CHAPTER 14

338 54 7
                                    


taehyung dan jimin memarkirkan motor mereka di tempat parkiran sebuah taman bermain. tanpa basa-basi, mereka berdua masuk ke taman bermain dan mencari jungkook dan benar saja, sebuah ayunan kecil tengah dihiasi seorang namja yang terduduk diam dengan masih memakai seragam sekolah. taehyung dan jimin prihatin dan segera menghampiri namja itu. "sedang apa kau?" ujar jimin sambil merangkul leher jungkook dengan senyuman hangatnya. "h-hyung, ngapain kau disini?" tanya jungkook dengan nada terkejut. taehyung bisa melihat jejak airmata dipipi jungkook dan sebuah liontin kesayangan jungkook yang digenggam oleh namja itu. "kali ini ada apa, hm?" tanya taehyung sambil terduduk di ayunan samping jungkook. yang ditanya hanya kembali merundukkan kepalanya. "ceritalah jungkook, tidak enak memendam rasa sakit sendirian. bukankah kita teman? buat apa teman diciptakan jika tak diperlukan?"

jungkook menghela napas dan menatap sendu liontinnya. "appaku sudah keterlaluan, hyung. kau tahu kan liontin ini satu-satunya memori yang ditinggal eommaku sebelum dia pergi. dengan santainya namja brengsek yang sayangnya appaku itu membuangnya tanpa bertanya padaku dahulu. padahal aku sudah bersusah payah menjaga benda ini seperti eommaku bilang padaku. aku menganggap liontin ini eommaku. sakit hyung hiks, rasanya sakit aku harus menjaga orang yang bahkan tidak ada disini hiks" jungkook kembali beruraian air mata. jimin memeluk jungkook dari belakang, hampir menangis saat mendengar keluhan adiknya itu.

taehyung hanya terdiam sambil menatap sepatunya. 'bersabarlah, kook. penderitaanmu akan segera berakhir, aku yakin' batin taehyung. "masih ingin cerita? mau ku teraktir ice cream?" tanya taehyung dengan senyuman kotaknya dengan mengusap rambut jungkook. namja itu hanya mengangguk.

sementara itu so hyun terduduk dengan tubuhnya yang basah kuyup. kalian penasaran apa yang terjadi padanya? beberapa saat yang lalu saat so hyun sedang membersihkan kakinya yang kotor, tiba-tiba sebuah air dari atas menyiram tubuhnya dan suara tertawa terdengar dari luar. saat ia membuka pintu 3 yeoja yang selalu mengganggunya tertawa lepas dengan bo ra mengenggam sebuah ember yang isinya sudah kosong. "kami hanya ingin membersihkan tubuh kotormu itu, kami baikkan?" dan mereka pun tertawa kembali.

PLAK

mereka terdiam saat so hyun dengan beraninya menampar soo bin dengan keras. "tidakkah cukup siksaan yang kalian berikan setiap hari? tak bisakah kalian tidak menggangguku sekali saja? apa kalian tak bosan melakukan hal ini terus menerus? dan lagi, soo bin. apa salahku padamu? apa dulu aku ada mengganggumu? apakah aku pernah menyakitimu? aku tahu kau, soo bin. dulu kau tidak seperti ini"

"TAHU APA KAU TENTANGKU? TAHU APA KAU MASALAHKU?" teriak soo bin penuh emosi saat mendengar perkataan so hyun. "jangan sok kenal kau tentang diriku, atau alasanku kenapa aku melakukan hal ini. sudahlah, ayo pergi" saat ketiga yeoja itu pergi, so hyun terduduk dengan pandangan kosong. 'kenapa kau bisa seperti ini, soo bin-ah?' 

**

"tunggu, so hyun-ah!" so hyun menghentikan langkah kakinya saat mendengar seo joon saem memanggilnya sambil berlarian. "ada apa saem?" seo joon masih menetralkan napasnya. "apa kau melihat 3 berandalan, eh maksudku jungkook, jimin dan taehyung?" so hyun hanya mendengus pelan. "tidak saem. lagipula kenapa bertanya denganku?"

"kau kan dekat dengan mereka"

"maaf saja saem, aku mengenal mereka karena terpaksa" seo joon hanya mengiyakan saja. "ngomong-ngomong, kenapa kau pakai seragam olahraga? bukankah kelasmu tidak ada jam olahraga hari ini?" so hyun hanya menunduk membuat seo joon menatapnya sendu. "jika kau ada masalah ceritalah padaku, akukan gurumu" so hyun hanya mengangguk. "baiklah, masuklah kekelas, sebentar lagi bel masuk". seo joon meninggalkan so hyun yang juga berlalu. mata seo joon tak sengaja menangkap 3 namja yang sedari tadi ia cari. dengan cepat ia menyusul tiga namja itu. "darimana saja kalian, huh? ini sudah jam ke 4 dan kalian baru menampakkan batang hidung kalian" jimin menahan tawanya.

"batang hidung? apa yang ingin saem lihat dari hidung non-existin' jimin?" jimin yang merasa tersinggung meninju pelan bahu jungkook. "enak saja, aku tak lihat hidung tampanku ini?" ujar jimin sambil menunjuk hidungnya. "ahh sudah-sudah, kenapa kalian malah membahas hidung. sebaiknya kalian ikut ke ruang BP, SEKARANG" dengan malas mereka mengiyakan dan mengekori namja itu.

SKIP

bel pulang berbunyi, siswa-siswi berhamburan keluar kelas. so hyun tengah merapikan lokernya dan tak sengaja melihat kotak berukuran sedang berwarna merah. ia meraih kotak tersebut dan menatapnya sendu. 'apakah kita masih bisa seperti dulu? apa yang merubahmu?' dengan sedih, so hyun memasukkan kembali kotak itu lalu mengunci lokernya. so hyun meninggalkan sekolah berjalan menuju restoran tempat ia kerja. tanpa sepengetahuan so hyun, seseorang mengintip dari balik dinding memerhatikan kegiatan yeoja itu barusan. 'apakah kau masih ingat?'

so hyun menunggu bis datang sambil bersenandu lagu yang ia dengarkan lewat headseatnya. tak butuh waktu lama, bisnya pun datang dan segera so hyun masuk. ia duduk di kursi paling belakang dekat jendela. saat bisnya sudah jalan, so hyun menyandarkan kepalanya dijendela lalu menutup matanya sejenak. tanpa sengaja yeoja itu tertidur. jungkook yang memang tak membawa motornya hari ini berjalan kaki tak tentu arah. awalnya kedua hyungnya sudah menawarkan tumpangan namun ditolak olehnya karena alasan ingin cari angin. dan disinilah ia berjalan tak tentu arah karena merasa malas untuk pulang ke rumahnya. tiba-tba, setetes air membasahi dahi jungkook dan diikuti dengan rintikan lainnnya membuat jungkook berlari menuju halte yang tak jauh dari tempatnya. tubuhnya setengah basah membuatnya sedikit menggigil.

sebuah bis berhenti, segera jungkook masuk kedalam bis tersebut. ia melihat tinggal kursi belakang dekat seorang yeoja yang tengah terlelap. jugkook mendekati kursi itu dan sedikit terkejut melihat so hyun terlelap dengan damai. ia duduk disamping so hyun dan memperhatikan wajah damai tersebut dengan senyuman kecil. rasanya ia ingin menghentikan waktu agar ia bisa melihat wajah cantik itu untuk waktu yang lama. entah kenapa, ia merasa bernostalgia. saat bisnya tak sengaja melewati jalan berlubang, kepala so hyun terantuk kaca jendela membuatnya terbangun. saat pandangannya kembali fokus, ia sedikit terkejut saat melihay namja yang memasang wajah yang menurutnya menyebalkan. "kenapa kau disini?" tanya so hyun sinis. "ini bis umum, kau tak bisa melarangku untuk tidak kesini" so hyun hanya mendengus. karena merasa sudah hampir dekat dengan tempat kerjanya, so hyun segera menekan tombol agar bisnya berhenti. ia secepaat mungkin keluar dari bis itu.

'kau itu memang unik, so hyun'

TBC

don't forget to vote+comment!!

love, Z^_^

The Hidden WoodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang