10. bohong

1.9K 137 1
                                    

kini jungkook, V, yerin dan sinb sudah berada di ruangan tzuyu menunggunya bangun.

setelah beberapa menit berlalu akhirnya tzuyu bangun dari pingsannya, merekapun menghampiri tzuyu.

''aaakkhhhh kepalaku sakit sekali'' gumamnya saat bangun dari pingsannya sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

jungkookpun membantu tzuyu untuk bersandar.

''syukurlah kau sudah bangun, gwaenchanna ?'' tanya jungkook.

''ahh ne, gwaenchana'' jawab tzuyu.

tzuyu lalu melihat sekelilingnya, dipinggir kanan ada jungkook dan v dan dipinggir kiri ada yerin dan sinb.

ia melihat tangan sinb yang terus menggenggam tangan yerin.

''tzuyu jawab jujur, apakah sinb yang melakukan ini padamu ?'' tanya jungkook to the point.

''heuh ?''

'ohh jadi jungkook mengira sinb yang melakukan ini padaku, syukurlah, berarti aku tidak usah cape cape mengurusnya lagi' gumamnya dalam hati.

''jawab saja jangan takut'' ucap jungkook.

''hmmm.. iya, sinb mendorongku ditangga hingga aku jatuh'' ucap tzuyu berbohong sambil menundukan kepalanya, seolah olah ia korban.

''MWO ? apa yang kau katakan tzuyu ah, mengapa kau berbohong, padahal sebenarnya kaulah yang...'' ucap sinb tidak terima dengan suara yang cukup keras namun terpotong dengan teriankan jungkook.

''CUKUP SINB,!! sekarang pulanglah''

''tapi dia berbohong oppa''

''pergi sinb''

''oppa...''

''pergi sebelum aku yang menyeretmu keluar.'' ucap jungkook masih dengan sorotan matanya yang tajam.

sinbpun berlari keluar ruangan dan yerin mengejarnya.

''kook ah aku keluar ne, mungkin aku akan kembali ke perusahaan untuk menyelesaikan tugasmu yang belum selesai.'' ucap V.

''nde hyung gomawo''

kini hanya ada jungkook dan tzuyu yang berada di ruangan tersebut.

jungkook menarik kursi dan duduk di samping kasur tzuyu.

''tzuyu ah maafkan adikku nde, dia sudah keterlaluan, jeongmal mianhe'' ucap jungkook meminta maaf. padahal sebenarnya bukan sinb yang salah.

''tidak apa jungkook ah, mungkin karena dia tidak suka padaku, wajar saja jika dia begitu'' ucap tzuyu berpuran pura.

''sebagai permintaan maafku, aku akan menjagamu sampai sembuh, aku sangat merasa bersalah sekali, lagi pula kau jauh dari orang tuamu jadi tidak ada yang merawatmu, kuharap kau menerimanya''

''gomawo, padahal aku tidak ingin merepotkanmu''

''aniyo, gwaenchana, kalau begitu istirahatlah''

***

jungkook pulang kerumah dan mendapati sinb sedang duduk di sofa lalu menghampirinya.

''oppa, akhirnya oppa pulang juga, oppa itu semua salah paham oppa'' sinb mencoba menjelaskan kepada jungkook, namun jungkook terus mengabaikannya, ia terus berjalan menuju kamarnya.

sinb memegang tangan jungkook saat jungkook akan membuka pintu kamarnya.

''oppa kumohon jangan seperti ini, tzuyu berbohong oppa, dia dendam padaku makanya dia melakukan itu''

''diamlah, oppa tidak ingin bicara denganmu'' jungkookpun menghempaskan tangan sinb.

sinb hanya bisa menangis dari tadi diperlakukan seperti itu oleh jungkook.

namun sinb tidak patah semangat ia terus mengetuk pintu kamar jungkook.

''oppa, kenapa kau tidak mempercayaiku, kenapa kau malah mempercai tzuyu yang baru 2 bulan lebih kau kenal eoh ?, kau bilang kecewa padaku kan, harusnya aku yang kecewa pada oppa karena memihaknya, aku kalah oppa, aku kalah, aku berusaha mengungkap sifat aslinya tapi kini kau sudah membenciku, mianhe oppa jeongmal mianhe. heuheuheu'' sinb mengungkapkan rasa kecewanya itu. iapun akhirnya pergi ke kamar dan memutuskan untuk tidur.

sebenarnya jungkook didalam sana mendengar semua yang dikatakan sinb. tanpa sadar jungkookpun meneteskan air matanya. ia tak pernah melihat sinb menangis sampai sebegitunya. namun rasa kecewa dihatinya lebih besar. iapun memutuskan untuk mandi agar merasa lebih tenang dan tenggelam dalam mimpinya.

****

Pagi pagi sekali jungkook sudah bangun dan langsung pergi ke rumah sakit karn janjinya kepada tzuyu untuk merawatnya selama tzuyu sakit.

Sinb juga sudah terbangun dari tidurnya, ia membuka tirai jendela kamarnya dan melihat jungkook pergi menggunakan mobilnya, seketika wajah sinb muram dan air matanya kembali menetes.

Sinb kembali tidur di kasurnya dengan mata terus menangis.

Tiba tiba handphonenya berdering.

"Yerin eonni.. " gumam sinb.

Sinb malas mengangkatnya, ia tak mau berbicara dengan siapapun.

Telepon terus berbunyi namun sinb tetap tak mengangkatnya.

Setelah 20 kali yerin tak menyerah menelpon sinb akhirnya sinb mengangkatnya.

"Yakk!! Kenapa kau tak mengangkat teleponku sejak tadi?!! " kesal yerin.

Sinb tak menjawab.

"Kau dimana sekarang eoh? " tanya yerin.

Sinb tetap tidak bersuara.

"Yakk.. Jika eonnimu ini bertanya jawab, jangan hanya diam" yerin.

"Kau sudah makan? " tanya yerin lagi.

"Astagaaa.. Aku tau kau sedih bi ah tapi jangan seperti ini, jangan menyiksa dirimu sendiri" yerin.

V mengambil alih telpon yerin.

"Sinb ah, aku dan yerin percaya padamu, sangat percaya, kita janji akan membuat jungkook mempercayaimu, tapi jangan seperti ini, sekarang oppa dan yerin akan kerumahmu, kau harus menceritakan kejadian sebenarnya pada kita agar kita bisa membantumu meyakinkah jungkook ne" ucap v.

Sinb tetap saja diam tak menjawab.

V pun mematikan sambungan telponnya.

"Kajja kita temui sinb, aku yakin dia sedang terpuruk" ajak V.

Yerin menganggukkan kepalanya, kemudian mereka pergi kerumah sinb.

Tak lupa mereka mampir dulu untuk membeli makanan.

OPPA ?? ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang