Raizel.

"Lihatinnya jangan gitu amat deh, nanti naksir" canda Raizel.

Khansa langsung tersadar, "Ih kepedean amat si lo"

"Udah ah, abisin cepet buburnya. Gue bayar dulu yah" Raizel beranjak sembari mengacak rambut Khansa.

Kenapa lo sweet banget sih. Batin Khansa

Sementara Raizel yang sedang membayar

Complicated.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang