CHAPTER 9

496 80 8
                                    

Musik berbunyi hingga hampir memekakan telinga orang-orang yang tengah meliuk-liukkan badannya dilantai dansa. Jungkook menyesap minumannya yang kesekian kalinya, Padahal mukanya sudah memerah namun ia tetap meminum bir itu. Taehyung yang ada disebelahnya juga sudah mabuk berat. Untungnya jimin hanya minum sedikit hingga ia masih waras untuk mengawasi kedua orang itu. "tumben kau mengajak kami ke klub. Apa ada masalah jungkook?" jungkook yang tadinya hendak menyesap minumannya lagi terhenti karena pertanyaan jimin. "orang tua brengsek itu membawa jalangnya kerumah, rasanya aku tak tahan mendengarnya dan itu bagaikan suara neraka bagiku. Hyung, bolehkah aku menginap dirumahmu?" ucap jungkook dengan nada mabuknya. Jimin hanya menatap kasihan kepada anak itu.

"baiklah, dan kau tae, kenapa kau ikut-ikutan mabuk juga?" taehyung yang tadinya sibuk menggoda wanita-wanita lewat terkekeh saat mendengar pertanyaan jimin. "tidak ada kok, mumpung disini aku mau bersenang-senang juga" sehabis mengatakan hal itu, taehyung langsung berjalan memasuki segerombolan orang-orang yang tengah berdansa. Jimin langsung mengikuti anak itu karena taehyung saat ini tengah mabuk berat. Jimin khawatir kalau taehyung dibiarkan sendiri dalam keadaan mabuk bisa-bisa anak itu menimbulkan masalah disini.

Jungkoook menatap kosong kearah minumannya.

FLASHBACK

Diruang tamu, jungkook tengah menonton film sambil memakan cemilannya. Saat tengah sibuknya menonton, tiba-tiba pintu rumahnya terbuka. Saat ia lihat ternyata ayahnya, disamping ia bisa melihat seorang wanita. Ya, mereka berdua tengah berciuman panas tanpa peduli kehadiran jungkook disana. "appa, kau sedang apa? Kenapa kau membawa jalang ini kesini?" tuan jeon yang baru menyadari kehadiran jungkook langsung menatap tajam anaknya itu. "diamlah, ini bukan urusanmu" selanjutnya jungkook ditinggal sendirian diruang tamu dan bisa ia dengar suara-suara laknat dikamar sang appa.

'eomma, tolong aku! Aku tidak tahan disini' batin jungkook sambil beruraian airmata. jungkook berlari keluar setelah mengambil kunci mobil sang appa dan mencuri beberapa uang didompet tuan jeon. Sambil mengendarai, jungkook menghubungi taehyung dan jimin untuk menemuinya di klub biasa tempat mereka berkumpul.

FLASHBACK END.

Karena masih kesal, jungkook berdiri dan keluar dari klub karena merasa sangat terganggu didalam sana, Ia berjalan tanpa tentu arah. Tanpa sengaja ia menyenggol bahu seorang namja. "apa-apaan kau bocah?" jungkook menatap jengkel namja itu.

**

So hyun berjalan keluar kafe sambil mendengarkan musik ditelinganya. Untung besok libur sekolah sehingga ia bisa beristirahat semaunya. Ditengah perjalanan, ia melihat beberapa orang tengah mengeroyok seseorang. Karena penasaran, ia pun mendekat, dan saat tahu siapa yang mereka keroyoki yeoja itu langsung berteriak "APA-APAN KALIAN?" pengeroyokan itu terhenti. Namja-namja itu menatap so hyun remeh. "pergilah bocah, jangan urusi urusan orang lain" so hyun paling benci dibilang bocah apalagi ditatap dengan tatapan menjijikan itu.

Mereka kembali menendangi namja itu, so hyun yang diabaikan langsung berlari dan menendang orang yang tadi merendahkannya hingga ia terjungkal kedepan dan kepalanya terbentur dinding. "apa-apaan kau bocah? Kau berani melawanku?"

"kalau berani emang kenapa? Kalian beraninya memukuli orang ramai-ramai seperti itu. Aku tantang kalian satu-satu melawanku" semua namja disana tertawa karena ucapan so hyun. "baiklah, kau yang minta" salah satu dari kelima orang itu maju sambil memasang senyum remehnya. "ladies first" so hyun menyeringai. "kau akan menyesal" dengan kuat so hyun menendang perut namja itu hingga ia terjatuh dan terbatuk-batuk. "satu tendangan saja sudah jatuh, dasar pecundang" karena merasa direndahkan, namja tadi bangkit dan hendak melayangkan pukulannya namun segera ditangkis so hyun dan dengan kuat ia meninju pipi kanan namja itu hingga pipinya membiru dan terjatuh. "selanjutnya" tanpa aba-aba, seorang namja langsung berlari dan mengarahkan pemukulnya kearah so hyun namun so hyun segera menangkapnya dan mengambil pemukul itu. Iapun memukul namja kurang ajar itu dengan kayu tersebut dibgian punggung sehingga namja itu pingsan seketika.

"dasar pengecut!" ujar so hyun sambil mematahkan kayu itu. "siapa lagi?" karena melihat dua anggotanya jatuh hanya dalam beberapa menit membuat yang lainnya ketakutan. "m-mohon ma-maafkan ka-kami nyonya" so hyun menatap jengkel kearah mereka. Ia bisa melihat jungkook terbaring lemah disana dengan tatapan kosong. "pergilah sebelum kuhajar kalian dan bawa teman-teman lemah kalian ini" dengan terbirit-birit mereka memapah kedua orang itu dan meninggalkan so hyun. Ia berjalan mendekati jungkook. "hei, kau tidak apa-apa?" tanya so hyun sambil berjongkok disamping jungkook. Bukannya membalas pertanyaan so hyun, namja itu hanya menatap kosong kelangit malam yang dihiasi bintang-bintang. "indahnya" gumam jungkook.
"hei, aku bertanya!" jengkel so hyun.

"eomma, tolong aku" gumam lagi jungkook namun masih bisa terdengar jelas ditelinga so hyun. Yeoja itu menghela napas. Dengan sabar, ia membantu jungkook untuk bangkit. "akan kuantar kau pulang" jungkook langsung memberontak dalam papahan so hyun. "jangan, jangan bawa aku keneraka itu. Kumohon!" so hyun sedikit terkejut saat melihat tetesan airmata jungkook yang memohon. Menghela napas lagi, so hyun memapah jungkook menuju halte. Ia memutuskan membawa namja itu kerumahnya karena ia tak tahu minta tolong siapa lagi.

**

Dengan telaten, so hyun mengobati jungkook yang terluka cukup parah diwajahnya. Namja itu sudah tertidur saat so hyun merebahkan namja itu disofa apartementnya beberapa saat yang lalu. Setelah mengobatinya, so hyun memasangkan selimut serta meberikannya bantal. Saat hendak pergi, tiba-tiba jungkook meraih tangan yeoja itu dan menggenggamnya kuat. "jangan pergi eomma, kumohon" sekali lagi so hyun dibuat terkejut saat namja itu meneteskan airmata sambil mengenggam tangannya saat dirinya masih tertidur. 'ada apa dengan anak ini?' mencoba untuk mengerti, yeoja itu kembali berjongkok disebelah jungkook sambil menatapnya kasihan. 'pasti ada masalah dengan appanya' batin so hyun sambil menatap jungkook. So hyun mengambil tisu didekatnya dan menghapus airmata namja itu. Beberapa lama kemudian, tangannya sudah tak merasa digenggam kuat dan ia pun melepaskan tangan jungkook dan pergi menuju kamarnya..

TBC
Voment please?! See you in the next chap 👋👋

The Hidden WoodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang