24. cinta sang adik

2.2K 152 8
                                    

Suasana malam di rumah sakit.

Irene dan wendy pamit pulang karna mereke masih punya urusan lain. Sinb kini berada diruangannya sendiri. Yerin dan V juga pergi dulu untuk menyelesaikan sesuatu dan nanti akan kembali lagi untuk menjaga sinb.

Sinb kini termenung sendiri di kamarnya.

''Oppa tidak menjengukku sejak tadi. Apa oppa benar benar hanya peduli pada sana saja ?. Aku kira hanya aku wanita yang oppa sayangi tapi ternyata ada orang lain yang jauh oppa sayangi juga cintai. Ohhh.. aku sudah berharap lebih pada orang yang hanya menganggapku adik selama ini, kenapa kau bodoh sekali sinb ya. Dasar pabo. Hikksssss... kenapa hatiku sakit sekaliiii. Hikkssss... apa oppa terus menjaga sana ?, aku harus menjenguknya.'' Sinb mengusap air matanya, kemudian dia berjalan keluar menuju ruang rawat sana dengan memegang infusnya dan berjalan sedikit tertatih tatih karna pergelangan kakinya lecet juga bekas cambukkan yang perih.

Sesampainya diruangan sana dirawat sinb menatap pedih jungkook yang terus mengajak sana berbicara walau sana tidak merespon. Jungkook menangis dan memegang erat tangan sana, dia tidak menyadari jika sinb kini berada diruangan tersebut.

Sinb meneteskan air matanya melihat jungkook seperti itu.

Ia lalu mengumpulkan keberaniannya menghampiri jungkook.

''Oppa..'' sinb memegang pundak jungkook yang sedang menenggelamkan wajahnya diantara tangannya dan sana.

Jungkook langsung menengok dan menghapus air matanya.

''Sinb ah, sejak kapan kau kesini ?'' Tanya jungkook.

''Belum lama'' jawab sinb.

''Ahh kau sudah baikan ?'' Tanyanya lagi.

''Ne'' sinb.

''Mengapa kau kemari ?'' Jungkook.

''Aku ingin melihat kondisi sana'' sinb.

''Ahh, kembalilah ke kamarmu, kau harus istirahat'' jungkook.

''Hhmmm, tapi aku ingin menemani sana,'' sinb.

''Untuk apa kau menemani sana ? Aku akan terus menjaganya'' jungkook.

''Apa oppa sudah makan ?'' Tanya sinb.

''Waeyo ? Kau ingin makan bersamaku ? Maaf aku tak bisa makan denganmu saat ini.'' Jawab jungkook.

''Aniyo, oppa makanlah dulu, aku tau oppa dari tadi belum makan kan ? Oppa juga harus jaga kesehatan oppa ne'' bujuk sinb.

''Ani, aku tidak lapar. Sudahlah kembali ke kamarmu. Nanti kalau kau semakin sakit, aku susah mengurusmu karna prioritas utamaku kini sana'' ucap jungkook.

'Oppa, kenapa kau menjadi dingin seperti ini ?. Kau benar benar mencintainya ternyata. Selama ini aku hanya merepotkan dan menyusahkanmu saja ternyata' Batin sinb, ia berusaha tidak menangis.

''Mengapa kau masih disini ? Pergilah, jangan menggangguku saat ini. Dan jika kau bertemu dengan V hyung bilang juga jangan menemuiku'' ucap jungkook.

''Tapi oppa aku harus memastikan oppa makan dulu, aku tidak mau oppa sakit'' sinb.

''Aku tidak akan sakit, nanti aku makan, pergilah'' suruh jungkook.

''Baiklah'' sinbpun melangkahkan kaki keluar ruangan.

'Jungkook oppa mengusirku' batin sinb.

Ia mengusap air matanya yang sudah tak tahan untuk tidak menetes.

Saat berjalan menuju ruang rawatnya sinb bertemu dengan V dan yerin.

''Sinb ah, kau kemana saja eoh ? Aku khawatir saat tidak melihatmu ada di kamar'' ucap yerin.

''Aku habis dari ruangan sana'' jawab sinb.

''Bagaimana keadaannya ?'' Tanya V.

''Sana belum sadar'' jawab sinb.

''Kalau begitu aku akan menemui jungkook dulu ne'' ucap V.

''Jangan oppa, jungkook oppa berpesan kalau aku bertemu denganmu, kau jangan menemui jungkook oppa saat ini, ia tidak ingin diganggu oppa, aku saja di usir'' ucap sinb.

''Mwo ? Dia mengusirmu ?'' Ucap V.

''Ne, sepertinya oppa tidak ingin diganggu, dia ingin berduaan dengan sana'' sinb.

''Sudahlah ini sudah malam, kau harus istirahat. Kajja kembali ke kamarmu agar kau cepat sehat'' ucap yerin.

Akhirnya yerin dan V pun mengantar sinb ke kamarnya. V memegang infus sinb.

Yerin membaringkan sinb di ranjang pasien, lalu menyelimutinya.

''Istirahat ne, oppa dan eonni akan menemanimu'' ucap yerin.

''Eonni... oppa... apa jungkook oppa sudah tak menyayangiku lagi semenjak sana datang kembali eoh ? Apa jika nanti jungkook oppa dan sana menikah, ia akan meninggalkanku ? Apa dia sudah tak menganggap aku ini adiknya eoh ? Apa aku selama ini merepotkan dan menyusahkan jungkook oppa ?'' Berbagai pertanyaan sinb lontarkan sambil menangis.

V dan yerin saling pandang. Lalu V berjalan menuju samping kiri sinb. V mendudukkan diri dipinggir ranjang, ia mengusap rambut sinb.

''Kenapa kau berbicara seperti itu eoh ?'' Tanya V.

''Karna aku merasa jungkook oppa sudah tak peduli denganku oppa, dia bahkan tidak menjengukku sedari tadi, dia terus menunggu sana seharian ini, bahkan saat aku menjenguk sana tadi, jungkook oppa malah mengusirku, dia jadi bersikap dingin padaku,..hikssss'' ucap sinb kemudian tangisnya pecah.

V membawa sinb kedalam pelukannya, dia mengusap ngusap punggung sinb.

Yerinpun meneteskan air matanya juga saat sinb berbicara itu.

''Jungkook masih menyayangimu bi ah, dia sekarang hanya sedang sangat khawatir pada sana karna kondisinya sangat buruk saat ini. Apa kau tau jungkook mencintai sana ? Tentu saja ia kini sedang lebih memprioritaskan cintanya itu.'' Ucap V berusaha menenangkan.

''Oppaaa...aku mencintai jungkook oppa lebih dari seorang adik kepada kakak'' ucap sinb tiba tiba.

V dan yerin kaget mendengarnya, V langsung melepaskan pelukannya lalu menatap sinb.

''Apa maksudmu ?'' Tanya V.

''Aku mencintai jungkook oppa, sebagai seorang perempuan'' jawab sinb.

''Sinb ahhh...'' lirih yerin.

''Apa aku salah mencintai jungkook oppa sebagai seorang perempuan bukan sebagai seorang adik ? Aku juga tidak tau kenapa... hikssss, apa aku terlalu egois untuk mendapatkan jungkook oppa sepenuhnya ?'' Ucap sinb sambil menangis.

V dan yerin tidak bisa berbicara apa apa. V kembali memeluk sinb yang terus menangis sesegukan. Membiarkan sinb menumpahkan segala bebannya sampai ia merasa tenang.

Setelah beberapa menit menangis, sinb akhirnya tertidur dipelukan V. Vpun menidurkan sinb dan menyelimutinya.

'Cup' 'cup' v mencium kedua mata sinb dan mengusap bekas air matanya. 

Ia lalu melihat kearah yerin yang menahan tangisnya.

V lalu menghampiri yerin dan menariknya kedalam pelukannya, v mengusap ngusap pugung yerin dan menangis didada bidangnya.

'Heu heu heuuuuu'

''Oppa, sinb...'' lirih yerin.

V mencium pucuk kepala yerin.

'Cupp'

''Dia akan baik baik saja, dia wanita tangguh'' ucap V.

Yerin melepaskan pelukannya dan menatap sinb lalu kembali menatap V.

''Aku tidak ingin dia terluka oppa,..hikss'' ucap yerin.

''Dia kuat, dia tidak lemah chagi ah'' V mengusap air mata yerin dengan kedua tangannya, lalu menangkup pipi yerin dikedua tangannya.

''Jangan menangis, siapa yang akan menguatkan sinb jika eonninya menangis'' ucap V.

Yerinpun kembali memeluk V. Setelah beberapa saat, merekapun duduk disofa. Yerin kini tidur dipaha V. Dan V menyandarkan tubuhnya disofa.

Bersambung...

OPPA ?? ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang