CHAPTER 10

511 73 8
                                    

jungkook kecil tersenyum lebar sambil menggenggam erat tangan hangat sang eomma, berjalan ditaman bermain dimana ia sering bermain. Tiba-tiba jungkook kehilangan rasa hangat itu, ia mencari eommanya sambil menangis sekuat-kuatnya. “eomma, kau dimana?~” teriak jungkook dengan suara paraunya. Tiba-tiba, sebuah kurungan mengurung jungkook dan disekelilingnya sangatlah gelap.

Hanya boneka kelincinyalah yang saat ini menemaninya. Suara langkah kaki mendekat kearah jungkook membuat bocah itu ketakutan. “tolong, jangan sakiti kookie~” setelah mengatakan hal tersebut, jungkook merasa dirinya tak bisa bernapas. Tenggelam, dirinya tenggelam di lautan entah berantah. Ia berusaha untuk berenang keatas namun tak kunjung sampai. Pasokan paru-parunya habis dan ia pun tenggelam menuju kedalaman lautan..









“JUNGKOOOKIE!!”



Jungkook terbangun dengan peluh membanjiri tubuhnya. Ia melihat sekeliling, ‘dimana ini?’ batinnya. Tiba-tiba pusing menghinggapi kepalanya. Dia baru ingat apa yang terjadi kemarin, dirinya mabuk berat lalu meninggalkan kedua hyungnya dan menjebloskan dirinya kedalam perkelahian. Tapi dia tidak ingat siapa yang menolongnya. Rumah ini juga bukan rumah taehyung maupun jimin. “kau sudah bangun?” suara seseorang mengagetkan jungkook. Saat ia berbalik, ternyata so hyun, yeoja itu membawa kantong plastik. “aku dimana?”

“kau dirumahku, kemarin kau dikeroyok oleh beberapa preman” jungkook hanya memijat pelipisnya. “aku akan pulang” saat jungkook hendak berdiri, tiba-tiba pusing itu kembali menyerangnya, namun kali ini lebih kuat sehingga membuatnya terduduk disofa. “sebaiknya kau sarapan dulu. Aku sudah membuat bubur untukmu” so hyun berjalan menuju dapur dan mengantarkan semangkuk bubur dan segelas air putih. “makanlah, baru kau bisa pulang” jungkook hanya menatap makanannya tanpa ada niatan untuk memakannya membuat so hyun jengkel sendiri. “aku tahu ini bukan makanan mewah yang biasa kau makan dirumah. Tapi setidaknya aku memiliki hati untuk menolongmu. Kau tidak boleh pulang sebelum memakannya” dengan setengah hati, jungkook mengambil bubur itu dan menyuapkan sesendok kedalam mulutnya.

DEG DEG

Entah kenapa, ia merasa deja vu dengan makanan ini. Rasanya, kehangatnya, ketulusannya membuat jungkook melirik kearah so hyun yang tengah sibuk menata bahan-bahan makanan. Dengan lahap, jungkook memakan bubur itu. So hyun yang tadinya tak sengaja melihat jungkook keheranan karena tadinya anak itu seperti tidak ada niatan sama sekali untuk makan. Tapi sekarang lihatlah, bahkan bubur yang ada dimulutnya belum ditelan tetapi anak itu menyuapkannya lagi hingga pipinya menggembung membuat so hyun terkikik.

**

“tolong maafkan aku hyung” ujar jungkook sambil mengeluarkan aegyonya kepada jimin. “kau tahu tidak, aku hampir saja tak tidur hari ini hanya karena mencarimu. Lagipula, kau darimana saja sih?” tanya jimin yang masih kesal. A-aku..”

BRUK

Jimin dan jungkook dibuat terkejut oleh taehyung karena namja itu yang tadinya tengah tertidur disofa terjatuh dengan punggungnya mendarat duluan. “akh, appo!” jimin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah absurb temannya itu. “sudahlah, hyung memafkanmu. Ngomong-ngomong, kenapa dengan wajahmu itu? Atau jangan-jangan kau kemalingan ya?” tanya jimin antusias sekaligus khawatir.
“tidak kok hyung. Mungkin aku hanya bertingkah gila dengan memukuli wajahku” bohong jungkook karena tidak ingin hyungnya khawatir. jimin menghela napas. “Untungnya kunci mobilmu ada padaku sehingga kau tak berbuat sesuatu yang bisa saja mencelakakanmu” jungkook hanya tersenyum lebar mendengar kekhawatiran hyungnya yang satu itu. “jimin, minta minum” ujar taehyung yang masih setengah sadar. “ambil sendiri dasar bocah” taehyung hanya menggaruk-garuk pipinya lalu kembali tidur dilantai membuat jimin jengkel. “BANGUN KAU DASAR ALIEN!!”

SKIP

Taehyung meminum pil anti pusing yang tadi diberikan oleh jimin dengan wajahnya yang masih mengantuk. “jika kau tertidur lagi, aku tidak akan segan-segan menyiramkan air kepadamu” taehyung hanya mengangguk-angguk saja. ‘kenapa aku memiliki teman seperti dia?’ batin jimin. Jungkook datang dari dapur dengan dua piring spagetti dimasing-masing tangannya. “sebagai permintaan maafku, aku membuatkan spagetti untuk kalian” ujar jungkook sambil meletakkan kedua piring itu. “wah, serius nih kook? Gomawoyo, uri dongsaeng” ujar taehyung sambil tersenyum binar. “makanan saja hebohnya minta ampun”

“mau bagaimana lagi, kan kita sudah lama tak merasakan masakan jungkook” jimin hanya mengangguk-anggukan kepalanya. “kau tidak makan kook?” tanya jimin. “aku sudah makan kok hyung” jimin hanya ber-oh ria.

Sementara itu so hyun sedang menikmati hembusan angin di tepi pantai dengan segelas coffe hangat ditangan kanannya. So hyun menatap lengan kirinya mengingat kejadian semalam,

jangan pergi eomma, kumohon

Perkataan jungkooklah yang lebih tepat membuat so hyun kepikiran. Jika ia ingat-ingat lagi, so hyun memang tak pernah melihat eommanya jungkook selama ini. ‘apa keluarganya ada masalah ya?’ batin so hyun. ‘ah, buat apa mikirin orang lain?’ batin so hyun lagi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “kim so hyun?”..

siapa?’




TBC
Lgi badmood jadi tenangin hati dan pikiran dengan update 😃😃.

Don't forget to vote and leave a comment!!
See you in next chap 👋👋👋

The Hidden WoodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang