The Hidden Woods

CHAPTER 15

so hyun merenggangkan tangannya yang lelah sehabis bekerja, dimana ia bekerja agak lama dari biasanya karena sang manajer memintanya untuk membantu dikarenakan restoran itu sedang dipesan dan membutuhkan karyawan lebih untuk menyiapkan dan melayani sekelompok orang yang memesan tempat itu. setelah itu ia bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya dan bekerja kembali sebagai mentor jungkook. saat menunggu di halte, so hyun mendapatkan panggilan dari kontak bernama 'JK'. ia mendecih lalu membuka menekan tombol hijau dilayar ponselnya.

"kau lama sekali, cepatlh kesini!"

"kaukira restoran tempatku bekerja dekat dengan rumahmu? kalau kau ingin cepat, belajar sendiri sana!"

"tidak bisa, kalau kau belum datang dalam 10 menit, akan kubilang appaku kalau kau tidak bekerja dengan baik lalu ia akan memecatmu"

"BAIKLAH, DASAR CEREWET!!"

bis yang akan dinaiki so hyun datang dan yeoja itu masuk dengan terburu-buru. sesampainya dijalan alamat rumah jungkook so hyun langsung keluar dan berlari menuju mansion keluarga jeon. sesampainya disana so hyun berlutut saking lelahnya berlari. setelah merasa napasnya teratur kembali, so hyun memencet tombol bel meminta untuk dibukakan gerbang pintu itu. "selamat datang so hyun-ssi" ujar seorang namja paruh baya yang sudah mengenal so hyun sebagai mentor tuan mudanya membukakan gerbangnya. "terima kasih lee ahjussi".

sesampainya so hyun diruang tamu mansion itu, ia menunggu sambil terduduk disofa dengan buku pelajaran terpampang didepan wajahnya. telinganya menangkap suara langkah kaki ditangga panjang dan melihat seluet namja yang bukan lain yaitu jungkook. namun yang membuat so hyun keheranan adalah penampilan anak itu, dimana jungkook memakai pakaian yang bukan dipakainya sehari-hari. "kau masih menggunakan seragam sekolah?" tanya jungkook saat ia melihat penampilan so hyun membuat yeoja itu menatapnya sebal. "kau yang menyuruhku untuk buru-buru, sialan." jungkook hanya mengangguk-angguk malas. "bereskan buku-bukunya, kita akan pergi" so hyun cengo mendengar perkataan jungkook. "kenapa?"

"apa yang kau rencanakan?" tanya so hyun curiga. "kau lama" tanpa aba-aba jungkook menarik lengan yeoja itu dan dengan paksaan menuntunnya menuju parkiran mobilnya. "apa-apaan ini jung?"

"diam saja nyonya kim, kau tak akan kuapa-apakan kok." dengan pelan jungkook mendorong so hyun untuk masuk ke dalam mobil teslanya lalu menutup pintu mobil tersebut lalu ikut masuk kedalam kendaraan putih itu. "bisa kau jelaskan ini?" jungkook mengabaikan pertanyaan so hyun dan mulai menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumahnya. "hmm, kau masih menggunakan seragam, kalau begitu kita akan ke mall dulu. acaranya juga masih lama" gumam jungkook namun masih bisa didengar so hyun  membuat yeoja itu menatapnya terkejut dan bingung. "apa maksudmu?" jungkook hanya menyeringai. "nanti juga kau akan tahu"

"hah?!"

SKIP

disinilah mereka berdiri didepan sebuah butik mahal yang terletak dimall besar seoul. "ngapain kita disini?" tanya so hyun. "diam saja dan ikuti aku jika kau tak ingin tersesat" so hyun terdiam kaku karena dia belum ketempat ramai seperti ini sebelumnya. mereka berdua masuk kedalam butik dan segera disambut 2 karyawan wanita yang membungkuk hormat kearah mereka berdua. "apa ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya salah satu pelayan wanita dengan sopan. "bisakah kau mencari gaun dan beberapa aksesoris yang cocok untuk yeoja ini?" tanya jungkook sambil menunjuk so hyun yang sibuk memperhatikan butik mewah itu. "tentu tuan. ikuti saya nona" ujar pelayan yang sedikit mengejutkan so hyun. "n-ne.." so hyun mengikuti pelayan tersebut dan mulai menghilang dari pandangan jungkook. setelah itu jungkook duduk dibangku yang tersedia di butik itu.

beberapa saat kemudian so hyun keluar dengan gaun indah terpakai ditubuhnya. "hmm, baiklah. aku pilih yang ini."

"apa anda ingin aksesoris juga sepatu yang cocok untuk gaun ini tuan?" jungkook hanya mengangguk. setelah berbelanja dibutik, so hyun dan jungkok kembali ke mobil. "kau butuh make up dan membetulkan rambutmu itu" so hyun menatap jungkook kesal. "kau ini benar-benar-"