Chapter 4

1.4K 107 48
                                    

Gue yang mati-matian buat dia bahagia
dan Lo dengan gampangnya buat dia sakit.

———————————————————————
Sesampainya Sasa di kelas barunya. Kelas XI-IPA7. Sasa cukup mengenal wajah teman-teman kelas barunya tapi tak satupun yang akrab dengannya. Kelas belum terlalu ramai, dan Sasa bingung ingin duduk dimana.

"Eh Sasa, duduk sini aja sama Khansa." Ajak seorang cewek, yang Sasa ketahui namanya Aqilla dan menunjuk bangku belakangnya.

Sasa menatap cewek yang di maksud Aqilla. Dia tersenyum manis, seolah-olah menyetujui yang dikatakan Aqilla. Dia cewek cantik berambut panjang, memiliki kulit putih bersih,terlihat sabar dan dewasa.

"Yaudah boleh deh" jawab Sasa dan mendudukkan diri di dekat Khansa.

Lalu tiba-tiba datang seorang cowok menghampiri Sasa.

"Eh Sa, lo udah punya teman duduk. Tadinya gue mau duduk sama lo, di suruh sama Raizel katanya lo susah akrab sih sama orang."sahut cowok itu, Nael.

"Eh Nael gak usahlah, ini udah ada Khansa. Makasih yah, lo duduk aja sono sama David." Nael menatap Khansa dengan rinci, memperhatikan cewek itu dan menaikkan satu alisnya. "Yaudah gue duduk belakang lo sama David. Pinter-pinter cari teman yah Sa." Lanjut Nael ke Sasa.

Maksudnya apa si Nael lihatin gue kayak gitu. Batin Khansa

Kemudian masuklah seorang guru, Ibu Kirana guru mata pelajaran matematika.

"Assalamualaikum, Selamat Pagi anak-anak" Sahut Ibu Kirana menyapa dengan senyum.

"Waalaikumsalam, Pagi Bu" Jawab siswa-siswa XI IPA 7 serentak.

"Baik anak-anak,mungkin ada yang sudah kenal dengan ibu, ada juga yang belum jadi kalian bisa panggil saya Ibu Kirana. Ibu adalah guru mata pelajaran matematika, sekaligus wali kelas kalian." Ucap Bu Kirana dengan lembut.

"Jadi pagi ini, Ibu tidak akan membahas materi dulu jadi ibu akan membahas kelas kalian, di mulai dari struktur kepengurusan kelas seperti Ketua kelas, Wakil, Sekretaris, dan Bendaharanya. Jadi, apakah ada yang ingin mengajukan diri menjadi ketua kelas, dan lain-lain?" Lanjutnya

"David aja bu, jadi ketua kelasnya" ucap Nael mengajukan David.

"Gak ah bu, Nael aja bu. Dia kan pinter tuh, udah gitu banyak cewek-cewek yang suka. Apa daya aku yang hanya menjadi bayang-bayangnya" canda David membuat sekelas tertawa.

"Haha sudah-sudah, Begini saja. Davi ketua kelasnya, dan Nael wakilnya. Ibu gak terima penolakan yah, untuk sekretaris ada yang mau?" Tanya Bu Kirana

"Sasa aja bu, tulisannya bagus banget anaknya rajin lagi beuh." Usul Sherly

"Coba Sasa acungkan tangannya."Suruh bu Kirana.

Sasa mengacungkan tangannya.

"Okey Sasa yang jadi sekretaris, dan yang jadi bendahara apa ada yang mau?"

Kemudian, Khansa mengusulkan dirinya sendiri.

"Saya bu. Nama saya Khansa" ucapnya

Complicated.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang