CHAPTER 11

546 71 7
                                    

“pulanglah, hyung. Appamu pasti mencarimu” taehyung hanya mendesah malas mendengar ucapan jungkook yang tengah bermain overwatch. Sang pemilik rumah –jimin- tengah mandi dikamarnya meninggalkan kedua temannya yang sedari tadi ribut tak mengenal ini rumah siapa. “biar saja, lagipula aku tengah demo” jungkook mendelik kearah taehyung heran. “demo apa?”

“aku akan selalu pulang terlambat jika ia tak mengembalikan motorku” jungkook hanya menghela napas melihat tingkah aneh hyungnya ini. Jimin yang baru saja selesai mandi keluar dengan boxer menutupi bagian privatnya sedangkan tubuh atasnya dibiarkan terbuka menampilkan sixpacknya. “kalian apakan kamarku ini?” ujar jimin saat melihat kamarnya yang seperti kapal pecah itu. “jangan salahkan aku, taehyung-hyung yang membuat kamarmu seperti ini” segera taehyung meninju pelan lengan jungkook. “enak saja, kau yang memberantakinya.” Jimin menjitak kepala jungkook dan taehyung dengan kuat membuat mereka meringis. “sebaiknya kalian pulang sebelum aku usir kalian dengan kasar”

“baiklah” ucap taehyung dan jungkook secara bersamaan. Jungkook sudah pergi menggunakan motornya meninggalkan taehyung yang tengah berjalan kaki. Jungkook awalnya sudah menawarkan taehyung tumpangan namun ditolak dengan alasan mau mencari angin. Dan disinilah taehyung berjalan menuju pantai.

KIM TAEHYUNG POV.

Sebelum menuju pantai, aku sempat berkunjung ke market terdekat untuk membeli kimbap dan susu kotak. Setelah itu baru aku melangkahkan kakiku untuk kepantai. Saat sibuknya menikmati angin pantai, mataku tak sengaja melihat seorang yeoja yang tengah menyesap minumannya. Aku kenal wajah itu, jungkook pernah menunjukkan fotonya. Segera kudekati dia. “kim so hyun?” yeoja itu melirikku dengan tatapan bingung. “kau siapa?” tanyanya dengan nada sedikit kasar. Ternyata benar apa kata jungkook, dia memang galak. “aku tidak ingin macam-macam kok. Namaku kim taehyung, teman jungkook dan bisa dibilang aku sunbaemu” so hyun yang tadinya memasang wajah galaknya langsung terkejut. “eoh, sunbae-nim, maafkan aku. Aku tidak tahu” aku hanya terkekeh sambil mengusap leher belakangku. “tidak apa”

“sunbae sedang apa disini?”

“menikmati semilir angin pantai, sama sepetimu” jawabku dengan senyuman tipis. Ia tampak bingung sambil menundukkan kepalanya. Aku sudah dengar karakter yeoja ini, ia dijauhkan oleh siswa lain disekolah dan aku juga pernah melihatnya berjalan dikoridor sekolah dengan wajah lebam. “ah, aku sempat membeli kimbap, Mungkin agak kebanyakan. Mau makan bersama?” so hyun mengangguk dengan kepala masih menunduk. “apa mukaku begiu seramnya sehingga kau menundukkan kepalamu terus?” candaku. Dengan cepat yeoja itu mendongakkan kepalanya menatapku. “b-bukan begitu, aku merasa sedikit tak sopan” aku tertawa mendengar jawaban polosnya. “ tak perlu canggung seperti itu, lagipula aku ini temannya jungkook. Kau mentornya kan?” ia mengangguk. “jadi jangan sungkan, mungkin mulai sekarang kita akan sering bertemu” ujarku sambil menampilkan senyumanku. Ia hanya mengangguk membuatku tersenyum tipis. Kurogoh kantong plastikku dan menyerahkan kimbap kepadanya. “makanlah, dan sebaiknya kau cepat pulang. Berlama-lama terkena angin pantai tak baik untuk kesehatanmu.” Ia hanya mengangguk sebagai respon. “kalau begitu aku duluan, sampai jumpa” ucapku lalu melangkahkan kakiku meninggalkan area pantai. Saat berjalan, aku tak bisa melupakan senyuman kecil yang sempat ia tampikkan, yeoja itu unik juga. Aku sampai keheranan kenapa siswa lain menjauhkannya padahal dia itu imut juga. Ah, apa yang kukatakan? Saat sibuknya berperang dengan pikiranku, ponsel yang ad disaku-ku bergetar. Saatku lihat, ternyata appa. Karena malas, aku langsung mematikannya dan berjalan pulang.

KIM TAEHYUNG POV END.

**

So hyun hanya menatap bingung kearah kimbap yang ada ditangannya. Ia lupa untuk berterima kasih kepada taehyung tadi. ‘sebaiknya aku berterima kasih besok’ dengan hati-hati, so hyun membuka plastiknya dan memakannya. Setelah menghabiskan kimbapnya, so hyun berjalan menuju rumahnya dengan telinganya yang ia sumpal dengan headset, mendengar berbagai musik yang berada di ponselnya. Sesampainya dirumah, so hyun merasa bosan, ia memutuskan untuk membersihkan rumah kecilnya ini.

Saat sedang menyapu lantai, ketukan pada pintunya membuat ia harus menghentikan kegiatannya. Saat dibuka, seorang tukang pengantar mengantarkan sebuah kotak didepan pintunya. ‘mungkin kiriman dari eomma atau appa’ setelah itu ia membawa masuk kotak tersebut dan langsung membukanya. Isinya terdapat dress putih yang indah juga secarik kertas tertera disana. So hyun mengambil kertas itu dan membacanya.

Jaga dress itu baik-baik.
Suatu saat kau pasti akan memakainya.

                                                             -mr. J

So hyun terheran saat membaca pesan singkat itu. ‘mr. J.. siapa itu?’ segera ia membawa dress indahnya dan memasukkannya kedalam lemari sesudah ia menggantungnya dengan hanger. Karena lelah dan perutnya sudah berteriak lapar,  so hyun segera memasak ramyeon dan memakannya. Saat sibuk dengan makanannya, ponselnya bergetar menandakan adanya kiriman pesan. So hyunpun meraih ponselnya dan membuka pesan dari nama kontak ‘JK’.

Kerumah, sekarang .
                                                                                                                          Ini bukan jam kerjaku.

Aku tak menerima penolakan.

Aku tak menerima perintah darimu.
                                                                                                            
Appaku ada disini, Dia ingin bertemu
Denganmu.
                                                                                         Baiklah, aku akan kesana dalam 30 menit.

So hyun segera menghabiskan makanannya dan membersihkan tubuhnya.

SKIP

Saat ini so hyun tengah berdiri didepan pintu gerbang mansion jeon –brengsek- jungkook. Seseorang membuka gerbang itu dan mempersilahkan yeoja itu masuk.

KIM SO HYUN POV.

Entah kenapa, setelah aku terduduk disofa, lebih tepatnya didepan tuan jeon yunho A.K.A appanya jungkook tubuhku menegang hebat saking gugupnya. Bahkan yang menyuruhku kesini saja tidak ada membuatku gugup. Apa namja ini akan memecatku? “kenapa wajahmu pucat so hyun-ssi?” aku langsung tersadar dari pikiranku. “a-ah, tidak ada apa-apa kok, tuan.” Jawabku dengan senyum seadanya. “aku sudah dengar dari kepala sekolah soal nilai jungkook yang sedikit-sedikit meningkat. Yah, walaupun ia masih suka membolos, setidaknya ada perkembangan dalam dirinya. Terima kasih, so hyun-ssi” ujar tuan jeon sambil tersenyum kecil. “ah, sama-sama, tuan. Ini sudah menjadi tugas saya. Tapi, bolehkah saya bertanya sesuatu?”

“silahkan”

“a-apa tidak apa-apa kalau saya sedikit mengasari anak anda? Soalnya dia juga masih dibilang cerewet saat belajar” setelah mengucapkan hal itu, tuan jeon langsung tertawa kecil. “silahkan, aku tak melarangmu, asalkan jangan sampai anakku dibunuh” aku hanya terkikik. Tak sengaja pandanganku melihat seluet namja yang bernama jungkook tengah menatapku gugup. Aku langsung menyeringai, hehe.. awas saja kau jeon. “baiklah, ini” tuan jeon menyerahkan amplop padaku. “ini gajimu untuk bulan ini, aku harap kau masih mau mengajar jungkook?” aku menerima amplop itu dengan senang hati dan langsung mengangguk. “kalau begitu saya permisi” aku membungkukkan badanku dan lagsung keluar dari mansion itu.

KIM SO HYUN POV END.

TBC
Don't forget to vote & leave some comment, please?!
See you in next chap 😘👋👋

The Hidden WoodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang