CHAPTER 12

431 72 9
                                    

Pelajaran olahraga sedang berlangsung, so hyun mengikuti gerakan senam dengan malas. Setelah 15 menit melakukan pemanasan, sang guru menyuruh murid-muridnya untuk mencari pasangan. Karena kelasnya memiliki murid ganjil, salah satunya pastinya tidak memiliki pasangan dan ya, so hyunlah yang tak memiliki pasangan. “yang sudah memiliki pasangan diwajibkan untuk berlatih atau bermain bola tenis. Setelah saya membunyikan peluit ini, kalian bubar dan melakukan apa yang saya suruh, mengerti?”

“ne, ssaem!!” jawab murid-murid. Setelah dibunyikannya peluit, semua bubar bersama pasangan mereka masing-masing terkecuali so hyun yang mendekati gurunya. “ssaem, bolehkah aku bermain dengan dinding? Saya tak memiliki pasangan” sang guru hanya menghela napas. ‘murid ini lagi?’ batin sang guru. “baiklah” dan setelah itu so hyun langsung memainkan raketnya dan mulai memukul bolanya ke dinding. “lihatlah dia, Bermain dengan dinding.” Ucap salah satu siswi yang tengah tertawa. “bukankah itu wajar? Dinding bermain bersama dinding” dan segerombolan siswi itupun tertawa. So hyun tidak tuli, pastinya ia mendengar celotehan siswi-siswi itu namun ia tak memperdulikannya.

DUK

Sebuah bola mengenai kepala so hyun membuatnya meringis. “eoh, mian, Kami tak sengaja” ucap soo bin dan mereka pun tertawa. “tolong kembalikan bolanya” so hyun mengambil bola yang tadi mengenai kepalanya. ‘apa aku harus sedikit memberi mereka pelajaran?’ seringaian kecil tertera diwajah yeoja itu, ia memantul-mantulkan bola hijau itu ketanah dan ia pukul dengan kuat. Bolanya terlempar disamping wajah soo bin dan hampir seinci saja mengenai pipinya membuat soo bin terkejut bukan main. “eoh, mian. Bolanya hampir mengenaimu.” Dan setelah mengucapkan hal itu, so hyun kembali memantulkan bolanya ke dinding. Semua yeoja yang memperhatikan kejadian tadi terdiam, soo bin yang tadinya memasang ekspresi bengong langsung memerah karena marah. Ia merasa dipermalukan oleh yeoja itu.
Bel istirahat berbunyi, semua murid ada yang ke kantin atau menetap dikelas karena membawa bekal. So hyun berjalan menuju atap sekolah sambil membawa bekalnya. Bukannya ia malas untuk ke kantin, ia hanya tak ingin kejadian dulu saat ia baru masuk disekolah terulang lagi, dimana makanannya menghiasi wajah dan seragamnya. Dan tentu saja pelakunya soo bin dan teman-temannya dan karena kejadian itulah membuat dirinya dikucilkan. Tapi so hyun tak memperdulikan hal semacam itu, dipikirannya hanya untuk belajar dan membanggakan kedua orangtuanya. Tak apa ia dikucilkan, tak apa ia dibully, asalkan nilainya dapat membanggakan orangtuanya. Jika kalian bertanya apakah  orangtua so hyun tahu akan masalah so hyun disekolah, tentu saja tidak. So hyun tak pernah memberitahukan orangtuanya karena tak ingin mereka khawatir.
Saat sedang sibuknya makan, so hyun dikejutkan dengan terbukanya pintu dengan kasar. “disini rupanya kau” ketiga yeoja itu mendekati so hyun dengan wajah marah. “senangkah kau mempermalukanku tadi?” so hyun berdiri dari duduknya setelah membereskan makanannya. “apa maksudmu?”

PLAK

Sebuah tamparan mendarat dipipinya, namun so hyun tak bergeming sedikitpun. “wah, lihat siapa yang sudah berani menatapku dengan tatapan menjijikannya. Kau merasa berkuasa setelah mempermalukanku seperti tadi, EOH? Atau jangan-jangan hanya gara-gara kau dibela jungkook tempo hari kau merasa aman?” so hyun hanya menatap datar soo bin. “kalau kau tak mau menjawabku, akan kubuat kau merasa apa yang kurasakan” kedua teman soo bin mendekati so hyun dan mereka pun langsung melemparkan sebuah telur dan tepung kepada so hyun dan dilanjutkan dengan menyiramkan air bekas pel yang sungguh kotor dan bau. Dan soo bin sibuk merekam semua kejadian itu tanpa memperlihatkan wajah kedua temannya.

“APA YANG KALIAN LAKUKAN?” semua menghentikan kegiatan mereka saat mendengar teriakan seorang namja. Soo bin dikejutkan dengan kehadiran jungkook, taehyung dan jimin. So hyun yang tadinya terduduk pasrah melirik mereka bertiga dengan mata berairnya. Jungkook dan kedua hyungnya langsung mendekati mereka. “apa-apaan ini? Kenapa kalian melakukan ini padanya?” tanya taehyung sambil menatap tajam ketiga yeoja tersebut. “dan soo bin, berikan ponselmu” titah jungkook namun soo bin tak bergeming dengan menggenggam erat ponselnya. Karena kesal, jungkook merampas ponsel itu dan segera memeriksa ponsel tersebut. “wah, daebak. Serendahan inikah dirimu, soo bin-ssi? Apakah keluargamu tak mengajarkan arti kemanusiaan padamu? Atau kau hanya memiliki otak licik sehingga kau dengan teganya melakukan hal ini?” tanpa pikir panjang, jungkook mengapus video itu dan melemparkannya ketanah.

“bukankah kalian dari keluarga terhormat? Pasti mereka merasa malu memiliki anak seperti kalian” ujar jimin membuat ketiga yeoja itu menunduk malu. Inilah sisi yang jarang jimin tunjukan ke orang lain, dimana ucapan menusuk dan tatapan tajam ia sematkan dalam kegiatan apapun. Taehyung mendekati so hyun dan membantu yeoja itu berdiri. Namun so hyun langsung menepis pelan uluran tangan taehyung. “aku tidak apa-apa sunbae. Bel masuk sebentar lagi berbunyi, sebaiknya kalian segera masuk kelas. Dan jungkook, ayahmu berpesan jangan membolos terus” setelah mengatakan hal itu, so hyun langsung melegang pergi untuk membersihkan tubuhnya. “jungkook-ah, i-ini tidak se-seperti yang kau lihat?”

“benarkah? Kalau begitu jelaskan kenapa kau merekam pembulian yang dilakukan temanmu?” soo bin hanya menundukkan kepalanya. “cih, merepotkan” jungkook, jimin dan taehyung pergi meninggalkan ketiga yeoja yang masih menundukkan kepala mereka.

**

Untung saja pakaian yang kotor adalah pakaian olahraga sehingga ia bisa mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Walaupun ia sudah membersihkan tubuhnya, bau dari air yang mereka siramkan kepada dirinya masih membekas. Tapi hal itu tak memupuskan semangatnya untuk mengikuti pelajaran berikutnya. Saat jam pelajaran dimulai semua mengeluh dengan bau yang berasal dari so hyun. Untungnya saat ini merupakan pelajaran seo joon yang  tak menggubris keluhan murid-muridnya. Mungkin jika pelajaran guru lain ia sudah pasti dikeluarkan dari kelas.

Bel pulang sekolah berbunyi, murid-murid berdesakan keluar kelas. So hyun mengambil ponselnya dari tas lalu menelepon manajer kafe tempat kerjanya untuk meminta izin datang terlambat karena tidak mungkin ia datang ke kafe dengan bau yang seperti ini. Setelah diizinkan, dengan gegas so hyun berlari pulang. Dan sialnya ia hari ini ketinggalan bus yang menuju ke jalan rumahnya dan bus berikutnya akan datang dalam 2 jam. So hyun berjongkok karena pusing memikirkan betapa sialnya ia hari ini.

Sebuah motor berhenti didepan halte so hyun tempati. “butuh tumpangan?” so hyun mendongakkan kepalanya dan melihat namja yang sangat ingin ia hindari, jeon jungkook dengan motor merah ia naiki. So hyun ingin sekali menolak tapi ia benar-benar terdesak. “kau yakin?” jungkook mengangguk santai. So hyun menaiki motor itu. “pegangan, nanti kau jatuh” so hyun yang memang memiliki gengsi tingkat tinggi, tak bergeming saat jungkook menyuruhnya. Jungkook mendecih pelan, tanpa aba-aba ia langsung mengegas motornya dengan cepat membuat so hyun hampir jatuh dan karena takut, ia langsung memegang pinggang jungkook membuat namja itu menyeringai. Karena belum puas mengerjai yeoja itu, jungkook semakin melajukan motornya membuat so hyun yang berada dibelakangnya ketakutan.
Sesampainya dirumah so hyun, yeoja itu langsung turun dan mencubit lengan jungkook membuat yang dicubit meringis. “puas kau mengerjaiku?” bisa jungkook lihat wajah so hyun memerah hampir menangis membuat namja itu sedikit merasa bersalah. “baiklah, maaf” karena masih kesal, so hyun langsung masuk kedalam rumah tanpa menggubris permintaan maaf jungkook membuat namja itu hanya terkekeh pelan. ‘ternyata ia punya sisi imut juga’ batin jungkook.

TBC
mungkin kalian notice ada beberapa part yg ane ambil dari beberapa drama. Author hanya ingin mengepaskan jalan cerita yang author buat. Juga keterlambatan up yang author lakukan. Iya², ane terlambatnya keterlaluan 😂😁. Sorry ya? Nama juga masih remaja, kesibukan selalu diliputi oleh ane.

Don't forget to vote+comment apapun!!
See you in next chap 😘😘😘

The Hidden WoodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang