SO HYUN POV.
Ku menghembuskan napas dan mengelap keringat yang sedikit membasahi dahiku. "sudah cukup main-mainnya" aku mengambil kotak kue beras yang tergeletak tak jauh dariku. "agh, pasti isinya berserakan. Awas saja kalian. Dan kau.." aku menatap bos mereka yang terduduk ditanah sambil memegang perutnya yang kutinju. "untung saja aku tak menyuruhmu menjilat kembali ludahmu yang berada disepatuku. Jika sekali lagi aku melihat kalian berbuat ulah, siap-siap saja kalian memakai kursi roda untuk seumur hidup kalian" aku melangkahkan kakiku menjauhi mereka. Ah, sungguh merepotkan.
Sesampainya dirumah, aku menggantung tasku dikamar dan berjalan menuju dapur dimana aku meletakkan kue berasku. Aku membuka kotaknya dan benar saja. Isinya yang awalnya tersusun rapi sudah berhamburan kemana-mana. "ah, kupatahkan saja tangan mereka" gumamku dengan kesal. Ku susun rapi kembali kue-kue beras itu dan mengambil beberapa dan meletakannya dipiring kecil untuk cemilanku saat belajar nanti.
SO HYUN POV END.
**
Dengan malas jungkook memasuki kelasnya. Ia memang tak sekelas dengan jimin dan taehyung karena mereka berdua sudah kelas 3 dan jungkook masih kelas 2. Seorang yeoja mendekatinya, "a-anu, jungkook. Nantikan ada test, m-mau belajar bersama?" jungkook menatap malas yeoja itu. "aku tak tertarik." Setelah mengucapkan itu dengan nada datar, jungkook berdiri dan meninggalkan yeoja itu lalu keluar kelas untuk menemui kedua sahabatnya, Ia berencana mengajak mereka untuk membolos. Saat berjalan dilorong, ia berpapasan dengan so hyun. Dan kemudian ide jahil melintas dipikirannya. Yeoja itu tengah membaca sebuah buku sehingga tak melihat langkah jalannya. Jungkook menyandung kaki so hyun membuat yeoja itu terjatuh kelantai, Semua siswa yang melihatnya tertawa.
Jungkook ikut tertawa sambil menatap so hyun. Yeoja itu berdiri dan menatap datar kearah jungkook dan mengambil kembali bukunya yang tergeletak dilantai. Jungkook melanjutkan perjalanannya menuju kelas jimin dan taehyung. "yo, hyungdeul" sapa jungkook saat sudah sampai dikelas mereka. "ada apa, kook? " tanya jimin. "mau membolos? Aku sedang malas masuk kelas" taehyung terkikik. "sejak kapan kau masuk kelas?" jungkook hanya mengidikkan bahunya. "kalau hari ini tak bisa kook. Kelas kami ada ulangan harian. Kami sudah kelas 3 dan kami tak ingin mengulang kelas"Jungkook mengangguk mengerti. "baiklah, sampai ketemu jam makan siang nanti" jungkook melangkahkan kakinya meninggalkan kelas tersebut. Ia berjalan menuju kelasnya kembali mengingat perkataan yeoja tadi yang mengajaknya belajar bersama. Kelasnya hari ini test, 'ikut tidak ya? ' setelah lama berperang dengan pikirannya, jungkook memutuskan mengikuti test itu karena ia merasa belajarnya semalam akan sia-sia. Sesampainya dikelas, semua siswa yang sekelas dengannya menatapnya heran. "kenapa kalian menatapku?" tanya jungkook ketus. Wajar saja anak-anak itu menatap jungkook heran karena jarang sekali jungkook masuk kelas. Biasanya jam segini ia akan membolos. Beberapa menit kemudian seorang guru yang diketahui bernama kim joon seok ialah wali kelas jungkook. Joon seok menatap heran jungkook yang duduk tenang dibangkunya dan kemudian mengedikkan bahunya. "baiklah, anak-anak. Test hari ini akan dimulai. Saya harap kalian sudah belajar" kim joon seok membagikan kertas testnya. Saat jungkook melihat kertas itu, ia agak sedikit senang karena semua materi didalam kertas itu sama persis dengan so hyun ajarkan tadi malam. dan test itupun dimulai dengan tenang dan jungkook menjawabnya dengan fokus.
*jam makan siang
Jungkook membanting pelan kepalanya dimeja. "ada apa, dude? Kau seperti habis melakukan sesuatu saja" jungkook menatap taehyung yang berada disampingnya. Ia tak berniat menjawab pertanyaan hyungnya itu. netranya menangkap sosok so hyun yang tengah membawa nampan makan siangnya. Ia menegakkan kembali tubuhnya, menatap setiap langkah yeoja itu.
JUNGKOOK POV.
Yeoja itu duduk dimeja paling ujung, sendirian. "hei, kau sedang menatap apa? Kau tak mau makan makananmu?" tanya jimin hyung. "aku tak lapar, jika hyung mau makanlah. Dan ucapkan selamat tinggal pada abs-mu itu" jimin hyung membanting sendoknya. "jadi maksudmu ingin mengatakan aku gendut?" aku hanya nyengir.
Saat aku kembali menatap so hyun, kulihat 3 yeoja mengelilinginya, lalu menyeretnya keluar area kantin. "hyung, aku pergi dulu" taehyung dan jimin hyung menatapku aneh. "kau mau kemana?" aku tak menjawab pertanyaan taehyung hyung dan segera melenggang pergi mengikuti yeoja-yeoja itu. mereka berhenti diatap sekolah, aku bersembunyi dibalik dinding. So hyun didorong hingga membentur dinding. "kudengar kau menjadi mentornya jungkook?" so hyun menatap yeoja itu santai. "lalu kenapa? Itu bukan urusanmu" bodoh, kenapa ia berkata seperti itu. yeoja yang lainnya menendang perutnya dan itu membuatku terkejut. Kenapa ia tak melawan? "cukup berani juga kau mendekati jungkook!"
"menjadi mentor dan mendekati itu berbeda, soo bin-ssi. Tolong belajarlah namanya perbedaan"
"mulutmu itu tak bisa diam ya?" yeoja bernama soo bin itu hendak menampar so hyun. Entah angin apa yang merasuki tubuhku, aku keluar dari persembunyianku dan menahan tangan yeoja itu, "cukup" ucapku dengan nada datar. Kulihat yeoja itu memasang wajah terkejut. "ju-jungkook oppa" aku melirik so hyun yang terduduk ditanah sambil menatapku datar. Tunggu, oppa? "dengar ahgassi, kita ini seumuran, jadi jangan memanggilku oppa! Dan satu lagi-" aku menatapnya tajam. "hanya aku yang boleh membully yeoja ini. Jadi, sebaiknya kau jangan mengganggunya lagi" yeoja itu syok saat aku mengucapkan kata-kata itu.
"kau bisa berdiri?" tanyaku kepada so hyun. Ia tak menjawab dan hanya menatapku datar. Sungguh, aku jengah melihat wajah datar itu. dengan kesal aku menggendong so hyun dan sontak yeoja itu langsung kaget. "apa-apaan kau ini?" aku tak menjawab dan membawanya menuju ruang UKS. Siswa-siswa yang melihat kami memasang wajah terkejut. Aku mengabaikan tatapan-tatapan itu. sesampainya diruang UKS, aku mendudukkan yeoja dikasur. "hei, apa kau tuli? Aku bertanya apa-apaan barusan?" aku melangkahkan kakiku menuju lemari putih dan mengambil kotak P3K lalu menyerahkannya pada yeoja itu. ia megambilnya dengan kesal. "ucapan terima kasih" ia menatapku bingung. "apa?"
"sudahlah, sembuhkan saja luka-lukamu itu. aku pergi" aku meninggalkan yeoja itu yang berteriak memanggilku. "siapa yeoja itu?" aku terkaget saat taehyung dan jimin hyung sudah berada didepanku dan langsung bertanya. "ah hyung, kalian mengagetkanku" ujarku sambil menatap kesal mereka berdua. "jangan alihkan pembicaraan kita jeon jungkook" aku hanya menghela napas. "bicaranya jangan disini"
JUNGKOOK POV END.
So hyun menatap kotak P3K yang berada digenggamannya dengan bingung. 'ucapan terima kasih? Maksudnya?' batinnya. Ia memutuskan tak ingin memikirkannya dan langsung mengobati luka-lukanya agar bisa masuk kelas secepatnya. Setelah itu, ia berjalan dengan tertatih menuju kelas. Tak sengaja so hyun berpapasan dengan wali kelasnya. "so hyun-ah, ada denganmu?" so hyun menatap seo joon santai. "seperti biasanya, saem. Kau tahukan aku ini ceroboh. Aku terpeleset saat menuruni tangga" seo joon hanya menggeleng-geleng kepalanya. Ia tahu itu Cuma kebohongan belaka seperti biasanya. "mau saem bantu?" so hyun menggeleng.
TBC
Vote + coment please!!! 😙😙
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Woods
FanficCast: - Kim so hyun - Jeon jungkook - Etc. -"It's mean, my hidden feelings"- Seorang berandalan, nakal, pemalas dan otak pas-pasan, sekiranya itulah kata-kata yang bisa menggambarkan sosok namja bernama jeon jungkook. Walaupun ciri-cirinya bad boy...