CHAPTER 8

688 91 15
                                    

Jungkook dengan malas mendengarkan penjelasan so hyun. So hyun yang melihat tingkah jungkook langsung memukul kepala namja itu menggunakan pulpennya. “ah, appo!” jungkook mengelus bagian kepalanya yang sakit. “dengarkan baik-baik!” jungkook menatap wajah so hyun yang terdapat beberapa lebam. “kenapa kau tak melawan?” tanya jungkook tiba-tiba membuat so hyun yang tadinya sibuk menjelaskan materi fisika langsung terhenti. “apanya?”

“tadi siang saat kau dipukuli yeoja-yeoja itu” so hyun menghembuskan napasnya. “itu bukan urusanmu” jawab so hyun singkat membuat jungkook sedikit kesal. So hyun kembali menjelaskan materi-materi yang berada dibuku yang ia pegang. “tolong berhenti sebentar. Apa kau tak lelah mengoceh terus?”

“kau tak mendengarkan?” jungkook menatap jengah yeoja itu. “aku mendengarkan. Tapi aku lelah mendengarmu terus-menerus mengatakan hal-hal yang kutubuku katakan” memang, so hyun saat ini tampak seperti kutubuku dengan kacamata bulatnya yang ia pakai. “sebentar lagi, lalu aku akan pulang” jungkook dengan fokus mendengarkan penjelasan so hyun. Waktu sudah menunjukkan waktu 8 malam dan so hyun sibuk mengemas buku-bukunya. “baiklah, aku akan pulang”

“tunggu, ayo ikut aku” tanpa aba-aba jungkook menarik pergelangan tangan so hyun membuat yeoja itu sedikit terjungkal kedepan. “yak!!” jungkook tak menanggapi protesan so hyun membuat yang ditarik menghempaskan tangan jungkook. “apa-apaan sih kau ini?” ujar so hyun kesal. “masuk” jungkook menyuruh so hyun masuk kedalam mobil sportnya dan itu membuat so hyun sangat kesal. “dengar jungkoo-“

“masuk saja” jungkook mendorong so hyun masuk kedalam mobilnya dan langsung menutup pintunya. Ia lalu ikut masuk kedalam mobil. “ARGH, dengar tuan muda jungkook. Jamku sudah habis dan aku mau pulang” jungkook menghidupkan mobilnya dan menjalankannya keluar rumah. So hyun sudah pasrah dibawa jungkook entah kemana. “kita mau kemana?” tanya so hyun. “suatu tempat” so hyun mendengus kesal. ‘eomma, apa yang kulakukan sehingga harus berurusan dengan namja ini?’ batin so hyun sambil mengacak-acak rambutnya. selang beberapa menit, jungkook memberhentikan mobilnya. Mereka berdua keluar dari mobil, pemandangan sungai han dengan angin sejuk bisa so hyun lihat dan rasakan.

“kenapa kau membawaku kesini?” tanya jungkook yang sudah berdiri sambil menutup matanya. “sudah, jangan banyak tanya. Nikmati saja ketenangan ini” so hyun menatap jungkook dengan diam, ia megerti kenapa namja ini membawanya kesini. Ia melangkahkan kakinya mendekati jungkook dan berdiri disebelahnya. Menutup matanya dan menghembuskan napasnya. Akhir-akhir ini ia cukup stres dan saat ini ia merasa lebih baik. Jungkook membuka matanya dan melirik yeoja disebelahnya, mata indah itu tertutup, wajahnya tampak tenang. “aku menolongmu bukan tanpa alasan.” So hyun membuka matanya dan menatap jungkook.

“lalu alasannya apa?”

“aku hanya ingin berterima kasih kepadamu. Dengan ajaranmu tempo hari aku bisa menjawab test yang diadakan pagi tadi” so hyun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. “ayo kembali ke mobil. aku antarkan kau pulang”

**

JUNGKOOK POV.

Karena malas menggunakan mobil kesekolah, aku memutuskan naik tarnsportasi umum. Kebetulan taehyung dan jimin hyung juga menggunakannya. Mereka memang tinggal satu daerah denganku, hanya letak rumahnya saja agak berjauhan. Didalam bus, aku hanya terdiam tak menanggapi candaan mereka berdua. “taehyung-ah, kapan hyungmu akan mengembalikan motorku? Gara-gara kejadian itu, dompetku disita oleh eommaku” ujar jimin hyung dengan nada kesal. “aku bahkan lebih buruk. Appaku menghajarku habis-habisan gara-gara hyungku mengadu saat tengah makan malam. jadinya aku harus datang kesekolah dengan wajah seperti ini. Kook, bagaimana denganmu?” aku melirik mereka sekilas lalu menatap jendela kembali. “tidak ada” mereka berdua hanya terdiam saat mendengar jawabanku.

Dikelas, aku hanya terduduk sambil memandang keluar jendela. Aku juga tahu beberapa yeoja disana menatapku sambil membicarakanku dengan teman-temannya. Aku tidak peduli, buat apa repot-repot mengurusi mereka. Beberapa saat kemudian, joon seok saem masuk ke kelas sambil membawa setumpuk kertas, Aku yakin itu hasil test kemarin. Satu persatu pak tua itu memanggil nama murid-muridnya. “jeon jungkook” aku maju dengan malas. Saat ia memberikan kertas itu, ai berkata, “kau cukup pintar juga, jeon” aku menatap guru itu aneh. Saat aku melihat hasil testku, hampir semua jawabannya betul dan itu membuatku senang.

Aku kembali ketempat dudukku dan menyimpan hasil testku ditas. Akhirnya, sesuatu yang bisa kutunjukkan kepada appa. Saat jam istirahat, seperti biasanya aku berkumpul dengan kedua hyungku. “hyung, jika kuberi tahu ini, hyung pasti tidak akan percaya?”

“emang ada apa?” aku menatap mereka senang. “kelasku kemarin mengadakan test dan hampir semua jawabannya betul” kataku dengan bangga. “benarkah? Bagaimana bisa?” tanya jimin hyung tak percaya. Aku hendak menjawab pertanyaannya namun taehyung hyung sudah mendahuluiku. “tentu saja karena mentornya itu” ujar taehyung santai. "hei, itu juga karena kerja kerasku” ucapku kesal. “apakah kau akan menunjukkannya pada jeon samchon?” aku menunduk. “entahlah, aku yakin usahaku ini tak akan menjadi masalah baginya. Jadi mungkin tak usah saja” ujarku sedih. Tiba-tiba, Taehyung hyung merangkulku. “hei, tak perlu memikirkan appamu itu. kan kami ada disini?” jimin hyung ikut-ikutan merangkul leherku. Sungguh, aku merasa sangat bahagia memilih mereka menjadi sahabatku. Aku tersenyum lebar kearah mereka. “terima kasih, hyungdeul” aku membalas rangkulan mereka.

JUNGKOOK POV END.

So hyun memakan roti isinya dengan tenang sambil membaca buku materinya dibawah pohon rindang yang tumbuh dibelakang gedung sekolah ini. “senangkah kau dibela jungkook kemarin?” so hyun menghentikan kunyahannya dan melirik 3 yeoja yang selalu mengganggunya itu. ia menghela napas, “mau kalian apa lagi?” soo bin melangkahkan kakinya mendekati so hyun diikuti kedua temannya dibelakang. “jangan berpikir kalau kau lolos dari masalah kemarin” so hyun menghela napas dengan kasar. “tolong, tinggalkan aku sendiri. Aku tak pernah ingin berurusan dengan kalian” soo bin memasang wajah kesal. “lihat siapa yang berani melawan?” so hyun hendak beranjak dari duduknya namun segera ditolak oleh soo bin sehingga ia kembali terduduk. “urusan kita belum selesai”
“jika kalian ingin memukuliku, maka cepatlah. Jam istirahat sebentar lagi akan habis. Aku tak ingin membolos kelas” soo bin semakin kesal dan satu tamparan mendarat dipipinya hingga memerah, perutnya dihadiahi tendangan oleh soo hyang serta rambutnya dijambak oleh bo ra. Dan penyiksaan lainnya pun berlanjut..

**

Bel masuk kelas sudah berbunyi, so hyun masuk ke kelasnya dengan keadaan berantakan. Siswa-siswi yang sekelasnya pun tak ada yang peduli. So hyun duduk dibangkunya dengan tenang. Seo joon masuk kedalam kelas dan sedikit terkejut melihat penampilan satu siswi yang tak lain ialah so hyun. “so hyun-ah, apa yang terjadi denganmu?” semua siswa melirik so hyun. “tidak ada apa-apa kok saem” seo joon menghela napas. “ya sudahlah, so hyun kamu istirahat di UKS saja” so hyun berdiri dan melangkahkan kakinya meninggalkan kelas menuju ruang UKS.

Saat berjalan dilorong sekolah, so hyun berpapasan dengan jungkook yang bersama kedua temannya. Jungkook yang juga melihat so hyun cukup terkejut saat melihat penampilan yeoja itu. ia menghampiri so hyun. “apa yang terjadi denganmu?” tanya jungkook namun tak dihiraukan so hyun dan yeoja itu melanjutkan langkahnya menuju UKS. Jungkook pun tampak tak ambil pusing dan kembali berjalan berlawanan arah dengan so hyun..

TBC

Vote please!! 😘😘

The Hidden WoodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang